Yoongi nampak tidak setuju dengan apa yang di katakan Sana, ia mendesis tak suka lalu menatap Sana dengan sangat dekat. "Kau kesepian di sini, setidaknya biarkan aku juga ikut mengawasi ujianmu."

Tidak, bukan begitu maksud Yoongi yang sebenarnya, ia takut jika Sana akan mengalami lagi kejadian buruknya di sekolah ini. Menerima ejekan dan hal lain yang buruk.

Dan bukan itu saja, masalahnya dengan Alpha Blood Moon Pack belumlah selesai dan ia khawatir Alpha itu akan melakukan sesuatu pada Sana di saat ia tidak di sampingnya. Apa lagi ini sudah ke luar dari wilayah Packnya.

"Mwo? Yang benar saja!!" ucap Sana tak terima sekaligus terkejut. "Tidak boleh!"

"Apa salahnya?!"

"Kau tidak dengar dengan apa yang di bicarakan oleh mereka?" ucap Sana sedikit mendekat pada Yoongi dan berbisik "Ia mengira kau ini kakakku Yoongi-ah! Jangan memperparah keadaan lagi hingga akhirnya mereka akan mengira kau adalah ayahku.!" bisiknya ketus.

Yoongi yang ikut menunduk untuk mendengarkan ucapannya langsung saja menjauhkan kepalanya kala ia mendengar kata itu, "Ya! Aku tidak setua itu!!" Yoongi langsung meyangkal dan terlihat kesal atas perkataan Sana barusan.

Sana hanya mencoba untuk menolak halus keinginan Yoongi agar ia tidak terlalu mencemaskannya di sini.

Tanpa berkata lagi, tangan Sana bergerak memegang kedua pundak namja itu, membalikkan tubuh Yoongi dan kemudian mendorongnya dengan sekali hentakan walau hasilnya hanya akan membuat Yoongi maju selangkah saja. "Pergilah!!" ucap Sana.

Yoongi membalikkan badannya lalu menatap Sana kembali dengan tatapan tak terima.

"Pergilah!
Aku baik baik saja di sini, lalu kembali lagi setelah ujianku selesai. Ok?!" ucap Sana pada Yoongi. Dari nada bicaranya ia nampak meyakinkan Yoongi untuk tidak menghawatirkannya. "Aku akan menunggumu nanti!" imbuhnya lagi.

Melihat Sana yang semangat membuat Yoongi sedikit ragu untuk meninggalkanya, "Aku akan datang lebih awal.!" ucap Yoongi akhirnya dengan senyum.

"Aku tahu!" balas Sana yakin.

Sana melebarkan senyumnya pada Yoongi, lalu mengibaskan tangannya untuk menyuruhnya segera pergi. "Jangan terlambat menjemputku Oppa!! Arasso?!!"

Yoongi menghela nafasnya.

Dengan berat hati serta senyum tipis di wajahnya, namja itu pun akhirnya membalikkan badannya dan berjalan pergi meninggalkan Sana.

Dari tempatnya berdiri, Sana memperhatikan pungung Yoongi yang semakin menjauh itu dengan di iringi senyum yang merekah.

Sana jadi mengingat moment di mana ia menyatakan perasaannya pada Yoongi waktu itu. Memang hanya sebentar tapi rasanya begitu menyenangkan dan ingin mengulanginya lagi dan lagi.

"Ah.. Memalukan sekali!" Sana merasakan wajahnya memanas, lalu dengan di iringi senyum ia akhirnya masuk ke kelas.

-The Blood Moon Pack-

Untuk menyelesaikan semuanya, Yoongi memutuskan untuk langsung datang ke Pack tersebut, The Blood Moon Pack.

Menghadapi si biang masalah itu langsung dan mungkin akan mengakhiri ini semua meskipun nyawa taruhannya.

Tatapan tajam lantas selalu menghiasi wajah dingin itu di setiap langkah awalnya memasuki wilayah Pack musuh, dan itu cukup mampu melunturkan rasa keberanian para anggota Blood Moon Pack yang di lewatinya dan membuat nyali mereka menciut satu persatu.

Tidak ada yang menghalangi langkahnya atau apapun yang menunjukkan keamanan dari Pack tersebut, seperti tahu saja jika mereka akan kedatangan tamu agung dari The Dark Moon Pack yang tak lain adalah namja ini.

You Are My Mate? (END)Where stories live. Discover now