Fix You - Part 17 - mama alicia

38.4K 1.4K 33
                                    

Author POV

Alicia, Mama Trey duduk di jok belakang mobil. Sepanjang perjalanan ia melihat keluar jendela. Pandangannya kosong seakan menerawang. Sesekali ia menghela nafas.

Tangan hangat menyentuh jemarinya. Ia menoleh dan mendapati Tamma, suaminya tersenyum lembut. Mau tak mau ia juga tersenyum meski berat.

"Masih kepikiran?" Tanya suaminya lembut.

Alicia hanya menggaguk lemah dan menoleh keluar jendela. "Mama Malu dengan Alm.Bram dan Almh.Kate." alicia menunduk. "Mama merasa bersalah, Pah. Mama gak bisa jagain Nia."

Tamma meremas pelan punggung tangan istrinya. "Bukan salah mu sayang. Rumah tangga anak kita sedang diuji. Tapi papa yakin Nia pasti kembali"

"Tapi ini sudah 3 tahun lamanya." Kata Alicia lemah.

Rikha adik Trey yang dari tadi hanya diam duduk disamping supir, membuka suara. "Rikha juga yakin, bang Trey sama Ka Nia itu bakal ketemu lagi. Mereka itu serasi seperti Pangeran dan Putri." Meskipun masih anak-anak tapi ia yakin Kakaknya akan kembali bersatu dengan Iparnya yang menghilang.

"Makanya, Kita harus tetap mendoakan yang terbaik untuk mereka. Agar Trey dapat menemukan Nia. Dan mereka bersatu lagi" Kata Tamma. Mengelus jemari istrinya sambil tersenyum.

Alicia mendongak melihat anak dan suaminya yang terlihat begitu yakin. Ia tersenyum melihat keluarganya.

Alicia kembali menoleh menatap keluar jendela. Sambil berharap, semoga Trey dan Nia bisa bersatu lagi. "I wish.."

---

Setelah supir mengantarkan Rikha kesekolah dan Tamma ke kantor. Karna pasca hilangnya Nia. Ia sementara membimbing Revi mengurus perusahan keluarga Pattiraga yang diserahkan Trey pada Revi.

Alicia menuju ke Mall terdekat. Suami tercintanya memaksanya untuk berbelanja, itung-itung refreshing, kata Tamma.

Orang kaya..

Sejenak turun dari mobilnya jantung Alicia berdegup kencang. Alicia memegang dadanya. Perasaan apa ini?

"Nyonya tidak papa?" Tanya supirnya sopan saat melihat tingkah Alicia.

Alicia menoleh pada supirnya. Ia tersenyum sembari menggelengkan kepalanya.

"Pak Muchlis pulang aja. Ntar saya pulang naik taksi."

"Tapi Nyah, Tuan besar bilang-"

"Sudah, saya pulang naik taksi saja" potongnya cepat. Akhirnya si supir hanya mengangguk patuh dan meninggalkan Alicia di Mall tersebut.

Alicia melangkahkan kakinya dipintu utama. Jantungnya makin berdegup kencang.

Ia menyusuri deretan butik-butik ternama. Seketika, Ia berhenti, mematung ketika melihat wanita muda yang ia kenali.

Dari jauh wanita muda itu sedang duduk disalah satu kedai es krim di Mall tersebut. Ia sedang menyuapi anak kecil didepannya sambil sesekali tertawa bersama.

Ia tidak peduli sudah berapa menit ia berdiri mematung di tengah Mall. Ia juga tidak peduli beberapa orang yang berlalu lalang melihatnya aneh. Ia masih mematung.

Sampai ketika wanita muda dan anak kecil itu keluar dari kedai tersebut, barulah ia tersadar dan bergerak cepat mengikuti wanita itu.

Wanita muda itu masuk ke toko mainan, tak berapa lama ia keluar dengan boneka Teddy Bear besar ditangannya dan Beberapa plastik mainan yang ditenteng anak laki-laki kecil disampingnya.

Pandangan Alicia tetap tertuju pada wanita muda didepannya. Wanita itu berdiri membelakanginya.

Ia mengela nafas berat. Dengan kaki yang bergetar karena rindu dan rasa tidak percaya ia memberanikan diri untuk berjalan mendekati wanita itu.

Fix YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang