1 : First Encounter

1.1K 113 43
                                    

"Halo, Bang Gus?" Jung Hoseok mendesah lega karena akhirnya orang yang sedari tadi dihubunginya, akhirnya mengangkat teleponnya.

"Halo? Siapa?" suara serak Suga menunjukkan bahwa ia baru saja bangun.

Pantesan nggak diangkat dari tadi, orang ngebo! maki Hoseok dalam hati.

"Jehop, bang! Elah!"

"Oh," respon Suga dingin.

"Anu, bang, yang gue bilang mau pinjem keyboard lo itu, boleh gue ambil sekarang?"

"Hah? Bukannya lo mau ambil entar malem?" tanya Suga heran.

"Harusnya sih, bang. Tapi katanya anak-anak minta latihan dulu hari ini, jadi terpaksa gue mau ambil sekarang. Bisa kan bang?" ujar Hoseok penuh harap. Karena itu nama tengahnya.

"Bisa sih. Ntar lo langsung masuk aja ke kamar gue. Gue mau tidur lagi," pesan Suga sebelum menutup teleponnya.

"Yo-"

Tut! Tut! Tut!

"Anju ni orang! Untung dia lebih tua, kalo enggak udah gue pites juga nih!" gerutu Hoseok.

Usai menghubungi Suga, cowok itu segera bersiap untuk menuju ke rumah bandmate-nya tersebut. Ia akan meminjam keyboard milik Suga yang akan ia gunakan untuk pentas seni internal organisasi mahasiswa yang ia ikuti.

*

Hampir dua puluh menit perjalanan, Hoseok tiba di rumah Suga. Ia sedikit lupa-lupa ingat jalan menuju rumah Suga. Sehingga cowok itu sempat tersasar, masuk ke gang perumahan yang berbeda.

Hoseok turun dari mobilnya. Cowok itu segera mengetuk pintu sambil meneriakkan salam. Beberapa menit menunggu, seseorang akhirnya membukakan pintu.

"Assalamu'alaikum," ucap Hoseok sopan.

"Wa'alaikum salam. Eh, temennya Suga?" tanya orang yang membukakan pintu yang ternyata adalah ibunya Suga.

"Iya, tante. Bang Suga-nya, ada?"

"Masih tidur kayaknya tu bocah. Udah janjian?" tanya Nyonya Min.

"Udah tante," jawab Hoseok.

"Ayo, masuk dulu. Maaf berantakan," ucap Nyonya Min merendah.

Mana berantakannya? Kinclong semua kek gini, batin Hoseok.

"Iya tante," Hoseok masuk mengikuti Nyonya Min.

"Kamu langsung ke kamarnya aja, ya. Ini tadi tante ninggal gorengan di dapur, takutnya gosong," kata Nyonya Min.

"Iya, tante. Kamarnya Bang Suga di sebelah mana, ya?"

"Di lantai dua. Kamu naik aja ke atas, kamar yang ujung ya," jelas ibunya Suga.

"Iya, tante. Jehop permisi naik, ya tante," pamit cowok itu.

"Iya," jawab Nyonya Min sebelum berlari ke dapur.

Hoseok yang sendirian, bergegas naik melalui tangga di ruang tengah. Saat sampai di ujung tangga, Hoseok berhenti. Cowok itu bingung. Pasalnya tangga tersebut terletak di tengah-tengah. Lalu di sebelah kirinya terdapat dua buah kamar, di sebelah kanannya pun begitu. Ibunya Suga bilang kamarnya di ujung, tapi tidak bilang sebelah kanan atau kiri.

Hoseok mendadak galau. Dia harus ke kiri atau ke kanan. Akhirnya cowok itu memutuskan untuk cap cip cup kembang kuncup, untuk menentukan kamar Suga. Pilihan terakhir ternyata jatuh ke sebelah kanan. Hoseok akhirnya berjalan ke kamar paling ujung di lorong sebelah kanan.

Di depan kamar tersebut, Hoseok sempat bimbang. Takut-takut dibukanya pintu kamar tersebut. Cowok itu memutar kenopnya pelan-pelan, takut membangunkan Suga, yang kalau bangun tidur langsung darah tinggi. Galaknya melebihi singa betina yang lagi sensi.

