3

487 39 0
                                    

Chanyeol bangun dengan keadaan buruk, matanya sembab serta kepalanya terasa berat akibat mabuk semalam. Chanyeol mengusak rambutnya frustasi, ucapan V masih terekam jelas di otaknya, hatinya bukan hanya di tancap pedang melankan di robek dengan paksa saat mengetahui Baekhyun hamil dan itu anaknya. Secara tidak langsung dia lah penyebab anaknya meninggal.

“maafkan papi sayang. papi memang brengsek maafkan papi” gumam Chanyeol dia menatap foto Baekhyun tepatnya pada perut Baekhyun. Entah seja kapan dia sudah memajang foto Baekhyun di kamarnya. Cairan bening itu keluar dari kelopak mata Chanyeol tanpa sadar.

From : Sehun
Hari ini wekeend. Ajaklah Baekhyun pergi, dan jangan gunakan pakaian formal!

Pesan Sehun membuat Chanyeol langsung bangkit dan bergegas pergi ke kamar mandi ia mandi dengan secepat kilat lalu dia membuka pakaian dan mencari baju yang cocok. Chanyeol mengobrak – abrik lemarinya agar menemukan baju yang cocok untuk jalan. Chanyeol mendengus kesal karena ia lebih banyak menemukan baju kemeja untuk kantor, apa dia harus pinjam terlebih dahulu dengan Sehun atau Kai? Ooh tidak justru dia akan menjadi bahan bullyan kedua sahabatnya. Haruskah ia membelinya? Bodoh mana ada Mall yang buka sepagi ini?

Chanyeol masih berusaha untuk mencari baju yang cocok, dan matanya melihat kemeja putih bergaris biru sepertinya masih cocok untuk di bawa weekend. Lalu ia mengambil jeans biru pudar kemudian menata rambut untuk memperlengkap penampilannya ia memakai topi putih yang sebenarnya itu milik Yoora karena dia sering tidur di appartemen Chanyeol. Tak lupa juga sneakers pemberian Yoora. Sepertinya ia harus berterimakasih karena Yoora menyelamatkan penampilannya hari ini.

Chanyeol mengetuk pintu rumah Baekhyun, pintu itu terbuka dan menampilkan Baekhyun yang hanya memakai baju kebesaran dan celana pendek. Chanyeol menelan ludah melihat penampilan Baekhyun yang menurutnya ‘sexy’.

“mr. Park?” heran Baekhyun sedikit gugup karena dia hanya memakai pakaian yang sebenarnya termasuk ke dalam pakaian privasi. Tapi salah Chanyeol sendiri yang datang pada hari libur, pagi – pagi pula.

“aahhh silahkan masuk” kata Baekhyun lalu Chanyeol menuruti Baekhyun.

“maaf keadaan rumah kami seperti ini” ungkap Baekhyun tak enak hati.

“tak apa tak masalah” jawab Chanyeol.

“hyuuuuuuuuuuuung, topi mphii kemana yang warna hitam itu?” teriak V dari dalam kamar

“hyuuuuuuuuung kunci motor mana?”

“hyuuuuuuuuuuung”

Rengek V seperti anak kecil yang membuat Baekhyun semakin gugup karena tingkah adiknya yang terus – terusan merengek.

“apa kau sibuk hari ini?” tanya Chanyeol

“kurasa tidak MR. Park? Apa kau ada perlu denganku?” jawab Baekhyun.

“kalau bergitu bersiaplah. Kita jalan hari ini dan jangan panggil aku mr. Park, cukup Chanyeol karena saat di luar kantor kau adalah kekasihku” kata Chanyeol.

“baiklah, Cha—nyeol” ucap Baekhyun sedikit kaku.

“hyuuuuuuuuuuuuuuuuuuungg topi dan kunci motor mphii mana? Kemarin aku letakkan di dekat meja?” teriak V lagi karena Baekhyun masih belum memperhatikan V, dan mungkin V juga tidak tau jika ada Chanyeol di sini.

“sebentar aku urus anak nakal dulu” kata Baekhyun.

Chanyeol tersenyum tipis dengan interaksi dua orang itu. menurut Chanyeol V bukan seperti adiknya melainkan seperti anaknya. Mungkin jika enam tahun itu dia tak membuat Baekhyun hancur dan tak meniduri Irene dia pasti sudah bahagia dengan Baekhyun bersama anaknya yang kini masuk TK.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 19, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Office BoyWhere stories live. Discover now