Tanpa judul bagian 1

21 0 0
                                    

Ini cerita tentang seorang perempuan...

Perempuan yang mempunyai dan menguasai kesabaran tingkat tinggi...juga ketabahan yang mumpuni....here the story...

Nama beliau sebutlah Nisa...seorang sarjana, cantik, mungil, mandiri...namun pernah patah hati...karena cinta yang tidak direstui. Awalnya wanita ini merajut kesendiriannya dengan tenang, tanpa terlalu peduli dengan hubungan pribadi-meski sebenarnya yang datang melamar tak terjumlah. Maklum berasal dari keluarga terhormat, berpendidikan, cantik, ramah dan mudah bergaul merupakan magnet kuat bagi para lelaki. Meski pun demikian wanita ini lebih memilih untuk tetap sendiri, mengurus ibunya yang menjelang tua, sampai suatu saat...ada sekelompok orang tak dikenal datang melamar...

Tak dikenal? Ya..karena memang tak ada yang saling kenal awalnya..hanya karena mendengar cerita ada seorang wanita yang masih single...maka para kelompok lelaki yang bersahabat ini datang melamar...untuk sahabat mereka yang sudah tua, duda, sakit-sakitan (diabetes kronis),punya 3 anak yang menjelang remaja dan ekonomi keluarga yang nyaris bangkrut (karena tak mampu mengurus tokonya). Para sahabat ini merasa sang lelaki memerlukan seorang istri..yang mampu mengurusnya dan anak2nya, dan datanglan mereka melamar Nisa......

Nisa tentu merasa kaget, nelangsa sekaligus bingung...apalagi kakaknya yang biasa menemani dan jadi walinya sedang tidak ada di rumah. Menghadapi rombongan lelaki ini saja sudah membuat Nisa resah apalagi mendengar alasan kedatangan mereka.

Kalau dilihat dari profil awal...tentu saja lelaki ini sangat jauh dari kriteria idamannya...juga jauh dari profil pelamar2 lainnya...namun entah kenapa saat lelaki itu bicara "....aku seorang lelaki tua yang sakit, istriku telah meninggal dan aku punya 3 anak yang harus diurus...., maukah engkau jadi istriku?". Nisa kelu...dia bahkan tidak mampu menatap lelaki ini dan rombongannya...dadanya berdebar keras tak menentu...wajahnya memerah dan tertunduk.

Terbata-bata, Nisa berucap, " sa..saya perlu waktu untuk memikirkan lamaran ini...".

"Berapa lama?" potong sang lelaki tidak sabar.

"e..eh...seminggu..?? " gagap Nisa

Lelaki itu menggeleng tidak sabar, "aku butuh jawaban sesegera mungkin.." cetusnya.

Nisa meremas tangannya yang mendadak berkeringat...jauh didalam hatinya ia heran..kenapa ia jadi segugup ini? Biasanya bila ada yang melamar ia cukup berucap tidak mau pada kakak laki-lakinya dan semua jadi beres..tapi kali ini ??

Dalam hati sambil sedikit mengutuk kakaknya yang sedang pergi keluar rumah. Nisa memberanikan diri berkata, " ..tapi saya benar-benar perlu waktu untuk mepertimbangkan lamaran ini...".

"Begini saja, aku berada di kota ini dua hari..lusa-hari jum'at- kuminta jawabanmu.." laki-laki itu memutuskan tanpa kompromi.

Tanpa suara Nisa mengangguk setuju...

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 14, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Pelangi di MurjaniWhere stories live. Discover now