Jaehyun membuka pintunya dan, "AKKH!!!" jerit Taeyong tepat di samping Jaehyun saat tiba-tiba guruh menyambar.

Refleks, ia jongkok di sudut tembok sambil menutup telinga dan matanya rapat. Jaehyun terkekeh lagi melihatnya. "Hyung takut petir?" tanya Jaehyun sambil ikutan jongkok di depan Taeyong.

Taeyong menyadari panggilan baru Jaehyun terhadapnya. Tapi ia merasa itu bukan masalah. Bahkan, Taeyong menyukainya. Menyukai panggilannya, bukan Jaehyun-nya. Ia mengangguk masih dalam posisi meringkuknya.

"Buka matamu, dan lihat aku, hyung." [Ku gatau ini bahasa daily nya gimana, jadi bakuin aja lah ya:)]

Taeyong membuka matanya perlahan dan melihat sosok itu disana. Ia tersenyum hangat, bahkan senyumannya menular, karena tanpa sadar, Taeyong menarik ujung bibir tipisnya hingga membentuk kurva kecil disana.

[Btw guys, kalo gatau kurva, jangan search di gugel. Karna, aing coba search buat tau apa nama kurva yg ke bawah gitu, munculnya slang wordsnya. So, don't]

"Udah selese liatinnya? Ayo masuk, ntar ada geledek lagi." Jaehyun terkekeh lagi sebelum menarik tangan Taeyong masuk ke dalam rumahnya.

Pemilik rumah menuangkan teh manis dari teko putih ke 2 cangkir manis yang sudah dibaliknya tadi. Setelah selesai, ia membawanya dengan nampan menuju tamu kehormatannya/eaaaak /skip.

"Untung aja hyung ada disini. Kalo hyung ada di rumah sendiri, aku yakin pasti hyung bakal jongkok aja kaya tadi, hehe." Jaehyun menaruh nampannya di meja yang ada di depan Taeyong.

Taeyong hanya merengut kesal. Entah kenapa ia membiarkan bawahannya merendahkannya seperti tadi.

"Kyaaaaaa!" jeritnya lagi saat mendengar suara guruh lainnya.

Jaehyun hanya terkekeh gemas melihatnya. "Aku benci geledek. Heran, kenapa hujan harus pake geledek," rengut Taeyong masih sambil menutup telinganya.

Jaehyun melepaskan earmuffs Taeyong itu sambil tersenyum, lagi. Ini anak, kalo ngga terkekeh ya tersenyum. Makanya pipinya bolong.

"Kenapa coba? Mau tau ngga?" tanya Jaehyun iseng. Taeyong menatapnya penasaran tanda ia ingin tau. "Buat hiasan ehe," kekehnya lagi.

"Oh iya haha, hehe, haha, hehe," sahut Taeyong sambil tertawa garing kriuk kriuk kaya bawang gorengnya mie sedep /skip.

Taeyong meminum teh manisnya langsung sekalu teguk. Membuat Jaehyun menatapnya aneh. "Kok minumnya cepet, ntar keselek," ucapnya.

"Aku mau pipis, dimana toiletnya?" tanya Taeyong

Jaehyun mengarahkan atasannya itu ke sebuah ruangan yang tak lain adalah toilet. "Hyung gimana kalo geledeknya muncul pas hyung di kamar mandi, terus mati lampu, kaya ini."

Trek(Ini suara matiin lampu ya guys, bukan tiway trek bukan. Omat ya guys)

"JAEHYUUUUUUN!" jerit Taeyong saat lampu toiletnya mati.

Namun, Jaehyun tidak langsung menyalakan lampunya. Ia malah membiarkan lampunya mati sampai Taeyong keluar dari toilet.

"Aku mau pulang!" bentak Taeyong kesal. "Tapi kan lagi hujan. Deres banget lagi. Ntar kalo kena geledek di jalan gimana?" protes Jaehyun.

