Eji.

129 10 3
                                    

Eji adalah anak manusia yang diberi tugas untuk hidup oleh tuhan. Sebelum dia hidup dunia, dia disuruh menginap di alam rahim oleh tuhan selama sembilan bulan, dan akhirnya dia berojol. Ibunya namanya Airin. Bapaknya namanya Pak Dit.

Eji adalah anak semata wayang yang harus gagal karena dia punya adik. Namanya Desta (perempuan/manusia). Eji dan Desta adalah dua makhluk yang selalu berseteru. Entah karena hal sepele atau apa pun itu. Tetapi, mereka juga bisa akur. Mungkin pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha mereka dijadwalkan akur. Aneh...

Eji adalah kelas sepuluh SMA yang baru saja melewati semester pertamanya. Dan hari ini adalah hari pertama dia masuk di semester ke dua.

Sekolah Eji adalah sekolah negeri. Sekolah Negeri yang terkenal seantero Bogor Barat. Haha..., Sekolahnya berada di Jl. Dasuki Bakri yang terkenal dengan prestasi-prestasi yang diraih. Seperti olimpiade sains, Cerdas Cermat Rtv, dan banyak lagi. Sekolahnya memang begitu, tapi kadang juga menyebalkan sekolah di situ.

Sekarang sudah jam 6.30 pagi. Desta masih saja mandi. Eji sudah sangat kesal menunggunya. Bagaimana ga kesalnya? Sudah 30 menit Desta mandi. Waktu mandi Eji sudah diembat habis oleh Desta.

Eji menunggu dan menunggu. Menunggu lagi dan menunggu lagi. Menunggu lagi dan menunggu lagi. Lalu. DORDORDORDOR!!!!

"WOY, BURUAN MANDINYA DESTAAA..." Eji berteriak sambil menggedor pintu kamar mandinya.

"Sssshhh... Risih banget sih! Sabar dikit kenapa!" Kata Desta.

"Ibu udah nunggu! Lo bikin orang tua nunggu nggak baik Lo, doraka!" Kata Eji lagi setengah berteriak.

Lalu pintu dibuka dan mata mereka bertatapan. Lebih dalam dan lebih dalam. Kemudian, "eh, lama Lo!" Eji menarik tangan Desta keluar kamar mandi dan dengan cepat Eji menutupnya.

"Risih banget jadi orang!" Kata Desta sambil bergidik.

*****

06.50 pagi. Eji sudah sampai di kelasnya. Hari ini dia datang cepat karena dia naik angkot yang nggak ngetem. Ya bisa dibayangin kalo ngetem. Bisa berjam-jam di dalam mobil sumpek, panas, telat pula. Sialnya plus-plus.

"Assalamu'alaikum." Tiba-tiba bu Ana masuk dengan membawa banyak berkas di tangannya.

Bu Ana adalah wali kelas Xmipa-4. Beliau baik, selalu senyum, tegur sapa saat bertemu, dan ini yang bikin nyenengin, Bu Ana selalu nggak peduli kalo ada yang nyontek. Baiknya minta ampun memang, tapi jika sudah kena satu saja masalah sama beliau, bisa ribet urusannya.

Eji merasa lega karena di hari pertama ini dia tidak telat. Biasanya memang anak yang namanya Eji ini rajanya telat. Kalau pun tidak telat pasti dia tidur di kelas. Sampai pernah satu hari dia ke-gep tidur di kelas. Memang nggak dimarah, tapi malunya minta ampun. Untung saja guru itu guru matematika yang baik. Jadi dia nggak harus Nerima hukuman lari atau berdiri di lapangan atau apalah itu.

Bu Ana lalu duduk dan menarik napas dengan santai kemudian membuangnya lagi. Ini adalah ritual beliau. Sebelum beliau mengajar atau memberi pengumuman. Beliau memang sangat baik dan punya ciri khas. Setelah itu, setelah dia santai. Baru dia bisa memulai kegiatannya.

"Baiklah anak-anak. Selamat datang di semester dua ini. Ibu sangat senang dengan hasil yang dapat kalian raih di semester ganjil kemarin. Pertahankan itu ya, oh iya buat Eji selamat ya, kemarin kamu turnamen, kan? Selamat sudah mendapat medali peraknya ya semoga menjadi contoh bagi teman-teman sekalian..." Dan masih berlanjut lagi yang Bu Ana katakan.

Di luar kelas terlihat begitu teduh dengan angin sang Sepoi. Sangat menyenangkan memang di sekolah ini. Banyak pohon yang rindang, kantinnya pun asik tapi sayang seribu sayang, WC sekolah ini lebih parah dari kandang kambing. Di luar kelas Eji, tepatnya di bawah jendelanya. Ada tempat duduk. Tepat di situ ada seorang perempuan yang begitu asing. Sepertinya itu adalah anak baru. Terlihat dari seragam yang ia pakai. Berbeda dengan seragam sekolah ini. Dengan paras yang aduhai, perempuan itu begitu asik mendengarkan musik di ponsel canggihnya itu menggunakan headset. Kemudian datanglah kepala sekolah yang sepertinya sudah selesai mengobrol dengan guru di kelas sebelah.

"Hey nak, tidak sopan kalau kamu sedang dengan orang tua, kuping mu di jejelin pake headset." Kata kepala sekolah.

"Oh, hehe, maaf Bu." Kata perempuan itu. Kemudian mereka pergi.

*****

Tulisan Buat Eji (Xmipa-4)Where stories live. Discover now