#11 (Sia-sia saja)

84 8 0
                                    

Hari mulai berganti, dan hari ini juga aku sudah berada disekolah begitu juga dengan kak Jurina. Dan sepertinya ada yang aneh, semenjak aku bercerita tak seperti biasanya jika kami terus bercanda atau mengobrol bersama. Kali ini tidak hanya kesunyian yang menemani perjalanan kami pagi ini

Ada apa sebenarnya dengan kak Jurina, dia kenapa. Kenapa sikapnya mulai aneh lagi aku benar-benar tak mengerti dengan perubahan sikap kak Jurina yang terlalu sering itu

"Matsui Jun"

"H-Hai. Nani, Sensei" Aku langsung berdiri begitu namaku disebut oleh guru ini. Dan mendadak firasatku menjadi buruk

"Coba kerjakan soal didepan, sepertinya hanya kamu saja yang dari tadi sangat menyimak apa yang saya terangkan" Ck sial, benar kan. Guru ini selalu saja seperti ini

"Etto... Hai, saya akan mengusahakannya" Sial bagaimana ini. Mana aku tak tahu daritadi apa yang guru ini jelaskan

"Nee, Atsuko. Kamu bisa membantuku tidak"

"Maaf Jun, aku juga kurang mengerti. Hanya segini yang kubisa" Aku ambil catatannya dan melihat hasil kerjaannya

"Ah, arigatou Atsuko. Ini sudah cukup" Aku langsung berbalik dan menyelesaikannya

Setelah menurutku cukup, aku langsung berjalan kedepan dan mengerjakan soal ini. Entah benar atau tidak yang penting aku mengerjakannya daripada guru ini terus saja menegurku

"Bagus, jawabanmu benar Jun. Ini kamu yang kerjakan, atau dapat dari temanmu" Yaampun serasa diintrogasi aku disini

"Saya mengerjakannya sendiri Bu. Tapi rumusnya saya dapat dari Atsuko"

"Oh begitu" Dan guru ini hanya mengangguk saja. Sial kapan aku duduk ini

Dan setelah dipersilahkan duduk aku kembali ketempatku

"Kali-kali ajarin aku lah Jun" Ucap Kai. Dia tak tahu saja itu tadi hanya kebetulan belaka

"Ck, tadi saja aku memaksakan diri mengerjakannya"

Asik mengobrol membalas pernyataan ketiga temanku ini yang 'sepertinya' tidak suka jika aku bisa mengerjakan soal itu. Aku merasakan jika ada yang bergetar disekitar mejaku

Aku melihat smartphone milikku bergetar dan terlihat ada sebuah pesan yang terpampang jelas dilayarnya. Kubuka pesan itu dan aku membacanya, ternyata dari kak Jurina

Setelah membalas pesan itu aku lantas meletakkan kembali smartphone itu dan kembali menyimak penjelasan guru killer ini, walaupun tak banyak yang aku mengerti setidaknya hal ini mencegahku u tuk maju kedepan

Dan sepertinya hal itu tak berpengaruh, kali ini namaku dipanggil kembali oleh guru killer ini, sial

~Mengagumi Dirimu Dalam Diam~

"Jun"

"Sudahlah jangan ganggu Yuu. Aku ingin istirahat sejenak setelah otakku harus aku paksakan seperti tadi" Yah otakku memang rasanya ingin meledak setelah harus dipacu sangatlah keras

"Ih, begitu saja dibuat alasan. Ayolah ikut itu kakakmu kayanya dalam masalah deh"

"Se-serius, ada apa dengan kak Jurina"

"Ntah, tapi aku lihat dia tadi bersama dengan orang yang sering berdebat denganmu Jun" Ck sial, dia pasti Juri. Mau apa lagi itu anak

Aku lantas mengangguk dan mengikuti Yuko dari belakang menuju taman sekolah. Disana sudah sangat banyak siswa maupun siswi yang berkumpul. Seakan akan terjadi hal yang besar

Mengagumi Dirimu Dalam DiamWhere stories live. Discover now