Profesor

23.7K 1.2K 83
                                    

Genre : Romance and fluff

Length : Oneshoot

Warning : Boys Love and Typo.

Happy reading!

.

.

"Kenapa ribut-ribut? Ada apa?"

Krist, seorang mahasiswa berwajah manis ikut melongokkan kepalanya ke jendela. Ingin tahu apa yang membuat teman sekelasnya begitu heboh. Saat melihat objek yang membuat ribut itu, Krist berdecak malas.

"Ck, menyebalkan!" umpatnya pelan.

Dengan malas, Krist kembali duduk di kursinya. Ia memilih kursi paling belakang. Tidak ingin berada di depan. Lagi pula semua kursi di depan sudah penuh. Mahasiswi yang biasanya enggan berada di depan, kini berebut untuk paling depan. Kata mereka supaya bisa puas melihat dosen baru mereka. Professor muda dengan wajah terlewat tampan.

"Ou,Ai' Krist kau cepat sekali datangnya!" suara Gun Smile hanya Krist balas dengan deheman. Terlalu malas menolehkan kepalanya. Tanpa di lihat pun ia sudah tahu siapa pemilik suara itu.

"Belakangan ini Krist jadi sering berangkat lebih cepat." Kali ini yang berbicara adalah Off. Teman sekelasnya yang memiliki sifat yang cukup menyebalkan ia mengambil kursi tepat di depan Krist.

"Kurang lebih selama sebulan ini." Ice ikut menimpali. Pemuda dengan badan paling proposional itu duduk di sisi kanan Krist. Sedangkan Krist yang menjadi bahan pembicaraan hanya diam saja. Tidak terlalu memusingkan ocehan teman-temannya.

"Ai' Gun Smile, Off, kalian sudah selesai tugas dari professor?" tanya Ice sambil mengeluarkan tugasnya dari dalam ransel.

"Tinggal sedikit lagi! Aku ketiduran tadi malam," Adu Off sambil menunjukkan hasil kerjanya yang memang belum selesai. "Kalau kau?" tanyanya pada pemuda yang duduk di sisi kiri Krist itu.

"Tentu saja sudah!" dengan bangganya Gun Smile menunjukkan buku di tangannya. Namun Krist masih belum mengeluarkan reaksinya. Masih diam memandangi papan tulis.

"Kalau kau Krist, bagaimana dengan tugasmu?" tanya Gun Smile. Kali ini Ice dan Off ikut memperhatikan Krist. Biasanya teman mereka yang berwajah manis itu malas sekali mengerjakan tugas. Tapi meskipun begitu, ia selalu mendapat nilai sempurna. Tanpa belajar banyak, Krist bisa menguasai pelajaran dengan mudahnya.

"Sudah selesai dari beberapa hari yang lalu," jawab Krist kalem. Namun membuat teman-temannya tercengang. Tidak menyangka Krist mengerjakan lebih cepat dari pada mereka.

"Woooah...kau rajin sekali! Tidak biasanya kau mau mengerjakan tugas. Apa karena professor baru yang tampan itu? Kau jadi bersemangat Ai' Krist?" goda Gun Smile dengan menaik turunkan alisnya. Tapi Krist hanya berdecak malas. Terlalu enggan menanggapi ocehan Gun Smile.

"Krist seperti ini memang sejak dosen baru itu mengajar di kelas kita." Ice menerawang. Kembali mengingat-ingat kapan perubahan itu terjadi pada Krist.

"Jangan sangkut pautkan perubahanku dengan professor jelek itu!" lama kelamaan Krist gerah. Ucapannya kali ini justru mendapat cibiran dari yang lainnya.

"Matamu sepertinya bermasalah Krist! dosen baru itu kau bilang jelek. Di lihat dari segi manapun dia itu sangat sempurna." Off mengangguk mantap. Menyetujui pendapat Gun Smile yang bersender dibangku yang berada sisi kanannya. Tepat di hadapan Ice.

"Kalau biasanya professor itu sudah tua, keriput dan botak, berbeda dengan yang ini. Dia sangat tampan. Bahkan masih pantas kalau menjadi mahasiswa. Wajahnya masih sangat muda. Lihat saja senyumnya yang membuat es di kutub utara sana mencair."

HUSBAND (REMAKE)Where stories live. Discover now