Chapter 25 - I Just Threatened You, Baby

Start from the beginning
                                    

Jane menatap putri kecilnya itu dengan senyuman kebahagiaan. Tak terasa kini Angela sudah berinjak umur lima tahun.

Betapa ia bahagia mendapat suami yang begitu mencintainya dan seorang malaikat cantik yang diberikan Tuhan padanya.

Angela menatap Jane dari kejauhan dengan tawa kegirangan karena Richard yang mendorong ayunan yang ia duduki.

"Mommy!" teriak Angela girang.

Jane melambaikan tangannya dari kejauhan, "Hati-hati sayang, pegang erat-erat tali nya, nanti kau bisa jatuh!" teriak Jane dari teras belakang rumah nya.

Setelah mereka berdua usai bermain ayunan dengan penuh ceria, akhirnya Richard dan Angela menghampiri Jane yang tengah duduk santai dengan coklat dingin nya.

"Mommy.." panggil Angela lembut. Jane mengusap kepala anaknya itu dengan penuh kasih sayang, "Apa my Angel?" tanya Jane lembut.

"Kenapa Mommy memanggilku dengan sebutan Angel? Hanga Mommy yang memanggilku seperti itu. Daddy memanggilku Angela."

Jane terkekeh pelan sembari mencium kening putrinya gemas. Richard tersenyum melihat pemandangan yang sangat tidak bisa ia lupakan seumur hidupnya.

"Karena, Angela adalah malaikat Mommy. Makanya Mommy memanggilmu dengan sebutan Angel. Angela selalu melindungi Mommy."

Angela menatap bingung pada Mommy itu dengan mata yang ia kedipkan selama seperkian detik, "Malaikat Mommy? Malaikat itu apa, Mommy?" tanya Angela polos.

Jane menatap Richard sekilas lalu tertawa kecil saat ia kembali menatap wajah lucu Angela, "Bagi Mommy, malaikat seperti Angela itu, sangat berharga bagi Mommy. Malaikat itu selalu berbuat baik, selalu menolong sesama. Jadi, Angela harus seperti itu, oke?"

Angela mengangguk antusias, "Tentu! Angela akan seperti itu, Mom."

Jane memeluk putrinya erat, "Jika ada yang memanggilmu dengan sebutan Angel, berarti kau sangat berharga untuk dirinya dan kau adalah malaikat untuk orang itu. Mengerti?" Angela mengangguk pelan dipelukan Jane. Tanpa sadar Jane menitikkan air mata di punggung anaknya dengan pelukan hangat yang sedang berlangsung.

Flashback Off.

Sejak makan malam itu, Lucas selalu datang ke mansion milik Angela hampir setiap hari.

Angela terkadang muak dengan sikap Lucas yang selalu saja ingin tau apa yang ia lakukan. Bahkan, tak segan-segan pria itu ingin selalu bersama nya agar bisa menjauhkan Angela dari tangan pria kotor.

Angela heran, bahkan dirinya sekarang tengah bersama pria kotor.

"Apa kau mau pergi ke club mu lagi, hm?" tanya Lucas lembut sembari mengecup bibir Angela lembut.

Angela hanya bergumam untuk menjawab pertanyaan Lucas tadi. Ia segera mengambil kunci mobilnya dan berjalan ke garasi.

Lucas mengejar Angela dan menahan wanita itu, "Bersamaku saja, sayang." ajak Lucas sembari menarik pelan tangan Angela.

Angela mendengus kesal, "Aku mau bawa mobilku sendiri, Lucas." ucap Angela malas.

"No no! Tidak ada penolakan." ucap Lucas dingin.

"Ck! Terserah kau saja."

Akhirnya ia menyerah. Selama perjalanan menuju club mereka hanya diam sembari mendengar beberapa lagu.

"Apa kau akan lama disana?" tanya Lucas. Angela melirik Lucas dari sudut ekor matanya, "Entahlah. Mungkin saja." jawab nya.

Lucas memulai sikap jahil nya dengan menjalankan jari nya di paha terbuka Angela. Wanita itu menatap jijik pada jari-jari Lucas yang berjalan di sekujur paha mulus nya.

"Jauhkan jari-jari sialanmu itu, Lucas." ucap Angela dingin. Pria itu malah tertawa geli mendengar ucapan Angela yang seakan-akan adalah wanita baik-baik.

"Kau berlagak layaknya wanita perawan, Angela."

"Sialan! Aku memang perawan, asshole!" umpat Angela dalam hatinya.

Ia menepis jari Lucas dari sana membuat pria tampan itu menatap tak percaya pada sikap penolakan Angela, "Kau kenapa?"

Angela membuang tatapan nya dan memilih menatap keluar jendela saja. Terdengar suara tawa yang sedikit dibuat-buat, "Sungguh, kau seperti wanita perawan saja, sayang. Jangan seperti itu. Aku tau kau sudah tidak perawan. Jadi jangan menolakku seakan kau masih suci." Lucas mencengkram paha Angela dengan jarinya. Kuku Lucas yang tidak terlalu panjang sedikit menusuk daging Angela.

"Aw! Lucas!!" seru Angela terkejut saat ia merasakan perih akibat kuku Lucas yang mencengkram pahanya.

"Itu hanya permulaan sayang. Kalau kau masih menolakku, jangan harap kau masih hidup." ancam Lucas.

Angela menatap tajam pada pria brengsek itu. Tak ia sangka kalau Lucas adalah pria kasar dan juga brengsek.

"Brengsek kau, Lucas! Jangan pernah mengancamku!"

"Aku baru saja mengancammu, sayang. Sudahlah, kau terlihat jelek jika sedang marah." goda Lucas.

Angela serasa ingin muntah. Sungguh ia menyesal telah menerima perjodohan ini.

Tapi ini adalah sebagian rencana nya agar Mike tertarik dengannya. Entahlah akan berhasil atau tidak, tapi apa salah nya mencoba?

TBC

KEEP VOTING PARA READERS😘

Btw seharusnya aku update semalam tapi koneksi internet nya lagi gak mendukung maaf kan jadinya malah hari ini😢

The Perfect Target [END] #Wattys2019Where stories live. Discover now