CHAPTER 3 - Part.1

Beginne am Anfang
                                    

Setahu Seokjin, Jungkook sangat menutupi keberadaan Taehyung dan berharap tidak ada yang mengetahui bagaimana kabar malaikat manis tersebut.

Ah Seokjin harus memberitahu Jungkook bahwa keberadaan Taehyung di Korea sudah di ketahui teman-temannya. Pasti akan ada hal menarik yang terjadi nantinya.

.

.

"Hiks.. hiks.. mianhae.. mianhae.. hiks."

"Arghhh..."

PLAKK

"Akhhhh!"

"Hentikan... kumohon Kookie.. "

Suara memohon itu terdengar bergetar dan sangat ketakutan saat melihat seorang namja lain tengah melakukan sesuatu yang begitu tak bisa dicerna oleh otak polos miliknya.
Jungkook masih belum mengalihkan pandangannya dari seorang pria tua yang saat ini sedang duduk terikat disebuah kursi dengan tubuh yang sudah dipenuhi darah kental akibat goresan dan luka-luka disekujur tubuh tua miliknya.

Namja tampan yang kini tampak sangat menakutkan itu tak henti-hentinya menusukkan beberapa benda tajam dan memukul tubuh yang sudah terlihat lemas dihadapan kekasihnya yang meraung memohon agar ia menghentikan penyiksaan kejam tersebut.

"Kau senang dengan apa yang kau lihat sayang?" akhirnya suara rendang yang terdengar dalam itu bersuara. Tak ada getaran sedikitpun ketika bibir itu berucap, membuat air mata Taehyung semakin deras menuruni wajah cantiknya.

Posisi Taehyung kini sama persis dengan seseorang yang menjadi target kesenangan sang kekasih. Tubuh ramping itu tengah duduk terikat dan ditempatkan tepat di sebelah orang sedang disiksanya.

"Kookie, kumohon.... Berhenti.. hiks.. Mr.Park tidak bersalah. Hiks.. aku janji tidak akan me..melakukan kesalahan lagi... tolong hentikan ini ..."

Ucapan Taehyung membuat sebuah lagi pisau yang akan Jungkook tancapkan pada tubuh Mr.Park berhenti, mata gelap itu menatap Taehyung dengan ekspresi tak suka yang sontak membuat namja canti ini menunduk tak ingin melihat wajah itu lebih lama.

"Tak bersalah hmm??" Jungkook mendekatkan wajahnya di depan wajah Taehyung, hanya beberapa inchi hingga wajah mereka saling bersentuhan. Namun sang submassive dengan reflek memundurkan tubuhnya semakin menempel pada punggung kursi, membuat sang dominan menyeringai dan menggeram sekaligus.

"Kau takut padaku Tae?" lagi, suara itu berucap dengan sangat dalam.

Taehyung tercekat tak mampu menjawab, sejujurnya ia memang sangat takut dengan sosok dihadapannya saat ini.

Mata indah itu sejak tadi tak henti-hentinya mengalirkan cairan bening hingga mata yang biasanya menunjukkan kehangatan kini berganti sayu, ketakutan dan bengkak.

Sungguh sangat menyedihkan.

Jungkook yang tak mendapat jawaban dari pertanyaan yang ia ucapkan kini menatap Taehyung dengan pandangan yang sulit diartikan, tubuh kekar itu berjongkook di antara kedua kaki Taehyung lalu memeluk perut rata sang kekasih dengan erat.

Sesekali ia akan menciumi dan mengecup perut tersebut.s

"Jika bukan karena si brengsek Park ini, aku pasti sudah bisa melihat bagaimana rupa anakku sekarang Tae." Jungkook ngecup sekali lagi perut rata tersebut.

"I..ini bukan salah Mr.Park Kookie..."

Jungkook terdiam, ia mendorong tubuhnya lalu berdiri menatap mata bening itu dengan datar. Ia berdecak lalu menendang tubuh tua tersebut hingga ambruk kelantai bersamaan dengan kursi yang Mr.Park duduki. Sepertinya ucapan Taehyung yang terus membela Mr.Park membuat Jungkook kesal.

CATCH YOU! (KookV / KookTae)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt