~Awal

4K 54 0
                                    

Apa yang akan kalian lakukan ketika sedang rindu ? Rindu yang teramat sangat. Rindu padanya yang sama sekali tidak memperdulikan perasaanmu. Aku, kamu, dan kita mungkin mempunyai kisah cinta yang sama. Pernah sama - sama ingin membangun sebuah cerita sederhana yang penuh warna. Tapi apa daya, perasaanya tak sama kuat dengan perasaan kita. Dia hanya ingin bermain - main dengan cinta yang kita beri. Jujur, bisa dikatakan ini semua adalah kesalahanmu. Salahmu yang telah mengacuhkanku, mengkhianatiku, mematahkanku, dan melemahkanku. Tapi tenang saja, aku tidak pernah menyalahkan mu atas kehancuran hatiku itu. Karena sampai detik ini pun, satu - satunya orang yang ada di hati masihlah kamu dan akan tetap kamu. Setiap harinya aku selalu rindu. Rindu akan senyum mu, tawa mu, mata mu, manja mu, ucapan mu yang selalu mengatai aku menyebalkan. Aku rindu semua itu. Dan saat - saat seperti ini lah yang membuatku tersiksa. Aku rindu padamu dan aku tak bisa melakukan apapun. Aku hanya bisa memantau lewat akun sosmed. Melihat notifikasi dari berbagai akun milikmu tanpa berani memulai obrolan. Itu lah aku. Aku yang saat ini selalu mencoba mencari tahu tentang kabar mu secara diam - diam. Untuk mengurangi rindu yang telah mendesak di rongga hati aku pun menulis cerita ini. Berharap kau akan membacanya dan menyadari aku masih disini masih dengan perasaan yang sama untuk mu.


Saat itu aku sedang duduk disalah satu bangku yang berada didepan sebuah aula yang akan dipakai untuk acara backpacker experience. Aku sedang membaca buku karya agatha christie. Lalu tiba - tiba kau datang dan duduk di sebelahku, aku tidak peduli. Sampai akhirnya tiba - tiba kau membuka pembicaraan.

"suka cerita tentang detektif gitu ya ?" Kau tersenyum ke arah ku. Manis.
"Buat ngisi waktu luang" aku membalas senyumanya.
"Gw suka sama cowok yang suka baca buku detektif. Keren." Dia mengatakan itu sambil terus memperhatikan ku. Reflek aku segera mengangkat kepala dari buku yang sedang ku baca dan dia pun tertawa. Manis.
"Hahahaha sans dong mas. Gw gak bermaksud apa - apa kok sumpah" dia mengangkat tangannya dan membuat angka 2 dengan jarinya.
"Iya gak papa. Lagian juga gua udah biasa digituin sama cewek" aku mengangkat bahu "yuk acaranya udah mau dimulai" aku pun segera beranjak dari duduk ku. Takut kalau detak jantungku terdengar oleh telinga cewek itu. Ya, aku tidak mengetahui namanya.

Acaranya berjalan lancar. Hatiku tidak. Mataku selalu mencuri pandang padanya. Pada senyumnya. Pada matanya. Pada dia yang dengan lancang mencuri hatiku pada pertemuan pertama kami.

Untuk menetralisir hati dan otakku yang sangat penasaran aku pun mendatangi panitia. Kebetulan sebagian dari panitia itu adalah teman - teman ku. Aku meminta untuk melihat daftar peserta acara. Untung disertakan sebuah foto. Aku mencari sosoknya.

Kaira.
Akhirnya aku menemukannya. Bukan namanya saja. Lengkap dengan akun sosmednya, nomer teleponnya, bahkan alamat rumahnya. Bagai mendapat durian runtuh. Senyum pun mengembang terus seharian dibibir ku.

kita dan sepucuk kenanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang