Sosok Asing

83 6 0
                                    

Bel istirahat berteriak begitu keras. Ya walaupun kita tahu, bel sekolah bukan makhluk hidup. Tapi dia bisa berteriak. Anak-anak yang ada di kelas semuanya keluar. Suasana sekolah menjadi sangat ramai ketika istirahat. Memang begitulah sekolah ketika istirahat. Ada yang menuju kantin saja, koperasi, perpus dan mungkin paling tidak anak-anak Sholeh pergi ke masjid untuk shalat duha.

Cewek asing yang tadi duduk di depan kelas Eji sekarang sedang bersandar di sofa yang ada di kantor kepala sekolah. Sepertinya dia serius untuk sekolah di sini. Tapi kalau memang serius mana ibu/bapaknya? Sepertinya dia datang sendirian saja ke sekolah.

Kepala sekolah menyodorkan struk pembayaran yang harus dibayar olehnya. Tampang cewek itu flat saja. Seperti nggak peduli. "Jadi, insya Allah besok saya bayar ya Bu."

"Makasih, Bu." Kata cewek itu kemudian dia keluar kantor kepala sekolah itu. Dia bersandar di bangku panjang yang ada di luar ruangan kantor kepala sekolah. Cewek itu menghela nafas dan memasang headset nya lagi.

Di melihat seluruh sudut sekolah. Senyumnya terukir. Menjadikan wajahnya bertambah indah. Tetapi senyum itu seketika berubah saat dia seperti mengingat sesuatu. Kemudian dia melihat jam tangan yang melingkar di tangannya. Aduh!! Gue lupa. Batinnya berkata. Kemudian dia berlari ke gerbang sekolah dan izin ke pak Satpam.

Dia terlibat bernegosiasi dengan pak Satpam. Setelah beberapa lama dia meyakinkan pak Satpam, akhirnya pintu gerbang terbuka lebar untuknya. Kemudian dia berlari menuju jalan raya untuk berhentikan angkot.

Beberapa lama dia menunggu. Hanya menunggu dan menunggu. Menunggu lagi dan menunggu. Akhirnya angkot yang dinanti datang.

Dia duduk manis di keramaian angkot itu. Tentu masih dengan headset yang menyangkut di telinganya. Entah hendak kemana tujuannya? Apa yang akan dilakukannya? Cewek ini memang misterius.

*****

Tulisan Buat Eji (Xmipa-4)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang