dibuat oleh : yundiafitri
***
Bagai kecanduan berpuluhan pil ekstaksi
Dia merana menjadi gila karena delusi pribadi
Menjambak rambut hitam, kelam, tak suci
Dia menggerutu berlarut-larut kemudian emosiLihatlah jiwamu bagai tak berperi
Seperti orang yang tengah terserang hipertensi
Meracau, merasa paling menderita sendiri
Dirimu rapuh dan repih, kau bagai sampah duniawiWahai jiwa yang kosongnya abadi
Sudah saatnya kau lari
Dari halusinasi dunia sendiri
Mencari jalan keluar yang bukan hanya sekedar ilusiIngatlah Dia wahai jiwa yang merugi
Dia yang selalu ada di setiap inci sanubari
Kau melupakan-Nya wahai puan yang tak tahu diri
Kau meninggalkan-Nya wahai puan yang jiwanya telah mati, karena meng-alpakan Tuhannya sendiri***
YOU ARE READING
Antologi Puisi
PoetryKumpulan Puisi yang dibuat oleh member Circle Writers, semoga suka! :)