° S E B E L A S °

Mulai dari awal
                                    

Mark mengemasi barang-barangnya ke dalam tas ranselnya. Ini sudah malam. Berbahaya bagi mereka untuk keluar sekarang karena biasanya penjahat akan mulai bekerja pada malam hari. Namun, Mark tidak merasa takut karena ada Yein bersamanya. Semenjak Yein muncul di kehidupannya, dia bisa hidup dengan bebas tanpa harus khawatir diganggu orang, terutama Jungkook. Mark bahkan memiliki hubungan yang baik dengan Jungkook sekarang. Semuanya berkat Yein, penyelamat hidupnya.

💀💀💀

Namjoon menelpon Yoongi untuk membawakan makanan pada sandera mereka di penthouse. Tidak ada orang lain yang bisa disuruh karena mereka semua sibuk dengan tugas mereka masing-masing. Hanya Suga yang memiliki sedikit waktu luang. Dia lebih memilih tidur daripada harus mengurusi sandera seperti ini. Yoongi tidak punya pilihan lain. Kalau tidak mau dibunuh oleh Johnny, dia harus melakukan pekerjaannya dengan baik.

Yoongi tiba di penthouse. Dia menekan passwordnya lalu masuk ke dalam. Dari depan dia mendengar suara orang bermain pianika. Dia tinggal di tempatnya dan mendengar melodi yang dimainkan. Yoongi tidak tahu lagu apa itu namun melodinya terdengar menyedihkan. Dia bisa merasakan kesedihan itu. Dia mengintip dan mendapati seorang gadis tengah memainkan pianika itu.

"Maaf sudah mengganggu sesi musikmu. Namjoon menyuruhku mengantar makanan kemari. Ini sudah malam."

Dia berhenti memainkan pianika tersebut dan meletakkannya di samping. Tanpa mengatakan apapun gadis itu duduk di sofa dan memeriksa makanan yang dibawa oleh Yoongi.

"Bukankah kau harusnya pergi sekarang?" Tanya gadis itu sambil mengatur makanannya di meja.

"Tidak apa-apa... Aku punya waktu luang malam ini." Yoongi bersandar di sofa dan memainkan handphonenya.

"Siapa yang bertanya? Aku mengatakan itu supaya dia pergi dari sini." Kata gadis itu dengan suara yang pelan nyaris tak terdengar. Namun telinga Yoongi yang tajam mendengar suaranya walau tidak jelas terdengar apa yang dia katakan.

"Apa kau mengatakan sesuatu?" Tanya Yoongi.

"Tidak. Hanya saja makanan ini terlalu banyak. Aku tidak mampu menghabiskannya. Jadi, makanlah bersamaku. Aku tidak mau makanan ini tersisa." Dia menyerahkan sumpit pada Yoongi.

"Oh ya, aku Jiae. Kau?"

"Min Yoongi. Panggil aku Yoongi."

Setelah perkenalan singkat itu, mereka makan dalam keheningan.

"Ah, aku sangat kenyang. Aku rasa berat badanku naik. Tidakkah kau pikir ini seperti cerita di Hansel and Gretel? Penyihir memberi mereka makan supaya dia bisa memakan mereka nanti?" Kata Jiae. Dia sudah tersandar di sofa.

"Tidak. Bos menyuruh kami untuk memperlakukanmu dengan baik, memberimu makan yang cukup. Aku penasaran sebenarnya kau ini siapa. Mengapa Bos sangat perhatian padamu?"

Jiae tidak menjawabnya dan mulai membersihkan semua sampah bekas makanan di atas meja, memasukkannya dalam tas plastik.

"Apa aku berbicara dengan boneka? Patung mungkin?" Yoongi diabaikan oleh Jiae.

"Jika kau sudah selesai, bisakah kau keluar? Aku akan tidur sekarang. Terima kasih untuk makan malamnya..."

Jiae naik ke atas, langsung ke kamarnya. Yoongi mengamatinya hingga dia menghilang di balik pintu kamar. Jiae hanya menunjukkan satu ekspresi padanya dan nada bicaranya juga monoton. Yoongi mengambil tas plastik tersebut dan keluar.

Private Bodyguard ° jyi x jjk °Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang