Wonwoo menatap ibunya meminta penjelasan lebih.

“ Kamu tanya aja deh sama Mingyu. Mama mau kamu ajak Mingyu kesini.”

Taehyung yang duduk disebelah Ha Young langsung menggenggam tangan gadis itu.

“ Kita keluar ?” bisik Taehyung.

Ha Young mengangguk.

“ Bibi, kita keluar dulu ya.”

Ibu Wonwoo dan Wonwoo hanya mengangguk saat Ha Young dan Taehyung meninggalkan mereka.

“ Kak, Ha Young itu tunangan Mingyu kan ?”

Wonwoo mengangguk.

“ Mingyu bilang kalau dia bingung sekarang ini. Kamu atau Ha Young.”

Wonwoo terdiam.

“ Mama bilang, kalaupun Mingyu memilih kamu. Dia harus janji untuk jaga baik – baik anak mama ini. Mama juga mau kamu memperbaiki hubungan kamu dan Mingyu. Kamu berhak bahagia, nak.”

“ Ma... Wonwoo kembali kesini aja udah cukup.”

Wanita itu tersenyum.

“ Mama kangen banget sama kamu.”

***

Ha Young dan Taehyung duduk di salah satu kursi yang ada di taman dekat rumah Wonwoo.

Ha Young menghapus air mata yang tiba – tiba membasahi pipinya.

“ Young ?”

“ Hm ?”

“ Kenapa ?”

Ha Young menggeleng.

“ Young ?”

Gadis itu menarik nafas.

“ Semua udah selesai, Tae...”

“ Selesai ? Apanya ?”

Ha Young tersenyum. Ia menyandarkan kepalanya di lengan Taehyung.

“ Udah selesai. Aku, kamu, Wonwoo, Mingyu. Kita udah nemu kebahagiaan kita masing – masing.”

Taehyung mengernyit.

“ Maksudnya ?”

“ Tae, kamu pernah mencintai seseorang yang gak bisa kamu miliki ?”

Tidak ada jawaban.

“ Aku seperti itu sekarang. Aku mencintai seseorang yang tidak bisa aku miliki.”

“ Siapa ?”

Ha Young menggeleng.

“ Seseorang yang mencintai orang lain.”

“ Siapa Young ? Siapa dia ?” tanya Taehyung gemas.

Ha Young mengangkat kepalanya. Menatap ke arah Taehyung yang kini menatapnya.

“ Kamu.”

***

“ Kencan ?”

Mingyu mengangguk. Ia menggoreskan pensilnya diatas kertas gambarnya. Memberikan warna abu ke gambar Wonwoo disana.

“ Kamu mau ngajak kencan Wonwoo ?”

“ Kenapa ? Choi Seungcheol yang terhormat. Kalau kamu berani menyuruh Wonwoo untuk menemui pria – pria bajingan itu lagi, aku akan membunuhmu !”

Seungcheol terkekeh.

“ Kamu kencan sama si jalang itu ? Hey, kamu gak sadar ya kalau yang bajingan disini itu kamu!”

Mingyu menatap tajam laki – laki di hadapannya.

“ Berhenti bilang dia jalang ! Kamu mau pensil ini nusuk kedua mata kamu ?”

Seungcheol meringis.

“ Oke, oke. Berhenti mengancam ! Jadi, bagaimana dengan anak bos itu ?”

“ Ha Young ? Kami sudah putus.”

Seungcheol bertepuk tangan.

“ Good ! Dia memang gak pantes buat kamu !”

“ HEI !” tegur Mingyu kasar.

Seungcheol tertawa.

“ Well, keuanganku pasti akan menipis. Kamu harus tahu kalau Wonwoo adalah jalang dengan bayaran paling mahal di kasino Pledis.”

Kasino Pledis adalah tempat judi terbesar yang ada di kota Seoul. Mingyu bahkan selalu mendengar nama itu dari client besarnya.

Tidak disangka kalau Wonwoo bekerja disana dengan bayaran paling mahal.

“ Lima juta won. Pergi sekarang dan urus tempat yang aku mau itu. Atau uang itu aku tarik kembali.”

“ Kamu itu suka mengancam ya ? Aku bisa bertaruh kalau Wonwoo tidak akan bertahan lama dengan pria bajingan yang suka mengancam seperti kamu tuan Kim.” Ucap Seungcheol panjang lebar.

“ Pergi. Sekarang.” Ucap Mingyu penuh penekanan.

Seungcheol hanya mendesis. Ia meninggalkan ruangan itu dengan langkah kaki yang keras diatas lantai.

Mingyu tersenyum melihat hasil gambarnya.

“ Aku akan terus mencobanya...”

BACK TO DECEMBER [ MEANIE ]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon