High School Problems: Chapter 1

16.1K 650 22
                                    

"Shit." Ucapku ketika melihat bahwa buku matematikaku tidak ada di loker sekolahku.

"Vic!!" Teriakku memanggil sahabatku, Victoria. Victoria pun langsung menghampiriku.

"Ada apa Cat?" Ucap Victoria.

"Apakah kau melihat buku matematikaku?" Ucapku kepada Victoria. Victoria menggelengkan kepalanya.

"Nope. Mungkin ketinggalan dirumah?" Ucap Victoria.

"Itu tidak mungkin, Vic. Lagipula, aku jarang sekali membawa buku pelajaran kerumah.." Ucapku lagi.

*kringg*

Bel pelajaran matematika ini berbunyi sangat cepat. Sial. Mana buku matematikaku?!

"Hm, Cat, lebih baik kita masuk kelas. Daripada nanti kita dimarahin sama mr. Edward karena telat masuk kelas?" Ucap Victoria kalem. Ya, Victoria memang orangnya lembut, kalem, dan bisa kubilang ia agak pendiam. Tidak seperti aku yang tomboi, emosi-an, suka membantah perintah guru, dan lain-lain.

"Yeah, okay" ucapku. Aku dan Victoria pun memasuki kelas.

***

"Okay, sekarang, buka buku kalian halaman 147." Ucap mr. Edward lalu berdiri dari kursi gurunya itu.

Aku hanya terdiam. Ya karena buku matematikaku hilang.

"Oh ya, sebelumnya, siapa yang tidak membawa buku matematika?" Ucap mr. Edward lagi.

Semua di kelas tampak hening. What? Apa hanya aku yang tidak membawa buku matematika?

Dengan terpaksa, aku pun mengacungkan tanganku.

"Saya, pak" ucapku polos. Tatapan mr. Edward langsung tertuju kepadaku.

"Apa anda tau akibatnya, ms. Anderson? Anda harus berlari 5 putaran di lapangan sekolah!" Ucap mr. Edward. Aku hanya menggagguk.

"Silakan keluar dari kelas" ucap mr. Edward lagi. Uh, kalau saja dia bukan guru, sudah habis dia olehku.

***

Sesampainya di lapangan sekolah, aku langsung melakukan perintah mr. Edward itu.

"Wew, sepertinya, salah satu murid dari Hollister HS sedang dihukum.. HAHA!!" Terdengar ocehan dari sekolah seberang, Harold HS.

Aku hanya menghiraukannya.

"HAHAHAHA!! Ya iyalah, namanya juga sekolah kampung! HAHA!!" Terdengar ocehan itu lagi. Ya memang, emosiku sudah naik. Tetapi, aku harus menahannya.

Ya, lapangan sekolahku adalah perantara sekolahku dan sekolah Harold. Dan asal kalian tau, Harold HS adalah sekolah untuk anak bangsawan. Sedangkan sekolahku? Sekolahku hanya sekolah biasa. Maka dari itulah, sekolahku sering terkena penindasan dari sekolah Harold.

Dan kepala sekolahku maupun pemilik sekolahku tidak akan bisa menghentikan penindasan ini. Karena, Pemilik Harold HS adalah dari keluarga Styles. Anaknya bersekolah di sekolah itu. Dan keluarga Styles itu terkenal sekali akan kekayaannya. Sedangkan sekolahku berbeda jauh oleh mereka. Pemilik sekolahku saja dari pemerintah. Itu berbeda sekali.

Dan setiap akhir bulannya, pemimpin sekolah Harold akan mendatangi sekolahku dan melakukan penindasan kepada salah satu murid sekolahku. Dan siapa yang berani membela orang yang ditindas, ia akan bertarung oleh kelima lelaki itu.. Harry Edward Styles, Louis Tomlinson, Zayn Malik, Niall Horan, dan Liam Payne.

*off*

Aku tetap melanjutkan berlariku ini dan tidak menghiraukan apa ocehan dari murid sekolah seberang.

High School Problems // h.sWhere stories live. Discover now