Bab 2- Perceraian

20.4K 1.4K 21
                                    

Fb. Cahya indah
Ig. beemedia47

IG: beemedia.publisher

dreame: cahya46

KBM app: cahya46

Selamat membaca❄❄

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Selamat membaca❄❄

"Wow..jadi ini yang kamu bilang ada dinas keluar kota, jadi selama beberapa hari ini kamu bermalam dengannya, aku mengijinkanmu tinggal se..la..ma..nya de..ngan..nya" ucapku penuh penekanan,  wajah suamiku yang tadinya penuh kebahagiaan berubah pucat pasi

"Karena sebentar lagi kita akan bercerai, kamu bisa sepuasnya bercumbu.. Berbelanja, makan malam romantis dirumah makan bintang lima dengan kekasihmu itu, kapanpun kamu mau tanpa harus berbohong padaku..karena setelah perceraian kita.." belum selesai aku berbicara, dia lelaki brengsek itu mendekatiku entah sejak kapan pakaiannya sudah dikenakannya lagi walau masih kelihatan kusut

"Stop..jangan mendekat, tidak sudi tangan dan tubuh menjijikkanmu itu menyentuhku, jangan memberi alasan apapun karena percuma aku tidak akan percaya..aku sudah melihat semua, mulai kalian dengan tidak tau malunya bercumbu di mall dan tadi seperti yang kau tau aku melihatmu mulai masuk rumah makan ini lalu memasuki privat room ini...dan ya aku sudah merekamnya jadi kita bercerai dan hak asuh anak anak aku minta, selesai, kita bertemu di pengadilan saja" kataku secepatnya aku pergi dari sini, kulihat Angela melihatku dan ikut beranjak dari tempatnya duduk dan memelukku

"Semuanya berakhir njel, dua belas tahun berakhir sia sia, semuanya tidak berarti baginya..kami ajan bercerai..aku cuma berharap hak asuh anak anak ada padaku" air mata yang kutahan tidak bisa kubendung lagi, pertahananku jebol sudah.

"Semua pasti ada hikmanya, Nay, lo pasti kuat, gue selalu ada buat lo, ya..ini pasti yang terbaik buat lo.." Angela terus mengusap kepalaku.
Kami berdua menangis tersedu sedu dirumah makan elit ini, semua mata memandang kami, begitupun dua pasang mata itu juga.
Tidak aku tidak boleh lemah, seorang Kanaya Abigail Richard bukanlah wanita lemah

**

Setibanya dirumah kuhampiri kamar anak tertuaku, dia sudah tidur, kukecup keningnya dan kubenarkan selimutnya.

"Maafkan mama sayang, harus berpisah dari papa kalian"

Kurasa Daffa putraku ini cukup bisa mengerti dan cukup bijak jika kuceritakan kejadiannya karena usianya yang ke sebelas tahun kemarin, tapi bagaimana dengan bella yang masih sembilan tahun bulan ini, tapi ini keputusan finalku..
Kumasuki kamar putri kecilku, dia nampak nyenyak sekali dengan memeluk boneka teddynya.kukecup keningnya..

Kubaringkan tubuhku disampingnya, biar malam ini aku tidur disini, aku tidak sanggup tidur dikamarku, kamar itu seperti neraka buatku sekarang.

Kupejamkan mataku..kucoba menghilangkan bayangan tubuh suamiku yang menghentak wanita itu dan desahan mereka membuatku gila...karena kelelahan entah jam berapa aku baru bisa memejamkan mataku

**
Proses perceraian berlangsung alot, baik aku atau mas Abi menginginkan hak asuh anak anak kami, bagaimana aku membiarkan anakku diasuh wanita lain. Tidak .
Tapi sebagai manusia aku hanya berusaha, aku sudah mengatakan kebenaran perselingkuhan suamiku bahkan dengan bukti foto kemesraan mereka sampai rekaman perbuatan tercela suamiku tapi tetap saja dengan kekuasaan dan saksi yang entah kebohongan apa yang mereka katakan dan bagaimana mereka memutar balikkan fakta, orang orang yang kuhormati seperti mertuaku, tetanggaku bahkan pegawai dirumah serta pegawai dikantor suamiku bisa mengatakan fitnah yang begitu keji tentangku, aku yang selama ini berusaha menjadi istri dan ibu yang baik buat suami dan kedua putra putriku berubah menjadi istri egois, pencemburu, otoriter, emosional dan ibu yang memberi pengaruh buruk buat kedua buah hatiku, ibu yang selalu berkata kasar bertindak kasar dan emosional.

Bagaimana kebohongan itu bisa keluar dari mulut orang yang kuhormati dan ku segani seperti mereka, tidak cukup dengan itu, mereka dengan tidak berperasaan membawa buah hatiku untuk melawanku, ibu mereka, yang sudah mengandung, melahirkan, menyusui, membesarkan mereka penuh dengan kasih sayang.

Bisa kulihat anakku ingin menangis waktu bilang ingin ikut papa mereka aja karena mereka takut padaku. Aku tidak membenci mereka, aku yakin mereka hanya menuruti apa kata papa mereka, sebagai ibu mereka aku tidak boleh semakin membuat mereka bingung. Akhirnya kuterima hasil keputusan dari pengadilan agama yang menyatakan aku Kanaya Abigail Richard dan suamiku sah bercerai secara agama dan negara. Serta hak asuh anakku jatuh ketangan suamiku. Meski betapa besar keberatanku akan hasil ini, tapi apa dayaku. Inilah hari kehilangan terbesar dalam hidupku. Aku hanya hamba yang tidak berdaya, Tuhan mengambil semuanya, tidak ada yang tersisa dalam kehidupanku.
Dengan langkah gontai aku meninggalkan pengadilan agama, hanya ditemani Angel dari awal persidangan sampai hari terakhir ini. Sebagai sahabat terbaikku dia selalu ada untukku. Tidak kuhiraukan tatapan penyesalan dari para saksi yang sudah memfitnahku, tak kuhiraukan panggilan mertuaku, bahkan anakku.

Bagiku aku hanya sendirian..benar benar sendirian..
Airmataku terus mengalir tanpa bisa kucegah, Angel menuntunku kemobilnya. Entah kemana dia akan membawaku..aku tidak perduli.. hidupku kosong..hampa..

Tbc

Please vote command

With love

Cahya46

Affair #1-Klein SeriesWhere stories live. Discover now