"Udah ah, jangan ngomong geledek, ntar didatengin." Taeyong melengos pergi.

"Mau makan apa?" tanya Jaehyun.

"Aku mau pulang,"

"Terus di rumah sendirian? Ntar ada geledek atau... huu~" Taeyong menoleh ke arah Jaehyun dan melihat Jaehyun mengangkat tangannya sambil berpose seperti hantu.

Taeyong mendecih, "Kamu lebih nyeremin dari hantu."

"Tapi kan, hantu yang lain, ga punya ini." Jaehyun menunjuk kedua dimplesnya.

"Ntar, aku tempelin plester, biar kamu juga gapunya."

Jaehyun merengut kesal. Sementara Taeyong kembali ke sofa dan menonton televisi. "Kalo gamau makan, tidur aja yok. Aku ngantuk, hoamm~" Jaehyun menutup mulutnya tengah angop/?(apasi bahasa indonesianya angop? Nguap? Yawning b.inggrisnya)

"Tidur aja duluan," ucap Taeyong. "Aku tidur disini," lanjutnya.

"Disini kan banyak nyamuk. Dingin. Ada---

"Ngga, Jaehyun. Hu hu mu itu ngga pernah ada. Kebanyakan nonton sinetron sih. Kalo kata anak jaman sekarang, kebanyakan makan mecin nakamoto, eh aji no moto."

"Ayo ih tidur." Jaehyun mematikan televisinya dan menyeret Taeyong ke kamar untuk tidur(tidur guys, tidur biasa)(yang bilang ambigu perlu psikiatris ya)

--Udah 1000 words guys--

BLARRR(ku gatau suara gledek kek apa)

Suara guruh kembali terdengar dan kini, Taeyong sudah ada di dalam pelukan Jaehyun. Sempat kaget, tapi Jaehyun hanya tersenyum dan dengan mudah membawa Taeyong untuk tidur.

"Kamu tidur disini, aku tidur di sebelah. Kalo ada apa apa, jerit aja. Aku denger kok." Jaehyun mengucapkan selamat malam lalu pergi.

Taeyong duduk termenung di ranjang. Hujannya belum bahkan kilat masih sering menjalar, menyebabkan gemuruh kecil yang masih bisa ditolerir Taeyong.

---

Jaehyun meluruskan kakinya dan mulai membaca novel yang baru ia pinjam kemarin. Tiba-tiba pintunya terbuka. Menampakkan si Mr. Lee dengan piyama longgar dan guling di pelukannya.

"Jae aku takut. Aku tidur sini ya,"

[FIN]

Maaf buat kata asing yang ngga italic. Terus, gajadi update seminggu sekali. Updatenya seselesainya aku bikin hehe. Maaf kalo kurang ngefeel, karna ini aku bikin sekali bikin haha. Maaf kalo garing, kebanyakan iklan, sponsor juga.

Intinya maaf buat segala kekurangan FF ini:') Stay RnR jangan jadi siders kaya kakak yang itu, yang komen tapi lupa vote:') Tapi ngaku, heran beta. Hai kak jul.... Mian nyindir ehe.

Kripiknya boleh kirim sini. Kritik maksudnya. Sarannya juga. Apalagi ya, komen aja lah pokoknya. Kalian enaknya gimana. Aku nurutin aja:) Aku submissive/? .gggggggg

Tentang kurva, itu tuh maksudnya senyuman. Tau kan matematika? Y=ax² dan a>0 nah itu. Tapi kalo searching, munculnya gambar ga bagus lah ya. Aku ga paham hubungannya kurva sama itu apa.

Filter your search ya guys:)

PS: THIS PROMPT IS FROM Trashbln
This is a bit different from the prompt, I just inspired by the prompt. U can check many prompt from this user, smut or fluff:) There is so much interesting prompt there so, u better check it

JaeYong Collection~Where stories live. Discover now