Homo -0-

2.5K 199 80
                                    

 [VOTE THIS NOW AND TAKE A SECOND IF YOU BELIEVE THAT LARRY IS REAL]

Homophobic

Chapter Zero

“Harry? Kau masih di dalam? Cepat bangun! Kau mau ketinggalan bus lagi?”

Kurapikan curlyku sekali lagi di kaca, sebelum akhirnya mengambil ranselku dan segera keluar dari kamar menuju meja makan.

“Morning.” Sapa Mom begitu melihatku duduk di hadapannya. Mom menaruh satu buah roti tawar yang sudah diolesi selai kacang di atasnya ke piring lalu memberikannya kepadaku.

“Selai kacang lagi? Kau tau kan kalau aku sangat benci selai kacang?”

Mom menghela napasnya pelan. “Ini selai pemberian keluarga Horan tetangga baru itu. Mereka memberi 3 botol selai. Dan kebetulan, gajiku belum keluar. Jadi mau tak mau, kau harus makan selai ini sampai persediaan selai kita habis semua.”

Ini bencana besar.

“Apa?! ck. Aku tidak mau!”

“Bisakah kau membantuku? Aku tau kau sangat ingin hidup seperti dulu. Saat masih ada Des dan-“

“Ok stop it. Aku akan memakannya sekarang.” Potongku sebelum Mom membahas tentang Des dan keluargaku dulu.

Wajah Mom terlihat lega saat aku memotong ucapannya. Mungkin ia juga sama sekali tidak ingin membahasnya lagi.

“Gemma akan pulang minggu depan. Jadi kosongkan jadwalmu jumat depan.” Seru Mom lagi.

Setiap hari juga selalu kosong kok.

Aku hanya mengangguk dan menelan roti berselai kacang dengan susah payah dimulutku.

“Kau tau? Biar tidak tersiksa seperti itu, mending kau langsung telan saja roti itu dengan susu. Jadi kau tidak perlu merasakannya.” Seru Mom lagi.

Kutatap Mom dengan kesal sebelum akhirnya menyetujui ide anehnya itu.

Akhirnya roti itu habis dengan sekali telan.

Kulihaat jam di tanganku lalu membelalak lebar saat melihat jarum jam menunjuk ke angka 7 tepat.

“Gawat, aku bisa ketinggalan Bus. Aku berangkat!”

Aku langsung berdiri dan mencium pipi Mom lalu berlari kencang menuju halte bus yang ada di ujung gang rumahku.

*

KRING!

Bel berbunyi keras membuat seluruh koridor sekolah menjadi semakin ramai dan sesak. Semuanya berlari kesana kemari menuju ke kelas masing-masing.

Dengan cepat kumasukkan buku aljabarku dari loker ke dalam ransel, dan berlari kencang menuju kelas.

DUK!

 Sampai tiba-tiba tubuhku jatuh terjerembab ke lantai dengan pantatku lebih dulu. Aku mendongakkan kepalaku melihat siapa yang baru saja menyandungku dengan kaki.

“Watch out, freak. Jangan menginjak kakiku. Nanti aku bisa tertular virus keritingmu itu. Kau mau rambutku jadi keriting sepertimu?!”

Kutatap laki-laki yang memakai Varsity jaket berwarna merah dan bertuliskan huruf L di kantongnya dengan diam.

Teman-teman di belakangnya hanya menatapku sambil tertawa keras.

“uuuhhhh Louis.. Lihat! Dia melihatmu! Sepertinya dia ingin memeletmu dan membuatmu jatuh cinta padanya!” Balas temannya sambil menyikut tangan Louis.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 22, 2014 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Homophobic || Larry Stylinson AUWhere stories live. Discover now