Bab 10 - The Plan

14.9K 2.1K 119
                                    

Bab 10 - The Plan

Grant duduk menyelonjorkan kaki di sofa ruang tamu lalu mengutak atik laptop milik Rachel yang dia curi dari dalam tas gadis itu malam sebelumnya.

Mengikuti cara si pemilik laptop membuka online shopping yang dia pelajari dengan sungguh-sungguh saat Rachel memutuskan membeli lingerie karena mengalami perubahan status dari teman bisnis menjadi teman kencan dengan seorang pria bernama Dave, Grant berhasil mencari beberapa pakaian yang dia sukai dan melakukan pembelian dengan nomor kartu kredit gadis itu.

Selesai menutup aplikasi, Grant meletakkan benda itu di atas meja lalu mulai menyalakan televisi sambil meminum susu langsung dari kotak. Dia menyukai salah satu video rahasia milik Rachel yang memberikan banyak ilmu untuk dia praktikkan bersama Luna-nya.

Suara bel terdengar, Grant bangun dari sofa lalu membuka pintu hanya menggunakan handuk untuk menutupi bagian bawah pinggang dan meraih beberapa lembar uang yang dia ambil dari dompet Selena saat gadis itu terlelap.

"Pizza untuk Nona Selena," ucap pengantar Pizza menyerahkan kotak yang mengeluarkan bau harum ke tangan Grant.

Pria itu menyerahkan uang lalu menunggu kembalian sambil bertanya, "Hei, apa kau bisa membelikanku pakaian dalam dan satu set baju? Kekasihku yang posesif menahanku di rumah ini dengan membuang seluruh pakaian yang kumiliki."

"Maaf, Tuan, aku sedang bertugas, tidak bisa membantu." Pemuda berumur sekitar delapan belas tahun itu memberikan kembalian.

Grant berdecak. Dia harus menunggu toko baju online itu mengirimkan barang. Demi keamanan penerima, dia sudah membuatkan notes bahwa pesanan hanya akan diterima pada siang hari, saat tidak ada orang di rumah kecuali dirinya.

Menutup pintu, pria itu kembali duduk di sofa, membuka kotak pizza, mengambil dan menggigit potongan roti itu lalu kembali menonton televisi.

*****

Selena memarkirkan mobil di depan rumah dan turun dari kendaraan. Alisnya bertaut saat melihat kotak pizza bekas berada di tempat sampah luar rumah. Rachel sedang diet dan menolak semua jenis makanan kecuali selada, selain itu sahabatnya sudah berangkat sejak pagi untuk bekerja sebagai agen marketing pada perusahaan obat dengan menggunakan kendaraan umum.

Membuka pintu, dia menemukan Grant sedang berguling malas di atas sofa, melirik sekilas ke arah Selena lalu melanjutkan menonton film yang mendebarkan hatinya.

Wajah gadis itu merah padam saat melihat adegan terlarang sedang terpampang jelas pada layar. "Anjing nakal!" tegur Selena melangkah cepat mengambil remote televisi lalu mematikannya.

Grant menatap gadis itu, dirinya menebak- nebak, apakah Luna-nya sudah pernah berkencan dengan pria lain? Zaman sekarang berbeda dibandingkan saat dia masih di Skotlandia. Saat ini para wanita bebas mempertontonkan sebagian besar bahkan seluruh kulitnya tanpa merasa malu. Dari pembicaraan yang dia dengar dari Rachel dan Selena beberapa malam sebelumnya, di masa kini, merupakan hal yang wajar untuk berbagi ranjang dengan pria yang bukan merupakan pasangan tetapnya.

Hati Grant terasa panas membayangkan Luna-nya disentuh oleh pria lain, tetapi dari tingkah laku gadis itu, secercah harapan timbul bahwa Selena belum pernah berbagi ranjang dengan siapa pun kecuali dirinya.

"Aku tidak tahu bagaimana caranya kau bisa menyalakan televisi bahkan menyetel video dan aku tidak mau tahu!" bentak Selena bertolak pinggang, "tetapi aku tidak suka kau menonton acara tadi! Dan aku tidak mau kau mengulanginya lagi! Paham?!"

Grant menyeringai. Yup, Luna-nya kemungkinan besar memang belum pernah mengizinkan pria lain menyentuhnya. Berbekal rasa optimis, makhluk itu melompat turun dari sofa lalu memberikan jilatan selamat datang kepada bibir gadis itu.

*****

Beberapa belas vampir berkumpul di ruang kerja Viscount Oswald, menghadapi pemimpin mereka yang murka. "Apa belum ditemukan jejak anjing itu?!" gelegarnya menatap mereka satu per satu.

"Kaum kita yang berada di Skotlandia mengatakan tidak ada pergerakan dari para anjing, itu berarti dia belum kembali ke kandangnya."

Viscount Oswald menautkan jemari di belakang punggung, berpikir. "Dia menyiksa Emerald sebelum membunuhnya, mungkin untuk sebuah informasi."

Oswald berjalan menuju ke arah jendela yang memancarkan cahaya bulan dan merenung sejenak sebelum berbalik dan berkata, "Sisir semua daerah Inggris, aku ingin membunuh anjing itu dengan tanganku sendiri!"

*****

Selena menjerit, membuka mata. Napas gadis itu tersengal-sengal, keringat dingin bercucuran. Mimpi yang dia alami sangat nyata, gemetar menyentuh leher dengan tangannya, dia menelan ludah dan bernapas lega.

Seorang wanita bermata merah mencekik dia di dalam mimpi hingga rasa darah memenuhi kerongkongannya sebelum dirinya kesulitan bernapas.

Grant membuka mata sejak Selena bergumam gelisah dalam tidur. Dia tahu bahwa gadis itu bermimpi ingatan kehidupan sebelumnya.

Pria itu beringsut mendekat lalu menjilat pipi Luna-nya yang gemetar ketakutan.

Menengok ke arah Grant, Selena tersenyum kecil lalu memeluk makhluk itu. "Kau kadang-kadang menyenangkan," bisiknya lalu kembali tertidur.

Grant merubah wujud menjadi manusia saat suara dengkuran halus terdengar dari bibir Selena lalu balas memeluk dan mencium kening gadis itu. Tidak akan lagi dia membiarkan siapa pun menyakiti Luna-nya.

Menghirup aroma manis lilac dari tubuh gadis itu, Grant menutup mata sejenak untuk menikmati saat-saat seperti ini sebelum kembali lagi berubah wujud.

Pembaca yang baik hati, tolong tekan tanda bintang.^^

Book trailer Psyche ada di media ^^

22 Juli 2017

Benitobonita





Grant's Mate : Belahan Jiwa Manusia SerigalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang