"Kau bergaul terlalu banyak dengan jackson dan mark, humor mereka sangat garing, no jam." ujar jaebum sambil memutar bola matanya malas membuat jinyoung semakin tertawa.

Jaebum memasang wajah datar memperhatikan jinyoung yang tertawa, pelukanya terlepas. Tawa jinyoung langsung terhenti , wajahnya berubah menjadi campuran bingung dan takut.

"K-kau ma-rah hyung?" Jinyoung bertanya gugup, ia mengigit bibir bawahnya kuat menunggu jawaban jaebum yang sepertinya masih enggan menjawab.

"J-jaebum hyung?" bahkan suara jinyoung mulai bergetar, matanya dengan otomatis memproduksi air mata yang sekali kedip pasti sudah jatuh membahasi pipi mulus jinyoung. Jaebum jadi tega melihat baby cengeng'nya. Jaebum tidak marah, ia hanya ingin menggoda kekasihnya.

Jaebum menarik jinyoung ke dalam pelukannya dan tertawa tapi jinyoung malah menangis.

"Aigo..baby uljimayo, aku tidak marah hanya ingin menggerjaimu."

"Hik..aku pikir hyung marah, aku takut kalau hyung menatapku seperti itu." Isak jinyoung pelan yang terdengar lucu di telinga jaebum. Jaebum mengusap kepala jinyoung, meminta maaf dan menciumi pipi jinyoung berkali-kali.

"Aku janji tidak akan seperti itu lagi, aku tidak ingin melihatmu menangis baby. Maafkan hyung ya?" bujuk jaebum dengan penuh penyesalan. Jinyoung mengangguk kecil sebagai jawaban.

Mata jinyoung tidak sengaja menangkap sepasang kekasih sedang mengayuh sepeda bersama.

"Jaebum hyung aku mau naik itu." jinyoung melepaskan pelukannya, menyuruh jaebum melihat kearah pandangan matanya. Jinyoung meminta jaebum dengan puppy eyes dan suara aegyo.

"Hyung aku mau naik sepeda couple seperti itu..."

"Okay, ikut denganku." Jaebum menggandeng tangan jinyoung, membawanya ke tempat penyewa sepeda.

Mereka berdua naik sepeda berdua keliling sungai han. Banyak hal yang mereka ceritakan, di selingi tawa canda. Jaebum menceritakan tentang masa kecilnya, tentang keluarganya. Jaebum anak tunggal, makanya dia dekat dengan jackson karena biarpun jackson bukan anak tunggal tapi kakak kandung jackson lebih memilih tinggal di australia.

Ibu jaebum dengan ibu jackson ialah kakak adik lalu ibu jackson menikah dengan ayah jackson yang notabenya orang hongkong. Kakek jaebum dan ayah jackson bekerja di bidang kesehatan, mereka bekerja sama membangun rumah sakit untuk membantu orang yang menengah ke bawah.

Jaebum menceritakan bagaimana pertama kali ia bertemu dengan mark, mark sangat tertutup saat itu. Tetapi jaebum tertarik dengan tingkah mark, awalnya jaebum menjadikan mark sebagai objek observasinya tapi kelama-lamaan mereka menjadi dekat sampai sekarang. Hubungan keduanya murni hanya sahabat, walaupun jaebum pernah menaruh hati pada mark dulu. Rasa suka jaebum berubah setelah ia tahu jackson menyukai mark. Lalu jaebum bertemu jinyoung lima tahun yang lalu, jaebum tidak pernah sedetikpun melupakan jinyoung sejak saat itu. Jinyoung terharu mendengar penuturan jaebum.

Jinyoung juga menceritakan sedikit tentang dirinya dan youngjae, sejauh ini jinyoung lebih suka menceritakan masa masa manisnya bersama youngjae. Seperti youngjae yang suka makan ice cream dan jinyoung harus diam-diam mencuri ice cream di mini market demi youngjae. Atau jinyoung membersihkan sepatu orang di halte bus hanya untuk mendapatkan uang, supaya youngjae bisa makan ayam goreng.

Jaebum membawa jinyoung duduk di pinggir sungai, sepedanya mereka letakkan di samping kursi kayu. Hari sudah senja, langit tampak jingga.

Jaebum membaringkan kepala jinyoung di dadanya dengan ia merangkul bahu jinyoung.

"Aku merindukan Youngjae.." jinyoung berucap lirih, matanya kembali sembab. Jaebum mempererat rangkulannya.

"Dia juga pasti merindukanmu jinyoungie, baby. Aku akan segera mempertemukan kalian."

We Start It From Hello (COMPLETED)Where stories live. Discover now