Part 3 : Dom

13 2 0
                                    

Cinta datang tanpa diduga namun kadang benci yang membuat kita sakit yang mengatarkan kita pada cinta itu sendiri.

⭐️⭐️⭐️

Hari telah berganti, kini Zia resmi tinggal diapartement milik Elfan. Sama seperti kemarin saat mereka mengakhiri hari dengan pertengkaran, maka hari ini dimulai dengan pertengkaran juga.

Pertengkaran yang dimulai hanya karena hal yang sepele. Aku jadi berfikir apakah dunia ini sudah dipenuhi orang-orang gila seperti mereka.

⭐️⭐️⭐️

Elfan pov

"jangan pakai kecap"
"tapi lebih enak pakai kecap"
"sudahlah menurut padaku"
"tapi aku suka manis"
"aku tidak suka"
"pokoknya aku mau pakai kecap"
"sudah menurut saja, atau aku akan mengusirmu"
"baiklah-baiklah"
"....."

Akhirnya perdebatan kali ini dimenangkan olehku. Sudah kubilang aku tidak suka kecap dalam nasi goreng, dia masih saja mau menambahkannya.

Untungnya aku ini pintar, jadi aku ancam saja kalau dia akan kuusir jika tidak menurut. Tapi jika dipikir lagi, ini sungguh sangat lucu. Bagaimana bisa aku bertengkar dengannya hanya karena kecap.

"eh apa yang kau lakukan?"
"menaruh nasi goreng ini kedalam piring"
"jangan pakai piring itu!"
"memangnya kenapa?"
"aku tidak suka"
"kau aneh, ini hanya piring"
"sudah menurut saja"
"ok ok, dasar pemaksa"
"apa kau bilang?"
"......"

Sial dia mengabaikanku. Memangnya dia siapa? Aku ingin membunuhnya. Sangat menyebalkan.

Apa-apaan ini? Sekarang dia duduk dikursiku. Tidak bisakah dia melakukan hal yang benar. Ini sebabnya aku tidak suka ada orang diapartementku. Sungguh merepotkan.

"minggirlah!"
"apa lagi sekarang?"
"itu kursiku"
"kau kan bisa duduk ditempat lain"
"

aku tidak mau, cepat minggir"
"tidak akan"
"kau membantah?"
"iya, sudah cukup aku bertengkar dan mengalah dua kali hanya karena hal sepele. Aku tidak mau mengalah lagi"
"jadi kau tidak mau pindah"
"tidak"
"......"

Aku benar-benar marah dengan tindakannya kali ini. Akhirnya aku memaksanya untuk pindah dengan menyeretnya. Dia jatuh dari kursi dan itu membuatku senang.

Dia bangkit dari jatuhnya dan kami terlibat dalam pertengkaran lagi. Kurasa dia ingin balas dendam padaku, dia mendorongku dan sialnya aku kehilangan keseimbangan. Saat aku akan jatuh aku refleks menarik kain penutup meja makan untuk pegangan, dan berita buruknya nasi goreng yang kami ributkan sejak tadi tumpah terbuang sia-sia.

"kau sudah gila ya?"
"kau yang gila, lihat nasi gorengnya jadi tumpah"
"masa bodoh, dari pada aku meladeni dirimu lebih baik aku segera berangkat sekolah"
"ya sudah sana pergi"
"tanpa kau suruhpun aku akan pergi"
"......"

Dengan perasaan dongkol dan marah aku pergi kesekolah. Kalau tahu begini aku tidak usah menunggunya selesai masak, aku sarapan saja disekolah. Dasar buang-buang waktu.

⭐️⭐️⭐️

Akhirnya aku sampai disekolah. Saat aku turun dari mobil sportku aku bisa mendengar bisikan-bisikan dari siswi-siswi disekolah ini.

"dia sangat tampan"
"so cool"
"aku ingin jadi pacarnya"
"peluk aku"
"dia lihat kesini"
"aku meleleh"
"......."

Angel Fall In Guardian EmbraceWhere stories live. Discover now