14. What's The Matter Of You?

Depuis le début
                                    

"Maaf, aku akan menemui Mikoto," ujar gadis itu dengan senyuman. Ia menggenggam tangan boneka kelinci berwarna merah, gadis ini benar-benar penyuka warna merah.

"Mau kutemani?" tanya Elias.

"Tak perlu." Sebuah suara menyahut.

Dari lorong sebelah kiri, Roibeart dan Lucia muncul. Roibeart segera menggandeng tangan Carmia.

"Carmia bersamaku saja, aku dan Lu juga akan menemui Mikoto," ujar Roibeart.

"Ah, pasangan serasi yang menggandeng seorang gadis kecil, manis sekali." seringai Elias terbentuk. Ya, Roibeart dan Lucia adalah pasangan kekasih, sudah banyak anggota Dresden yang tahu, dan sudah banyak yang melestarikan budaya Elias, menggoda Roi dan Lu.

"Berisik kau!" Roibeart berjalan melewati Freink dan Elias. Lalu Carmia melambaikan tangannya dengan senyuman di wajahnya, benar-benar gadis yang manis.

"Aku akan pergi Elias, ada urusan." Dengan langkah cepat Freink meninggalkan Elias seorang diri.

***

"Ugh." Mila meringis pelan, kini ia terduduk di lantai konseling, dengan kertas berhamburan di sekitarnya. Jika kalian bertanya mengapa, ia jatuh tersandung oleh sepatunya sendiri. Ia melepas sepatu itu ketika memasuki ruang konseling dan menaruhnya sembarangan, karena ia terlalu bersemangat dengan tumpukan kertas yang ia bawa.

Ckrek!

Suara knop pintu terbuka, Freink berdiri diambang pintu menatap Mila datar.

"Apa yang kau lakukan?" tanyanya.

"A-aku? Aku hanya sedang duduk di sini, cuaca cukup panas. Ahahaha," ujar Mila sembari tertawa ringan.

Freink mendekati gadis itu, membantunya berdiri. Tak lupa mengumpulkan kertas yang berserakan dan memberikannya kepada Mila.

"Dasar aneh," gumam Freink lantas meninggalkan ruangan.

"Sebenarnya dia ke konseling untuk apa jika tak lama pergi lagi?" gumam Mila pada diri sendiri.

Ia meminjam meja kerja Nazaki, dan kembali berkutik ke tumpukan kertas berisi konseling universitas. Lalu beberapa, berisi laporannya untuk Ouji Munakata.

'Kepada Ouji Munakata-san

Aku disini sudah mulai memperhatikan gerak-gerik Freink Halmer. Selama ini belum ada yang mencurigakan. Aku akan berusaha lebih dekat lagi dengannya Ketua, kuharap anda mau bersabar.' Send Message

Mila menatap ke keluar jendela, cuaca cukup terik untuk ukuran musim semi. Ia ingin segelas air dingin.

Ckrek! Tak lama pintu konseling terbuka. Dan muncul si wajah datar Freink. Dengan kantong plastik di tangan berisi minuman kaleng.

"Ini untukmu." Freink melemparkan salah satu minuman ke arah Mila. Tak lupa gadis itu ucapkan terimakasih. Ia menengguk minuman itu sampai setengah kaleng, cukup memuaskan dahaga.

"Jalanan Roma sangat ramai," ujar Freink memulai pembicaraan.

"Kau benar, aku ingin pergi ke Spanyol." Mila menjatuhkan kepalanya ke atas meja.

"Kalau begitu sama, meskipun tak jauh berbeda dengan Italia. Tapi tentu saja, ada banyak hal yang ada disana namun tak ada disini." Freink meminum minumannya. Lalu berjalan kearah jendela. Menggeser kaca dan bermain dengan bunga di pot tepat didepan jendela.

Mila mengangkat wajahnya, mencari sosok Freink. Ditemukannya pemuda itu tengah bermain dengan mawar merah di dekat jendela. Memainkan batangnya yang berduri membuat jemari pucat itu terluka.

My Psychopath BoyfriendOù les histoires vivent. Découvrez maintenant