First

17.9K 776 28
                                    

'Kau tidak akan tahu takdir apa yang akan membawamu ke masa depan.  Jadi jalani saja apa yang seharusnya sudah digariskan oleh- Nya.'

***

Seorang gadis berjalan mengendap- endap memasuki pintu utama kedai yang sekaligus menjadi rumahnya.  Dengan penampilannya yang tidak bisa dikatakan rapi.

Berjalan sepelan mungkin agar tidak menimbulkan suara dan membangunkan Ayahnya yang masih terlelap di jam biasa seperti saat ini.

Menjelang subuh, gadis itu baru pulang dari mengantar pesanan pelanggan. Yang dilakukannya sejak malam tadi.

Lantai dua masih gelap, setelah ia berhasil melewati anak tangga dan kini berhasil memasuki kamar pribadinya. Menyenderkan tubuhnya di daun pintu dan menghela nafas berat. Memejamkan matanya rapat - rapat, hingga airmata mengalir begitu saja dari kedua sudut matanya.

Hatinya perih, bahkan sekujur tubuhnya juga merasakan sakit yang tidak kalah perihnya.

Jung Yerin.

Kemudian membuka matanya dan melemparkan tas selempangnya di lantai. Berjalan pelan masih sambil menahan perih di area bawah tubuhnya.  Setelah menempuh perjalanan jauh dan juga tersesat dengan keadaannya yang tidak bisa dikatakan baik- baik saja.

Menahan sakit hati dan tubuhnya di sepanjang jalan. Untung jalanan sepi dan keadaan bus yang di tumpanginya juga sepi. Hanya beberapa orang saja yang pulang dari kerja lemburnya. Jadi ia tidak perlu khawatir kalau saja ada orang yang memperhatikannya.

Yerin kini berdiri di depan cermin setinggi dirinya yang menempel di dinding kamarnya. Memperhatikan pantulan dirinya sendiri di dalam cermin.
Berantakan dan kusut.

Terlihat menjijikkan.

Rambut yang hanya di ikat satu asal- asalan. Kaos putih longgar yang sudah kusut sekali. Dan celana jeans yang membalut kaki jenjangnya. Lantai yang dingin sebagai alas pijakannya saat ini. Mata yang sembab dan beberapa bercak kebiruan menghiasi area leher putih jenjangnya.

Seakan memperjelas semuanya. Apa yang sudah barusan ia lakukan dengan pria itu.

Lagi- lagi air mata mengalir begitu saja dari kedua kelopak matanya. Tubuhnya luruh begitu saja karena sudah tidsk sanggup lagi untuk menatap pantulan dirinya di cermin.

"Bodoh, Jung Yerin bodoh. Kau benar- benar bodoh Yerin- ah. Bagaiaman bisa kau membiarkan orang itu melakukan 'itu' kepadamu. Seharusnya kau bisa melawannya bukan hanya pasrah saat orang itu melecehkanmu! Seharusnya  kau berteriak, tidak, tidak. Kau bisa memukul pria itu dengan tiang lampu. Dan, dan..akhhh???". Umpat Yerin yang ditujukan untuk dirinya sendiri sambil memukuli kepalanya dengan kedua tangannya. Terlalu frustasi membayangkan semuanya.

"Maafkan aku Ayah, Ibu! Hikkss~ hikkss~!"

***

"Euhhhh!".

Suara lenguhan seorang pria di salah satu kamar sebuah motel. Menandakan akhirnya ia terbangun juga dari tidurnya. Yang entah sudah jam berapa ini, karena keadaan diluar sudah sangat terang. Itulah pemikiran yang berhasil di cerna oleh pria itu saat ini. Saat menangkap cahaya terang dari jendela dua pintu kamar motel ini. Yang sejak semalam hanya tertutupi oleh kain tipis berwarna  putih.

Pria itu Kim Taehyung.

Yaa, Kim Taehyung yang itu.

Anggota Boyband yang namanya sedang meroket saat ini.

Bangtan Boys atau biasa dipanggil BTS. Kalian pasti tahu kan? Lalu apa yang dilakukannya di kamar ini? Sendiri tanpa member yang lain.

Taehyung mencoba menyempurnakan kesadarannya. Mengucek matanya pelan dan mencoba menegakkan tubuhnya untuk duduk di ranjang.

By Accident! [TaeRin|| Taehyung X Yerin (17+)] (COMPLETE) Where stories live. Discover now