Really Naked!

1.6K 146 60
                                    


Sungyeol mengerutkan keningnya lebih dari biasanya. Ia menatap Myungsoo heran. Lelaki yang lebih tua darinya itu kenapa bisa berlaku seperti ini. Oh... Sungyeol baru menemukan sifat baru Myungsoo lagi.

"Hari ini Jinwoo akan dibawa oleh mantan istriku. Kita bisa mengurus keperluan pernikahan 'kan?"

Sungyeol berhenti memotong sayuran yang berada di tangannya. Menoleh tak percaya ke arah Myungsoo.

"Myungsoo sii kau bercanda 'kan?!" Sungyeol tak mampu menahan pekikkan suaranya. Ia terkejut dan sedikit merasa kecewa... ketika mengetahui Jinwoo akan seharian bersama ibu kandungnya.

Eh... mengapa Sungyeol sudah merasa seperti memiliki Jinwoo seutuhnya. Bahkan anak itu tak lahir dari dirinya. Oh... jangan gila. Sungyeol mana bisa melahirkan. Ia kan laki-laki.

"Yup. Ini akan sangat sibuk dan Jinwoo pasti akan lelah. Kau... masih memanggilku Myungsoo ssi, samapi sekarang?" Myungsoo berjalan mendekat ke arah Sungyeol. Melewati meja makan dan berdiri di samping Sungyeol yang sedang memotong sayuran kembali.

Helaan napas Sungyeol terdengar berat. Ia melirik kecil ke arah Myungsoo. Bukan ini yang ia mau... meninggalkan Jinwoo seakan membuat dirinya egois. Walau ia mengaku senang Myungsoo memperhatikannya. Tapi ini terlalu cepat untuk hubungan mereka.

"Melamun? Kenapa kau masih memanggilku seperti itu Sungyeollie?"

Sungyeol menggeleng pelan. Ia mematikan kompor dan berbalik menatap Myungsoo. "Aku tak yakin dengan idemu untuk menitipkan Jinwoo...," ucap Sungyeol ia bahkan melupakan pertanyaan Myungsoo tentang panggilan itu.

Myungsoo menaikan sebelah alisnya. Menatap heran. "Kau ragu?"

"Bukan seperti itu... hanya saja," jawab Sungyeol terpotong.

"Kau merasa bersalah pada Jinwoo?"

Sungyeol menggeleng pelan. Menundukkan wajahnya tak mampu menatap tatapan tajam Myungsoo.

"Cemburu dengan mantan istriku?"

Dengan cepat ia mengangkat kepalanya dan melotot ke arah Myungsoo. Itu mana mungkin...

"Kau cemburu hm?"

"Ani!" pekik Sungyeol.

"Hari ini jadwal Jinwoo untuk pergi dengan ibunya. Aku dan mantan istriku sepakat untuk tak bertengkar tentang Jinwoo, jadi kau tak perlu khawatir jika dia akan mengambil Jinwoo dari kita. Hak asuh Jinwoo sudah ada padaku sejak awal."

Myungsoo mengelus pelan kepala Sungyeol. Wajah Sungyeol sudah merah padam. Oh... kenapa ia begitu memalukan. Kekanakan... dan terlihat amat pecemburu seperti ini.

"Mian...," ucap Sungyeol.

Tangan Myungsoo berhenti di pipi merona Sungyeol. Mengusapnya pelan. "Maafkan aku juga. Kau pasti kebingungan 'kan?"

Bibir Sungyeol terkatup rapat dan ia menggigitnya kecil.

"Papa!"

Jinwoo memekik senang. Ia sudah rapih dengan tas kecil pikniknya dan topi berwarna kuning, beserta jaring serangga di tangannya.

Myungsoo menurunkan tangannya ke pinggang Sungyeol, dan menatap Jinwoo.

"Sudah siap? Oke, nanti Papa akan telepon ibumu untuk menjemputmu."

"Oke Papa!" jawab Jinwoo semangat, anak laki-laki itu berjalan dan duduk di meja makan. Mata polosnya menatap Sungyeol lamat-lamat. "Hyungie menangis?" tanya Jinwoo tiba-tiba.

"Tidak, ah hari ini Jinwoo ingin jalan-jalan ya?" tanya Sungyeol tersenyum lalu melepaskan tangan Myungsoo perlahan dari pinggangnya.

"Iya, Jinwoo mau menangkap serangga. Tapi... Papa dan Hyungie tidak ikut. Jinwoo akan kesepian berdua saja sama Mama." Jinwoo terlihat murung. Ia menjatuhkan dagu mungilnya di meja.

NAKED! ENDOnde histórias criam vida. Descubra agora