"Kami sudah selesai. Ayo masuk saja."

Joy terkesiap saat tiba-tiba Sunbae-nya itu menarik tangannya untuk masuk keruang latihan yang ada dihadapannya itu.

Sunbae-nya itu membuka pintu ruangan. Dia memasuki ruangan masih dengan tangan yang ditarik oleh Sunbae-nya itu. Beberapa dari member EXO sudah menyadari kedatangannya. Tapi tampaknya, orang yang sedari tadi dia tunggu masih sibuk dengan kegiatan mengobrolnya dengan salah satu Hyung-nya dan belum menyadari kedatangannya.

"Annyeong haseyo."

Joy berbisik dengan sesekali menundukkan badannya singkat saat berjalan melewati beberapa Sunbae-nya itu saat Chanyeol masih menarik tangannya untuk mendekati Sehun yang berada dipojok ruangan.

"Joy-ssi."

Sehun menolehkan kepalannya tepat kearah Joy yang tengah berjalan mendekat ketempatnya saat Hyung yang sedari tadi mengobrol dengannya itu memanggil nama Joy.

"Annyeong haseyo, Kai Sunbaenim."

Joy menganggukan kepalanya memberi salam dengan senyum tipis dibibirnya kearah Kai yang sedari tadi tengah mengobrol dengan Sehun.

Sehun masih menatap Joy dengan pandangan yang sangat sulit untuk diartikan. Seolah Iris gelapnya tengah menggambarkan sebuah emosi yang sangat besar. Kecewa, marah, kesal dan mungkin rindu bercampur menjadi satu. Dahi Sehun mengernyit tidak suka saat mendapati tangan pacarnya yang sedang digenggam oleh lelaki lain, walaupun itu Hyung-nya sendiri. Rahangnya yang tegas terlihat mengeras dan pandangannya nyalang kearah tautan tangan Joy dan Hyung-nya itu.

Joy yang menyadari arah pandangan Sehun mulai gelisah. Dengan perlahan ia menggerakkan lengannya yang masih digenggam oleh Sunbae-nya itu. Chanyeol yang merasakan gerakan tak nyaman dari gadis disampingnya itu pun mulai melepaskan genggaman mereka. Chanyeol berdeham untuk mengurangi rasa canggung diantara mereka.

"Jangan menatapku seperti itu. Aku hanya membantunya untuk bertemu denganmu."

Chanyeol mengerti tatapan nyalang yang diarahkan Sehun kearahnya dan gadis disampingnya itu. Ia juga tidak gila sampai harus merebut gadis milik membernya yang sudah ia anggap sebagai saudaranya sendiri. Meskipun jika ia memiliki ketertarikan khusus dengan gadis itu.

Sedangkan Kai yang sedari tadi diam diduduknya mengamati satu-satunya gadis diantara mereka yang kini berdiri dihadapannya. Tatapannya terkesan sendu memandang kearah Joy. Ia memerhatikan bagaimana gelisahnya gadis itu saat lengannya digenggam oleh Chanyeol. Kemudian perhatiannya beralih pada Sehun yang terlihat tengah menahan amarahnya melihat tautan tangan antara Joy dan Chanyeol itu. Senyum kecut terbit diwajahnya sebelum ia memutuskan untuk beranjak dari tempatnya.

"Kalian berbicaralah. Kami akan pergi."

Kai memberikan sebuah isyarat pada Chanyeol untuk meninggalkan mereka berdua. Chanyeol yang mengetahui itu segera mengikuti langkah Kai dengan berat hati.

Sehun masih duduk ditempatnya semula sembari memandang Joy yang masih berdiri dihadapannya dengan tatapan nyalangnya dan rahangnya yang menegas. Rambut pendek sebahunya, mantel coklat susu yang dipakainya, Jeans hitam yang dikenakannya hingga convers hitam yang menjadi alas kakinya pun tak luput dari pandangan Sehun.

Sehun menghela nafas panjang dan memejamkan matanya sejenak. Menenangkan emosinya yang akhir-akhir ini sering tak stabil. Ditambah kondisi fisiknya yang lelah dan pikiran-pikiran negatif yang bersarang diotaknya membuatnya semakin mudah terpancing amarah. Bahkan dengan melihat rambut sebahu gadis dihadapannya itupun membuatnya cukup emosi saat ini.

SHIELDWhere stories live. Discover now