#12 (Daijoubu?)

70 7 0
                                    

Hari-hari ku mulai berubah semenjak kak Jurina menerima Jun. Aku dan dia seperti musuh yang tak akan pernah akur

Contohnya seperti sekarang, aku sedang di meja makan dan sedang makan bersama kedua kakakku. Tak seperti biasanya, aku dan kak Jurina saling diam tanpa ada kata. Kak Rena juga seperti sudah merasakan kejanggalan ini. Buktinya dia memandang kami berdua dengan sinis

"Hmm... Kalian berdua kenapa sih" Nah, Benar kan. Aku sudah menduga jika kak Rena akan curiga

"Ngg... Gak ada apa-apa kok kak"

"Jun...!" Kak Rena mulai memasang wajah menakutkan

"Terserah deh kalau gak percaya. Aku berangkat" Ucapku sambil membawa roti lagi untuk dimakan di perjalanan

"Gak barenga Jurina Jun?" Teriak kak Rena. Suaranya sangatlah jelas di telingaku

"Gak kak. Kak Jurina nanti juga dijemput, aku naik angkutan umum aja" Ucapku dan melanjutkan perjalanan

Dan yah. Baru saja aku keluar dari pintu rumah, aku sudah melihat wajah bedebah itu. Kenapa harus, masih pagi juga ini

"Hai Jun." Sapanya sok manis

"Jangan sok manis dihadapan ku. Juri!" Ucapku dengan tegas dan melewatinya

"JUN !!" Teriak seseorang. Dan mungkin salah satu dari kedua kakakku

Saat kutoleh ternyata kak Rena

"Ada apa kak?"

"Kamu kakak anter aja. Jangan naik angkutan umum ya"

"Gak deh kak. Kakak kan harus kerja juga abis ini. Dan juga arah tempat kakak kerja juga beda dengan sekolahku" Aku mencoba menolak dengan halus. Karena bagiku sekarang kak Rena lah yang paling berharga

"Udah naik aja." Dia tetap saja memaksa. Dan aku pada akhir nya menurutinya

Aku mulai masuk kedalam mobil kak Rena dan kak Rena mulai melajukan mobilnya meninggalkan Jurina dan Juri disana

"Jangan lupa kunci rumah nanti Jyu" Ucap kak Rena dan akhirnya melajukan mobilnya

"Kamu ada masalah apa dengan Jurina, Jun?"

"Gak ada kak. Masalah apaan sih"

"Jangan bohong Jun. Aku udah bareng denganmu lama. Aku juga tahu jika kamu gak pandai menyembunyikan sesuatu Jun" Benarkan kak Rena pasti akan mencurigai sesuatu

"Emm..." Aku bingung harus menjawab. Masa iya aku jujur karena sebal dengan pacarnya

"Karena Jurina udah punya pacar ya?" Ini anak dapat cara baca pikiran dari mana sih

"Bisa jadi sih kak" Jawabku sungkan dan menundukan kepala

"Hahaha..." Nah dia malah ketawa. Bukan malah dukung atau apa

Aku lantad memalingkan wajah, kak Rena yang sepertinya sadar lalu menghentikan tawanya

"Napa berhenti. Tawa aja terus" Ucapku tanpa memandang kak Jurina

"Iya-iya Jun yaampun. Bisa ngambek juga adik kakak ini" Ucapnya dengan mencoba mencubit pipiku. Untung aku reflek dan menjauh

"Terserah!"

"Yaampun Jun. Oh ya apa yang membuat mu gak suka dengan pacarnya Jurina? Perasaan anak itu baik deh" Ya menurut kakak. Gak tahu aja sikap aslinya gimana

"Oke-oke jika kamu gak mau jawab Jun. Tapi kakak mau kasih saran, jangan jauhin Jurina, Jun. Gimana-gimana dia itu kakakmu juga Jun"

"Iya kak." Jawabku

Mengagumi Dirimu Dalam DiamWhere stories live. Discover now