"Jangan egois seperti itu Tae." Jungkook berucap dengan sedikit meninggikan suaranya, membuat Taehyung yang sudah berjalan menjauh seketika berhenti ditempatnya.

Namja cantik itu membalikkan tubuhnya kearah Jungkook, ia menghentakkan kakinya mendekat kearah Jungkook dengan wajah yang tidak bisa dikatakan baik.

"Kau bilang aku egois? Jika kau meragukanku kau cukup melepaskan dan memutuskanku saja Jeon! Aku muak dengan semua sifat posesif mu itu!" teriak Taehyung tak mampu lagi menahan emosinya.

Suara Taehyung membuat Jungkook terdiam, ia tidak menyangka akan diteriaki oleh malaikat cantiknya ini.

"Tae..." tak ingin mengambil resiko atas kemarahan kekasihnya, Jungkook dengan cepat meraih lengan Taehyung dan memeluk tubuh kurus sang kekasih.

"Jangan berkata seperti itu sayang"

"Hiks.. aku membencimu Kook." Taehyung berusaha melepas pelukan Jungkook dengan mendorong tubuh yang lebih besar dari miliknya, seperti biasa – namja tampan itu tak bergerak sedikitpun.

Melihat air mata yang sudah membasahi pipi gembil malaikat manisnya, Jungkook mau tak mau harus sedikit melunakkan hatinya dan mencoba membiarkan namja cantik itu melakukan apa yang ia mau.

"Baiklah, besok kau boleh mengunjungi makam orangtuamu sayang." ucap Jungkook.

Taehyung yang tadi membenamkan wajah cantiknya seketika mendongak dan menatap wajah tampan Jungkook dengan binar kebahagiaan. Tidak bisa di pungkiri, tentu saja hal ini menjadi suatu hal yang sangat ia nantikan. Sudah lebih dari setahun ia tidak diizinkan keluar dari rumah mewah itu.

"Benarkah?" tanya Taehyung memastikan, wajahnya terlihat sangat imut saat antusias seperti itu.

"Ya sayang, apapun untukmu." Ucap Jungkook sambil mengusap gemas hidung mancung malaikat manisnya dengan hidung bangir miliknya.

Taehyung tak mampu menutupi perasaan bahagianya, ia sontak kembali memeluk tubuh besar Jungkook dan memberikan kecupan di bibir tipis sang kekasih.

Mendapat sentuhan lembut dari bibir Taehyung, Jungkook dengan cepat menahan tengkuk namja cantik itu dan memperdalam ciuman mereka. ciuman ringan itu berubah menjadi lumatan-lumatan menuntut dari sang dominan, membuat Taehyung kewalahan.

Sungguh! Ciuman Jungkook sangat memabukkan dan tak bisa diatasi.

.

.

Keesokan paginya, Taehyung bangun sangat pagi untuk mempersiapkan apapun yang harus dibawanya keperingatan kematian kedua orangtuanya. Sudah menjadi kebiasan bagi namja cantik itu untuk menyiapkan beberapa barang yang akan ia bawa.

Jungkook yang masih tertidur nyenyak di tempat tidur King size milik mereka terbangun saat dirasanya tidak ada tubuh ramping yang biasa ia peluk. Malaikat tercintanya.

Namja tampan itu mendorong tubuhnya agar terduduk dan mengucek mata kelam miliknya. Ia mengalihkan pandangan kearah tempat tidur yang biasanya di tiduri seorang namja cantik yang paling ia sayangi.

Jungkook tentu tau Taehyung sedang berada di bawah atau dimanapun namja cantik itu ingin, yang pasti Taehyung masih tetap berada di area kekuasaan namja tampan tersebut.

Sedikit melirik jam dinding antik di kamar mereka, Jungkook menghela nafas dan beranjak menuju kamar mandi. Ia harus menghadiri rapat penting jam 8.am nanti dan akan pulang kembali kerumah pukul 5.pm.

Ya! Jungkook tidak bisa menemani Taehyung hari ini, selama namja cantik itu tidak lepas dari pandangan bodyguard suruhan Jungkook maka semuanya akan aman sesuai keinginannya.

Setelah kepergian Jungkook pagi itu, Taehyung langsung menuju pemakaman bersama Mr.Go selaku supir dan bodyguard yang diperintahkan Jungkook untuk menjaga dan menemani Taehyung.

Mereka memakan waktu lebih dari 2 jam untuk sampai kearea pemakaman, karena rumah Jungkook terletak jauh dari tempat tersebut.

Taehyung yang sudah berada disana, keluar dari mobil sambil membawa bunga kesukaan sang ibu dan sebuah botol bir, kaki jenjangnya berjalan menaiki puluhan anak tangga dan berakhir pada kompleks pemakaman yang tertata rapi. Ia berhenti pada dua buah makam berdampingan yang terlihat bersih terawat, Taehyung bersyukur masih ada orang yang mau merawat makam tersebut untuknya, jika bukan Jimin tentu saja Boo Gum.

Ah, Taehyung jadi merindukan kedua sahabatnya itu.

Tubuh ramping namja cantik itu membungkuk dan duduk berlutut, ia menangkupkan kedua tangannya dan menutup mata, mencoba meresapi setiap doa yang malaikat manis ini panjatkan untuk kedua orangtua yang sayang ia cintai.

"Eomma, Appa aku merindukan kalian. Aku sudah lulus sekolah sekarang, aku benar-benar ingin bertemu kalian." Taehyung mengusap air mata nya yang tak sengaja jatuh.

"Eomma, Appa aku memiliki seorang kekasih... dia seseorang yang sangat tampan dan ... sangat kaya. Aku begitu mencintainya, namun.. aku... sudah melakukan dosa besar terhadapnya." suara rendah itu berhenti, ntah mengapa kata-katanya tercekat tak bisa keluar.

"Hikss... eomma appa maafkan aku ... hiks ... maafkan aku karena sudah membunuh cucu kalian.. aku... mianhae eomma appa.  Apa yang harus aku lakukan?"

Tbc. 
Thanks for reading. 
Jangan lupa vote dan comment ya.
Sarangheo..  😘😘😘

Baca karya ku yang lain ya..  😳😳😳

CATCH YOU! (KookV / KookTae)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang