“aku tidak menyalahkanmu hyung..” sahut Donghae “aku hanya merindukan mereka saja,.” Ungkapnya sambil mengusap lagi air mata yang jatuh dengan senyap.

“yaakk.. jangan merusak suasana Hae.. kajja kita makan..” Eunhyuk mengubah suasana “hyungdeul pasti baik-baik saja.. bukankah seharusnya kita menunjukkan jika kita ini kuat?? Bukan lemah seperti ini..??”

“Nde, mianhae…”

“sudahlah…”

“aku hanya tidak rela kehilangan lagi. Aku sudah kehilangan Appa.. lalu Hankyung Ge dan Kibum.. sekarang apa itu akan terjadi?? Aku tidak mau menambah daftar orang yang menghilang dari hidupku.. hiks.. itu.. hiks.. sakit hyung…” serunya. Ia tak tahan lagi.

Donghae tahu persis rasanya kehilangan. Tapi.. bahkan Leeteuk berada di posisi yang sama bukan..??

Heechul yang sejak tadi diam langsung menarik Donghae dan memeluknya. Ia tak bicara hanya menepuk pelan punggung Donghae.

“kita lakukan sebaik yang kita bisa.. walau ini rasanya sakit juga pahit.. tapi Hae-ya, kita harus belajar untuk menerima semua ini..”

“mungkin orang lain tidak memahami posisi kita yang sulit, tapi tetap saja hyung.. kita sudah hidup bertahun-tahun.. kalian semua adalah hyung dan dongsaengku.. apa ini mudah? Setelah hidup begitu lalu dipaksa berpisah??”

Hiks..

Semua menundukkan kepala. Benar kata Donghae. Eunhyuk malah kini ikut-ikutan menangis. Ia mengusap sudut matanya yang berair..

Hiks..

“aku ingat semuanya hyung.. hiks.. saat pertama kita dipaksa bersama, saat pertama kita dipaksa saling menyayangi, dipaksa untuk tinggal bersama..”

“yak tidak ada yang memaksa kita..”

“itu paksaan hyung. Keadaan dan hidup yang memaksa kita seperti itu.. bukankah itu sangat sulit saat banyak orang baru tinggal dalam satu rumah?? Sampai pertama kalinya kita bisa tersenyum bahagia.. menangis karena sedih bersama.. hiks..”

“nde.. kau benar..” ucap Yesung “jika aku mengingat semua itu.. dan melihat kita sekarang. Rasanya sakit sekali..”

“yaakk.. jangan begitu Yesung-ah..” sahut Heechul “aku tahu ini berat, tapi jangan membuatnya tambah berat..”

Ya. Benar.. ini sangat berat. Tapi apa salah meluapkan semua perasaan?? Donghae hanya sedang tidak tahan. Ia paling sensitiv jika terjadi masalah diantara member. Donghae paling cepat menangis.

“apa kau boleh menyalahkan hidup?? Sebentar saja…” ujarnya meminta persetujuan.

Sebagai jawaban, Heechul hanya mengelus kepalanya..

“jika mereka memaksa kita berpisah saat ini, kenapa mereka menggebu menyatukan kita dulu. Mengapa mereka membuat kita melewati banyak hal bersama?? Aku membencinya..”

“hajima Hae-ya..”

“hyung!! Hiks..” serunya dengan nada tinggi “aku tidak pernah menyesal sedikitpun karena bertemu dengan kalian, mengenal kalian dan hidup bersama kalian.. aku hanya kecewa pada takdir dan keadaan.. hiks.. waeyo?? Mereka tidak tahukah jika ini sakit sekali??” Donghae memukul dadanya keras.

“YAK! HAJIMA!!” bentak Heechul sambil menahan tangan Donghae “jangan bodoh Lee Donghae. Kau pikir hanya kau yang sedih hah? Kami juga.. kau pikir hanya kau yang bisa protes?? kami juga ingin.. tapi apa itu akan menyelesaikan masalah??”

Degh!
Sejak kapan Heechul bisa bicara seperti itu.

“sudahlah hyung…” lerai Shindong “kita tidak bisa memaksa kehidupan untuk mengikuti kita..”

하루OneDay ❇️Where stories live. Discover now