Cklek!

Pintu terbuka, dan...

Masya Allah!

Hoseok langsung menyebut ketika melihat pemandangan yang mampir ke matanya. Di hadapannya kini terdapat seorang perempuan yang tengah selesai mandi, dan hanya menggunakan handuk saja untuk menutupi separuh dari tubuhnya. Rambutnya dicepol ke atas sehingga memperlihatkan tengkuk putih mulus gadis itu. Anak-anak rambutnya yang basah dan tidak beraturan membuat gadis itu terlihat semakin seksi.

Gadis itu belum menyadari ada seseorang yang tengah menatapnya terpesona di pintu kamarnya. Saat ia menoleh, barulah ia menangkap basah Hoseok yang masih berdiri terpana.

"Kyaaaa!" teriak gadis itu.

"Eh, eh, sori.. Nggak maksud. Gue.. salah masuk," ucap Hoseok lantas cepat-cepat menutup pintu tersebut.

Dari luar, Hoseok bisa mendengar cewek itu tengah menyumpahinya. Bukannya, segera pergi, cowok itu malah mendengarkannya sambil tersenyum-senyum girang.

Pagi-pagi mata gue udah dapet nutrisi cecan, hamdalah! batinnya.

"Heh! Sat! Ngapa lo senyam-senyum disitu? Kamar gue disini, nyet!" teriak Suga dari depan kamarnya. Kepalanya menyembul dari dalam kamar. Tahu kan betapa magernya, Suga?

"Eh, iya bang," Hoseok langsung beringsut ke kamar Suga, sambil setengah berlari.

Hoseok masuk ke kamar Suga. Sedangkan yang punya kamar, kembali telentang di atas ranjangnya.

"Ngapain lo di depan kamar Moon Byul?" tanya Suga. Matanya terbuka separuh, memperlihatkan betapa ngantuknya cowok itu.

Oh, jadi namanya Moon Byul? batin Hoseok.

"Salah masuk bang. Mak lo bilang kamar lo di ujung, tapi nggak bilang ujung sebelah mana. Kan dedek bingung," Hoseok mengakhiri penjelasannya dengan sok imut.

"Jijik, nyet!" maki Suga. "Tuh, keyboard-nya."

Suga menunjuk salah satu sudut kamarnya. Keyboard yang telah ia siapkan untuk dibawa Hoseok.

"Oke, bang. Gue bawa dulu ya, bang," ucap Hoseok sambil mengambil tas berisi keyboard milik Suga beserta kaki-kakinya tersebut.

"Sampe lecet, muka lo yang gue bikin baret," ancam Suga. Meski terdengar seperti bercanda, tapi Hoseok tahu, cowok itu tidak bercanda.

"Tenang, bang. Nggak bakal. Gue masih sayang muka gue," ucap Hoseok.

"Kalo gitu gue pamit lah, bang. Keburu ditungguin," pamit cowok itu.

"Emang ada yang nungguin?" sahut Suga. Savage!

"Kampret lo, bang!" seru Hoseok sambil terkekeh. Hoseok pun keluar dari kamar Suga. Namun sebelum benar-benar keluar, cowok itu berpesan, "Bang salamin sama yang punya kamar tadi. Salam dari cogan bernama Jehop!"

"Nggak yakin dia bakalan nerima salam lo!"

"Bilangin sori, gue bener-bener ga sengaja!" tambah Hoseok, tak mempedulikan respon Suga. Lalu menutup pintu kamar cowok itu.

Namun tak sampai sedetik kemudian, cowok itu membuka pintu kamar Suga lagi.

"Bagi id line-nya dong, Bang!"

Sayangnya bukannya id line yang di dapat, justru lemparan bantal dari Suga.

Anju!


*

mendadak saya bikin works baru lagi, jjajaan~

tapi yang ini aslinya special chapter di Bang!, terus gegara kayaknya bakalan agak banyak chapternya, jadilah saya bikin jadi work sendiri.

judulnya sendiri, artinya adalah orang yang menyukai bulan. soalnya si kuda suka sama mbak bulan bintang, jadinya yaaaa.. gitu.

last, i hope you enjoy this story :)

voment would be best

thank you.

selene-o-phile | j.hs & m.bTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang