Chapter 28

2.2K 256 89
                                    

Jaebum mengajak jinyoung keluar jalan-jalan untuk kedua kalinya. Mereka pergi ke sungai han, menikmati angin sore. Jinyoung terus tersenyum lebar sepanjang perjalanan, ia sangat senang setiap kali jaebum memberinya kejutan dengan mengajaknya kencan. Yup, jaebum mengatakan ini kencan kedua mereka, itu juga yang membuat suasana hati jinyoung cerah

Jinyoung berlari kecil sepanjang jalan di pinggir sungai han.

"Hati-hati baby, nanti kau jatuh." Jaebum sedikit berteriak saat tubuh jinyoung kehilangan sedikit keseimbangan dan hampir terjatuh. Jaebum melangkah lebar menangkap lengan jinyoung dan menopang tubuhnya.

"Jangan berlari baby, kau bisa jatuh." Jinyoung tersenyum lucu seperti anak kecil ketika mendengar jaebum mengomelinya.

"Aku terlalu bersemangat hyung."

Jaebum mengacak rambut jinyoung, kemudian memperbaiki syal cokelat yang meililit di leher jinyoung. "Tapi tetap harus hati-hati hem.." Jinyoung mengangguk, senyum cerah masih ia paparkan.

Jinyoung berdiri di pinggir pembatas sungai, ia merentangkan kedua tanganya, menutup mata dan menghirup sebanyak mungkin udara memenuhi paru-parunya lalu membuangnya perlahan.

"Segar sekali, menyenangkan." Mata jinyoung terbuka ketika ia merasakan tangan jaebum melingkar di perutnya, jaebum memeluknya dari belakang.

"Kau suka?"

"Sangat, disini menyenangkan." jinyoung menoleh ke samping kiri, melihat wajah jaebum yang menyangga di bahunya. Jaebum ikut melihat wajah jinyoung, mencium bibir jinyoung dan melumatnya sebentar. Jaebum sudah sering tiba-tiba menciumnya tapi tetap saja dada jinyoung berdebar setiap kali merasakan bibir jaebum berada di bibirnya.

Jinyoung bersemu merah, ia kembali menatap ke arah sungai tidak berani menatap wajah jaebum yang begitu dekat denganya. Jinyoung memiliki masalah pernafasan setiap kali berada sedekat ini dengan jaebum, jaebum terlalu tampan dan berkharisma, jantung jinyoung sampai harus bekerja dua kali lipat.

Cup. Jaebum mengecup leher jinyoung lalu ikut melemparkan tatapanya ke sungai han.

"Bersamamu membuatku bahagia baby, sangat bahagia. Terimakasih hadir di hidupku, dan mengizinkanku masuk ke dalam hatimu." jaebum berucap tulus. Tangan jinyoung kini ia letakkan di tangan jaebum yang melingkar di perutnya.

"Aku seharusnya yang berterimakasih kau mau menerima seseorang yang seperti aku ini." Jaebum mempererat pelukannya. "Seseorang sepertimu yang sangat manis, menggemaskan, baik, lucu dan membuat jantungku berdebar. Tentu saja, aku menerimanya dengan senang hati." kekeh jaebum.

"Hyung~" keluh jinyoung manja, karena terlalu malu

"Wae? minta di cium? atau mau lanjutkan kegiatan tertunda kita dua hari yang lalu." goda jaebum.

Jinyoung membulatkan matanya, ia berbalik cepat melihat jaebum dengan wajah yang sudah memerah seperti tomat. "Yah, berhenti menggodaku hyung." renggek jinyoung dengan bibir yang di kerucutkan.

Jaebum tertawa lebar, "Tuh kan bibirnya minta di cium."

"A-ku tid..."

Cup, jaebum sudah mengecup cepat bibir jinyoung sebelum jinyoung sempat meneruskan ucapanya.

"Haiz...kau ini." Jinyoung memukul bahu jaebum dan ikut tertawa bersama jaebum.

"Kau manis sekali sih baby, kau membuatku addict. Apa yang kau makan sampai bisa semanis ini, hem?"

"Nasi." jawab jinyoung dengan wajah polos. Jaebum melihat jinyoung dengan wajah bodoh dan bingung.

Wajah jaebum yang terlihat bodoh malah membuat Jinyoung tertawa terbahak-bahak "Kau lucu hyung saat bingung seperti ini, hahaha..."

We Start It From Hello (COMPLETED)Where stories live. Discover now