"Udah ketawanya?" sahut Audisa kesal dan menutup lembaran majalah tak bersalah itu dengan kasar.

"Belum Mbak, hihihi! Eyke yakin, itu leher ditutup syal karena banyak kerokan-kerokan cinta dari pak Jevin tadi malam kan? Hahahahaha!" tawa Jeni semakin menggelegar, membuat Audisa bertambah murka hingga ia mengeluarkan ancaman yang memang biasa dilakukan jika sedang kesal pada asistennya itu

"Kayaknya aku butuh asisten baru deh. Yang lama udah error, rongsokan pula tuh!"

"Yaahh, jangan dong mbak! Kan cuma just kidding hehe"

"Halah, pergi sana!"

"Tapi Mbak..."

"Apalagi Jen? Kalo ndak ada kerjaan, mending beliin Mbak sarapan di bawah!" perintah Audisa lalu menelungkupkan wajahnya di atas meja

"Jangan buka sosmed dan jangan lihat portal berita online. Jeni capcus dulu Mbak!" celetuk pria itu yang langsung pergi dengan sedikit berlari meninggalkan ruangan Disa, membuat sang empunya ruangan menjadi keheranan sendiri

"Kenapa lagi tuh si Jeni yaa Tuhan.." gumam Audisa dengan nafas beratnya

"Dan sejak kapan juga aku punya sosmed selain email dan WA" sambung gadis itu dan secara alamiah tangannya malah gatal untuk membuka situs portal berita online melalui komputernya

"Yusuf Ay... Loh kok paling atas daftar pencarian?" heran Audisa yang mengetikkan nama Kakeknya itu di mesin pencarian

"Intip 15 foto keren Jevin Julian, calon mantu pengusaha kaya raya Yusuf Ayantara. Nomor 7 bikin tegang"

"Inilah sosok Audisa, cucu cantik Yusuf Ayantara yang selama ini disembunyikan! Nomor 5 jangan kaget."

"Apa-apan nih beritanya, sejak kapan aku disembunyikan Kakek?" gusar Audisa yang langsung mengklik berita tersebut.

"Lambe-lambe apaan lagi ini yaa Tuhan?"

"Umurku kok jadi 23 tahun disini?"

"ASTAGHFIRULLAH INI KAN FOTOKU ZAMAN SMA!"

Gadis itu histeris sendiri, bahkan ia sampai lupa menutup mulutnya.

"Moment kebersamaan Audisa dan sang mantan pacar?" Audisa membaca tulisan di komputer dengan heran. Tak lama, kedua matanya terbelak lebar, karena berita tersebut memuat fotonya dan Jeni saat di Bali.

"YA TUHAN SEJAK KAPAN AKU SAMA JENI PACARAN? AAAA!"


***

Audisa mengemudikan mobilnya untuk pulang ke rumah dengan raut wajah masam, karena semenjak siang tadi ia mencari Kakeknya di kantor tidak bertemu juga. Apalagi Jeni yang ikut menghilang juga, membuat Audisa semakin bertambah kesal saja. Ia bingung ingin meluapkan emosinya ini entah pada siapa.

My Arrogant Young BoyМесто, где живут истории. Откройте их для себя