Chap. 2 : Makan Siang Berjamaah

1.3K 136 13
                                    

Setelah sekian lama memeras otak masing-masing untuk pekerjaan, sekarang saatnya merilekskan pikiran dengan makan siang bersama teman-teman, sekalian mengganjal perut yang keroncongan.

Tepat pukul 12:00, semua karyawan maupun cleaning service langsung menuju kantin perkantoran.



"Akhirnya, makan siang.. perutku sudah berbunyi dari jam sebelas."

"Tak ada yang tanya, Aomine-kun."

"Setuju sama Kurokocchi / Kuroko / Kuro-chin / Tetsuya."

"Jahat kalian, aku mati saja deh."

"Ya sudah, bye Aomine-kun."

"Palingan nanti Ryouta yang cari. Pergi sana, Daiki."


Kasihan kamu, Daiki. Ngefeel sekali.
.
.
Mereka berenam mengambil meja dengan delapan kursi, kemudian mengeluarkan bekal masing-masing. Entah itu bento, sandwich, atau ramen, semua tampak menikmati santapan yang dibawa.


"Btw, Takao-kun tumben belum kesini, Midorima-kun?"

"Masih ada kerjaan, tanggung katanya. Mau diselesaikan dulu."

"Ciye, Midorima care nih ye."

"B-BUKAN BERARTI AKU CARE-NODAYO!"


Shintarou berteriak dengan wajah memerah. Suaranya bergema hingga satu kantin mendengarnya.


"-CARE-NODAYO!"

"-NODAYO!"


Krik krik, krik krik. Awkward moment untuk 5 detik.


"Pfft, tsundere seperti biasa ya, Midorima-kun / Shintarou."

"Wah, Shin-chan teriaknya luar biasa!"


Oh, Bakao Kejunari sudah datang rupanya.


"Doumo, Takao-kun."

"Hai', Doumo, Kuroko-kun!"

"Kazunari. Coba cek, pita suara pacarmu itu rusak atau tidak."

"Oi, Aka-uhuk, uhuk!"

"Hmph. Aku rasa saran Akashi-kun bisa dipakai."


Gelak tawa langsung meledak seketika. Dan batin Seijuurou juga berbunga-bunga.

'Yeay, akhirnya. Doi sependapat sama gua.'
.

.
Sudah sepuluh menit berselang, Tatsuya belum juga menampakkan batang hidungnya pada karyawan-karyawan pelangi disana. Padahal jam istirahat hanya tinggal 20 menit lamanya.


"Himurocchi mana-ssu?" Si kuning bertanya, penasaran.

"Dia ketemu bos, Kise-chin. Ada urusan, kali."

"Lama sekali-nodayo?"

Kali ini si kulit tan yang menyahut. "Sebentar lagi, kali. Kita lihat saja."


Benar saja ucapan Aomine, Tatsuya baru saja melewati pintu kaca kantin. Calon peramal, mungkin.


"Lah Himurocchi, kenapa berantakan-ssu?"

"Grrh, aku habis dimarahi bos monyong kita tadi."

"Kok bisa?"




"Karena aku sering mematahkan penggaris pribadinya, yang dia pakai buat ukur panjang bibir monyongnya."


'Lha, bahkan bibir monyongnya pun diukur-ukur segala!?'


"Pukpuk. Muro-chin makan bekalnya dulu sana."


Kali ini mata Tatsuya membelalak.


"Kenapa?"

.

.
"Sial banget gua. Bekal aja ketinggalan di rumah. Mana dompet juga lupa bawa pula."


Semua facepalm saat itu juga.

Pada akhirnya, Tatsuya ditraktir makan siang oleh kekasih ungunya.
.
.
.
12:25

Semua sudah selesai menyantap bekal. Perut kenyang, hati senang. Namun masih tersisa lima menit sebelum kembali duduk di depan meja kerja. Maka delapan orang (abnormal?) ini berbincang-bincang sebentar.


"Oh iya man-teman.."

"?"

"..tadi kata bos monyong kita.."

"..kenapa?"

"..kita hari ini lembur. Haha. :')"

"ARGHHHH--TYDACCC-SSU!!"

"ADOHH HIMURO, BAD NEWS BANGET ELAH--"

"Mungkin aku salah bawa lucky item-nodayo."


Sedangkan duo merah-biru muda hanya terdiam, menyaksikan tontonan gratisan--

--sebelum Seijuurou melancarkan modusnya.



"Tetsuya, di mukamu ada sisa milkshake, tau."

"Hah? Mana?"


'Ck, di bibir sexy-mu itu tuh, Tetsuya ayang--tapi bohong.'


"Di pipi kirimu, sini aku bersihkan."


Seijuurou mengambil selembar tisu di samping kotak bekalnya, kemudian tangannya bergerak membersihkan sisa minuman putih manis itu.

Dan asal tau saja--




--tisu itu juga dipakai oleh Seijuurou beberapa saat lalu untuk mengelap bibirnya sendiri.



Sekali dayung, dua pulau terlampaui kan?




Namun dikala Seijuurou mencuri-curi kesempatan--dan Tetsuya juga polosnya kelewatan, enam orang lainnya malah tengah berusaha menahan mimisan, sambil mengabdikan momen berharga di depan mata--seolah tak boleh terlewatkan.
.
.
.
.
.
Chap. 2 end :V

Teman Sekantorku, ya Doi-ku!Where stories live. Discover now