[ I ] Feeling?

148 14 0
                                    

Lee Seokmin, siswa tampan dari kelas 2-5 yang gemar sekali mengusik ketenangan di kelasnya saat guru sedang tidak ada di tempat. Teman - temannya yang sibuk membaca buku demi bisa berhasil mengerjakan soal ulangan nanti akhirnya terganggu dengan berisiknya suara Seokmin yang kini bernyanyi lagu secara random bahkan dengan nada yang secara sengaja di buat fals. Boo Seungkwan yang biasanya ikut berisik bersama dengan Seokmin lebih memilih diam dan tetap fokus pada buku di depannya. Oh, tetapi buku yang di baca Seungkwan berbeda dari buku yang di baca murid lainnya.

"Cara-menguruskan-badan-dalam-waktu-satu minggu? Kau mau diet, Boo?" Seokmin mengeja judul buku yang di baca Seungkwan dengan keras. Jelas saja, murid lain akhirnya memilih menatap Seungkwan yang kini wajahnya memerah. Ugh, rasanya Seungkwan ingin sekali memukul wajah sok-tampan Seokmin.

"Wah, uri Boo-ntelan (Buntelan) ingin menjadi Boo-rusan (Kurusan)?"

Itu suara Mingyu. Lebih lengkapnya Kim Mingyu, pemuda yang hobi mengoleksi mantan pacar dan menuliskan seluruh namanya di buku "The Journey love of Kim-tampan-Mingyu".

Seungkwan hanya mengelus dada sabar dan tidak merespon ucapan dari Lee Seokmin maupun Kim Mingyu.

.

Klub vokal sedang ramai. Para anggota sibuk mengumpulkan kertas berisi lirik ciptaan mereka agar sang ketua klub dapat memilih komposer yang terbaik untuk di jadikan generasi ketua klub selanjutnya. Seokmin juga termasuk di dalamnya, tetapi dia tidak terlalu berharap untuk di angkat menjadi ketua klub selanjutnya- nanti, setelah Lee Jihoon dari kelas 3-1 lulus dari sekolah ini.

"Choi Yuna? Kau yang membuat ini?"

Atensi para anggota beralih dari memandang sang ketua, menuju gadis yang namanya di sebut. Seokmin juga ikut memandang ke arah gadis yang bernama Choi Yuna itu. Menjadi pusat perhatian ternyata membuat gadis bernama Yuna itu sedikit risih, lalu ia hanya mengangguk sebagai balasan untuk pertanyaan dari sang ketua.

Tidak ada yang salah, hanya saja lirik yang dibuat oleh Yuna benar - benar menyentuh hati Jihoon. Hm, Jihoon jadi rindu keluarganya di Busan.

"Baiklah, semua karya dari kalian sudah aku baca. Dua minggu lagi, aku akan memberitahu siapa yang akan menjadi pengganti ketua klub ini setelah aku lulus. Aku berharap kalian dapat bertanggung jawab dan bisa di percaya"

"Terima kasih VOBO* sunbae-nim"

Jihoon berjalan keluar meninggalkan ruangan di ikuti anggota klub vokal lainnya. Tetapi, tidak untuk Seokmin.

Pemuda hidung mancung itu memilih merebahkan dirinya di atas sofa ruang klub, tepat di bawah pendingin ruangan. Tepat setelah sepuluh menit lamanya, pintu ruangan terbuka dan Seokmin akhirnya memilih duduk.

"Sudah jelas seorang Seokmin memilih tidur disini saat pelajaran fisika berlangsung"

"Hm, aku hanya sedang malas belajar hyung"

"Sepertinya kau memang selalu malas jika berurusan dengan belajar, mau jadi apa kau kalau sudah dewasa nanti?"

Seokmin mengalihkan pandangannya ke tumpukan kertas yang berada di atas meja ketua klub. Kalau dipikir, dia jadi penasaran apa yang telah di tulis oleh Choi Yuna tadi. Maksudnya, dari semua karya- kenapa hanya milik gadis pendiam itu yang di tanya perihal siapa yang membuatnya?

Tetapi Seokmin terlalu malas hanya untuk berjalan mengambil tumpukan kertas itu. Lagi, itu bukan urusannya.

"Ah aku tahu. Pasti kau penasaran dengan apa yang ditulis Choi Yuna kan?"

"Tidak tertarik"

Dengan begitu, Jisoo berjalan melihat tumpukan kertas di atas meja itu dan mengambil salah satunya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 13, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lean on me ; dokjuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang