43

10.8K 2.2K 476
                                    

Walaupun sudah melamar nisa, tapi jonghyun belum meminta izin dengan keluarga wanita itu. Dan hari ini dia berinisiatif untuk meminta izin pada dongho selaku paman nisa.






Jonghyun duduk diam di cafe dengan secangkir kopi panas yang asapnya masih mengepul. Jonghyun benar-benar sangat gugup sekarang, bahkan ini lebih mendebarkan dibanding lamarannya kepada gebi 9 tahun silam.






Dan jonghyun langsung mematung kala dongho duduk dihadapannya. Mata paman nisa itu terlihat menakutkan karena dia terus menatap jonghyun dengan intens.






"ada apa?" Tanya dongho memecah keheningan





Jonghyun menelan ludah dengan susah payah karena tatapan tajam dongho. Lelaki itu akhirnya berdehem lalu menormalkan kegugupannya yang seolah sudah mencapai ubun-ubun.






"Kamu gak suruh saya ke sini cuman buat liat kamu bengong kan?" Celetuk dongho barusan membuat jonghyun seolah tersadar. Lelaki itu menggaruk tengkuknya yang sudah pasti tak gatal lalu mengambil sesuatu dari kantung jasnya






"kotak cincin?"





"I-iya... saya ngajak paman buat ketemu hari ini karena---" jonghyun menggantungkan ucapannya dan dongho langsung menyerngit.





"Karena??" Dongho berucap dengan setengah gemas





"Karena saya minta izin untuk melamar nisa menjadi istri saya" ucap jonghyun dengan yakin. Dongho bahkan tersedak air liur nya sendiri karena ucapan jonghyun barusan






"Saya tau kesalahan yang saya buat di masa lalu sangat fatal bahkan rasanya untuk mendapatkan restu dari paman pun rasanya gak mungkin untuk saya dapatkan.... tapi saya sungguh berharap bisa menjadikan nisa istri saya...."





"Enam tahun saya menunggu nisa dan ketika saya bertemu lagi dengan wanita itu saya langsung memantapkan hati saya...."





"Paman boleh bilang kalau saya brengsek dan tidak tau malu karena pernah menyakiti dua wanita sekaligus. Karena itu memang kenyataannya..."





"Tapi saya jujur, kalau saya beneran cinta sama nisa...."





Jonghyun tertunduk setelahnya. Dia bahkan tak sanggup menatap dongho yang kehilangan kata-katanya karena penuturan jonghyun barusan.





jonghyun hendak memasukkan kembali kotak cincin itu sebelum suara dongho menginteruksinya






"Saya percayakan dia sama kamu"






Jonghyun mematung di tempatnya. Bahkan dia belum selesai memasukkan kembali kotak cincin itu kedalam sakunya. Perlahan jonghyun menatap dongho dengan wajah cengo miliknya. Dongho hanya menatap datar lalu mengambil cangkir kopi milik jonghyun






"Ternyata gak sia-sia juga saya kirimin alamat dan foto itu sama kamu"


























"ASTAGA!" Nisa terpekik kaget saat sebuah tangan melingkar dipinggangnya dan menggendongnya. Nisa langsung terbelalak saat melihat jonghyun yang sedang mengangkatnya bak seorang bayi. Wanita itu menepuk  bahu jonghyun mengisyaratkan agar lelaki itu berhenti.






Jonghyun menurunkan nisa lalu menatap wanita itu dengan senyum lebarnya sementara nisa hanya menatap dengan bingung dan khawatir. Apa yang jonghyun lakukan dirumah neneknya? Dan kenapa juga jonghyun ada disini??






"Mas ngapain ke sini?" Bisik nisa sembari menatap kiri-kanan. Takut-takut nanti paman atau bibinya melihat.






Jonghyun tak membalas melainkan mengambil kotak cincin dari saku jasnya. Membuka kotak itu lalu menyodorkannya ke  nisa.





"Ini cincin untuk apa?" Tanya nisa bingung. Jonghyun menatap nisa dengan berbinar lalu mengambil cincin yang ada disana dan memasangkannya ke jari nisa






"Be mine please....."





"H-ha?"





"jadi istri aku. Jadi orang pertama yang aku lihat saat bangun tidur, jadi ibu untuk anak-anak kita kelak, jadi wanita yang selalu bersamaku hingga aku gak bakalan muda lagi dan jadi satu-satunya wanita yang aku cintai sepanjang hidup...."





"Mungkin ini membuat kamu terkejut tapi aku serius untuk menikah dengan kamu"





"Dan tenang aja aku udah dapat izin untuk ini" jonghyun tersenyum lembut didepan nisa. Nisa sendiri hanya mematung dengan matanya yang perlahan mengeluarkan air mata






"Mas serius?"





"jika aku gak serius aku gak akan pernah muncul dihadapan kamu lagi"





Nisa menutup wajah dengan telapak tangannya lalu terisak disana. Samar-samat jonghyun melihat nisa mengangguk. Tandanya nisa menyetujui ajakannya.






Jonghyun merengkuh tubuh nisa dan membenamkan wajah wanita itu di dadanya.






Kesabaran berbuah manis. Itulah kata yang pas untuk nisa maupun jonghyun.






terkadang Tuhan membuat jalan yang rumit dalam menentukkan takdir kita, tapi ketika hambanya telah berjuang maka Tuhan akan memudahkan jalannya.






"cepetan cari jodoh dong ho.... masa mau jomblo terus, gak malu ama ponakan kamu?"





"Ibu itu terus deh yang di bahas"





"Umur kamu udah mau empat puluh masih aja jomblo!"





"Ini namanya jalan kehidupan bu...."






Nenek nisa merotasikan matanya lalu menatap dongho dari samping. Berdoa semoga anaknya juga mendapatkan jodoh yang baik.






Tbc



Gak update 2 hari berasa gak update 2 bulan:")

Mas 🌹Kim Jonghyun✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang