...
"Gak perlu disuruh! Gue bisa pergi !" Balas Mora dengan tatapan sinisnya.
"HEY,CEWEK SOMBONG!Lo itu ibarat orang yang berdiri di atas gunung yang melihat orang lain kecil,Namun dia gak sadar kalau orang juga melihat dia kecil!" jelas Deva dengan mengeluarkan kalimat bijaknya
...
Mora tidak menggubris 'quotes' Sang Ketua OSIS.Dia berjalan lurus tanpa memperdulikan sekitarnya.
Ia pun tiba di depan pintu kelas 11 IPA-1. Ia langsung masuk dan menyapu bola matanya ke seluruh ruangan. Ia mendapati sekitar 20 orang disana. Mereka menatap Mora dengan sinis seakan berkata "ngapain nih orang?" .
"Gue anak baru!" tegas Mora sambil menaikkan kedua alisnya.
"Mora!" panggil seseorang
"Gege?"
Orang yg dipanggil Mora dengan sebutan 'Gege' itu langsung memeluknya. Mora pun membalas pelukannya.
"Lo,pindah sekolah?" tanya Gege dengan senyum tipis khasnya.
"Iya, gak nyaman di sekolah yang lama! Anaknya kutu buku semua!"
"Ya ampun, Ra! Eh,duduk sebelah gue ya!"
Gege langsung menarik tangan Mora ke bangku yang dia maksud.
"Gapapa, nih?" tanya Mora untuk meyakinkan tidak ada orang yang marah jika ia duduk disebelah Gelcy.
"Gapapa! Udah 4 tahun gak ketemu! Gue mau ngobrol banyak sama lo!"
" Makin cantik aja lo, Ra!" sambung Gelcy
"Lo tau, kan? Gue gak suka basa-
basi! "
" Itu fakta, Ra! Lo cantik, tapi swag! Gue suka gaya lo! "
" Apaan, sih! Tau gak? Hari ini sial banget buat gue! Gue ketemu cowok yang ngakunya Ketos! Terus marah-marah sama gue karena gue buat adek kelas nangis! Padahal gue gak ada masalah sama adek kelas itu!" Jelas Mora
"Apa? Ketos? Kak Deva? Ganteng, gak? Kalau ganteng itu Kak Deva! "
"Ganteng? Iiuww.."
Kesan pertama Mora pada Deva menumbuhkan rasa kesal. Mora bertekad untuk mempermalukan Deva di depan banyak orang, seperti yang Deva lakukan padanya.
"Sok keren tuh orang" gumam Mora yang pikirannya melayang tentang kejadian tadi.
...
Tak lama kemudian datang seorang anak laki-laki yang berpenampilan cool, dan tatapan yang tajam, tetapi tetap tampan dan keren. Ia menatap Mora dengan sinis, Mora pun juga menatap anak itu.
"Lo,siapa?" tanyanya dengan nada meremehkan.
"Dia anak baru,Vin!" jawab Gelcy
"Oh" ucap laki-laki itu dengan singkat.
Itu membuat Mora agak kesal. Tapi ia tahan karena tidak ingin menambah masalah yang sudah ia buat.
Mora masih menatap jeli laki-laki yang sudah berlalu itu. Manik matanya yang berwarna biru seakan tak bisa berpaling dari laki-laki yang duduk di barisan ujung.
"Ehm, Ehm, kayaknya ada yang naksir Alvin!"
Kata-kata itu membuyarkan lamunan Mora. Seketika pipi Mora menjadi merah.Gelcy hanya tertawa melihat tingkah sahabatnya itu.
"Namanya Diego Alvino, dipanggil Alvin, dia itu ketua kelas kita, nama ig nya diego.a, ID line-nya nanti gue kirimin!"
"Iih...apaan,sih!" rajuk Mora sambil memalingkan wajahnya.
Tak lama kemudian datanglah seorang perempuan yang terlihat kesal dengan Mora. Ia mengernyitkan dahinya.
"Eh, eh, Gelcy, kok, dia duduk sini?" tanya anak itu dengan membesarkan bola matanya pada Mora.
" Ohh, dia Mor.."
"Gue gak nanya dia siapa, tapi kenapa dia duduk disini?"
Lagi-lagi dengan emosi dia meninggikan suaranya.
" Dengerin gue dulu,Van! Dia ini anak baru, dan kebetulan dia sahabat gue waktu SD, gue kangen sama dia makanya gue suruh dia sebangku sama gue! " jelas Gelcy
"Gue juga sahabat lo,Gelcy!" Ia menatap Gelcy dengan kecewa
"I...I..Iya..Vanya,tapi..."
Belum selesai Gelcy mengutarakan kalimatnya, Vanya berlari ke bangku yang kosong di belakang Alvin. Alvin yang sedari tadi membaca buku, langsung berkicau.
"Sahabat itu bukan berarti orang sudah lama lo kenal"
Mora pun ....
Gimana makin seru gak ceritanya? Gimana ya kelanjutan , kalau sudah 25 vote baru aku lanjutin. Sorry, Part 3 nya telat. Next part aku usahakan tepat waktu(25 vote).
Thanks for reading. Jangan lupa vomment!!! Tinggalkan jejakmu.
YOU ARE READING
Please,change everything!
Teen FictionMonalisa Sandira, biasa dipanggil Mora. Cantik, pintar, tapi tomboy. Dia benci orang yang suka basa-basi. Mora itu orang yang cuek, sombong, dan pelit. Tapi setelah bertemu "someone"perlahan ia mulai berubah. Tapi...kenapa setelah itu, SEMUA BERUBA...
