1

8.5K 223 8
                                    

Inayah sipta renatap'pov

nama ku sering di panggil inayah.
aku anak ke dua dari azlan raffasya dan anie athiyah.  kaka ku laki laki namannya alfarizi mekka.  Aku sedang kuliah di universitas USA America, aku di telepon oleh ayah di suruh kerumah sakit bahwa ibu tadi jatuh di kamar mandi.  Aku lalu memanggil taksi dan menuju ke rumah sakit yang tadi di beritahu ayaih.
Setelah ayah memberi tahu ku, ayah bilang kepada ku, kalo dia harus pergi ke inggris untuk menghadiri rapat yang sangat penting.

aku sedang di rumah sakit terkenal di amerika,  orang yang aku sayangi sedang berjuang untuk hidup, ayah bilang kalo ibu sedang koma,  dia mempunyai penyakit jantung. 

aku duduk di bangku panjang di Taman rumah sakit sambil menangis.  Aku terkejut ayah bilang begitu,  setau ku ibu kalo sedang sakit tidak pernah mengeluh, dia menahan sakitnya sendiri.  Kata ayah ibu hidupnya tidak lama lagi,  kalo seminggu tidak ada perubahan semua alat yang ada di badan ibuku harus di lepas dan di nyatakan ibuku meninggal. 

aku belum bisa untuk melepaskan,  aku tidak mau di tinggalkannyai.  Aku menangis sampai hujan mengguyur ku.  Air mata ku bercampur dengan derasnya hujan.  Tumbuhku sudah basah semua. 

Ada yang memayungiku dengan payung,  aku terus menangis.  Aku mendongakkan kepalaku ternyata dia adalah dokter sakha.
"Kenapa kau main hujan hujanan disini nanti kalo sakit bagaimana. " tanya dokter sakha
"Oh,  tak kenapa kenapa kok dok mau main hujan hujanan aja. " Ucap ku sambil mgelap air mata

Kok jantung aku berdetak cepat ya,  ada apa dengan jantung aku,  atau jangan jangan aku menyukai dokter sakha.  Dia mencopot jasnya dan dia memakaikan di badanku.  Pipiku bersemu merah. 

Dokter jangan buat jantung aku copot dong,  batin ku. 

"Ayuk masuk nanti kamu sakit. " ucap dokter sakha

Aku mengikuti di sampingnya lalu dia menggengam tangan ku.  Ya, apun jantung ku batin ku

"Nih baju kamu pale aja,  takunya kamu sakit. " ucap dokter sakha

"Makasih  ya dok. " ucapku

"Iya sama sama. " ucap dokter sakha

"Oh ya jangan panggil aku dokter kalo di luar jam kerja oke, nama mu siapa, tadi belum sempat kenalan. " ucap dokter sakha lagi

"Nama ku Inayah sipta renatap,  panggil aja inayah,  atu terserah sakha aja deh." ucapku

"Oke aku akan memanggil mu renata saja ya biar beda sama yang lain. " ucap sakha

Aku hannya mengangguk lalu menuju kekamar madi dan membawa baju yang di berikana sakha.  Bajunnya pas berada di tubuhku.  Cantik juga bajunya. Setelah mengganti baju lalu aku keluar dan mendapatkan sakha sedang makan. 

"Ayuk kita makan aku sudah membelikan mu makanan. " ucap dokter sakha.

"Makasih ha sakha. " ucapku

Dia hannya mengangguk
Kita makan dalam ke adaan diam cuman suara sendok dan garpu saja.

Setelah makan lalu aku pamit untuk keruangan ibuku,  sakha mengantarkan ku sampai rumah rawat ibuku.

"Makasih ya sakha atas semuannya,  dan makasih sakha telah mengobati ibu ku. " ucapku

"Iya sama sama, boleh tidak nanti diner dengan ku. " tannya sakha

Aku bingung harus jawab apa. 

"Boleh kok,  tapi bagaimana dengan ibu,  siapa yang menjaganya. " tannya ku..

"Nanti gampang banyak suster yang menjaga ibu mu. " ucap dokter sakha

Sakha sudah kembali ke meja kerjanya.  Aku duduk di samping ranjang ibuku.  Ayah kerja tadi pas aku datang ayah langsung kembali ke kerjaannya.  Ayah ku yang di pentingkan tiap hari adalah uang dan kerja.

I LOVE YOU MY DOCTORWhere stories live. Discover now