Bantu

9 0 0
                                    

siang itu terpampang pemandangan yg sangat biasa dan terbilang cukup membosankan dalam benakku, pemandangan SMP N 3 Pemalang saat jam istirahat, iya saat dimana aku memandang bu afrida walikelasku berjalan keluar dari ruang guru, pak karana yang sedang duduk di depan ruang perpustakaan dengan di kerumuni murid dan entah apa yang sedang mereka diskusikan.
"woy!!" terdengar sentakan yang jujur sangat mengganggu pengamatanku, kulirik perlahan dan benar sekali si kutukupret sahabatku sang mantan ketua osis abdul rokhim anak yang berasal dari desa mengori ini menghampiriku. Dengan penuh rasa hormat ku ladeni obrolan saat itu yang hanya membahas tentang OSIS adik kelas yang tidak becus mengurus kegiatan, dalam benakku saat itu hanya terpikir "Iya memang adik kelas belum becus ngurus osis" dan aku harus mengakui bahwa aku adalah orang yg paling benci dengan yang namanya kompleksitas organisasi.

ya hari itu SMP N 3 Pemalang sama seperti hari lain. Saat pulang sekolah pun aku hanya mengayuh sepedaku (iya gw punya sepeda SMP gw pke sepeda. Kenapa hah?). Ku kayuh sepeda kulihat kiri dan kanan isinya hanya RSUD dan jalanan.

sesuatu menarik perhatianku saat itu, yaitu "kenapa ada ibu-ibu goblok yang naik motor dari arah belakang mendahuluiku dan dia berkata AWAS GOBLOK padahal dia tak menggunakan Helm, tak ada spion, dan bunyi motornya macam kudanil ngorok sambil sikat gigi. Ini yang goblok aku yang naik sepeda di jalur kiri dengan santai atau si mak peot tak berhelm bersuara kudanil ngorok sambil gosok gigi?"

story of the other meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang