Rencana Spesial

189 12 0
                                    

Story by: Ge Pe Pe (Official Group Creepypasta Indonesia member)

***

Hi.

Namaku Cindy. Aku berusia 15 tahun saat ini. Dan aku ingin bercerita sedikit tentang kehidupanku kepada kalian.

Aku lahir dari sebuah keluarga yang serba berkecukupan. Bisa dibilang bergelimang harta. Aku tinggal di sebuah rumah mewah dengan segala macam fasilitas yang tersedia. Ayahku adalah pemilik sebuah perusahaan besar di kota ini. Dan Ibuku, ia adalah seorang pengusaha properti yang cukup sukses. Mereka selalu sibuk bekerja sepanjang hari, dan tidak pernah bisa meluangkan waktu sedikitpun untukku, ataupun untuk adik lelakiku.

Adik lelakiku bernama Alex. Ia berumur 10 tahun. Dan, jujur hubungan kami sebagai kakak beradik tidak berjalan dengan baik satu sama lain. Adikku cenderung penyendiri dan selalu saja berusaha untuk menjauhkan diri dari orang-orang disekitarnya. Ia tidak mempunyai teman. Pada awalnya aku membenci sikapnya tersebut. Namun lama kelamaan, aku juga tidak berniat untuk berusaha menjadi temannya lagi.

Nah, kalian pasti berpikir dengan hidupku yang sekarang ini seharusnya aku bahagia bukan? Sebaliknya, aku justru merasa sangat kesepian. Maka pada suatu hari, aku menyusun sebuah rencana. Aku mengusulkan kepada kedua orangtuaku untuk meluangkan sedikit saja waktunya sejenak bersama aku dan Alex untuk pergi bertamasya.

Awalnya, tentu saja mereka langsung menolak. Apalagi adikku adalah Si Manuaia Anti-Sosial. Namun setelah melalui perdebatan yang teramat panjang, ditambah aku terus memaksa dan bersikeras, akhirnya mereka mau mengabulkan permintaanku.

Di suatu hari yang cerah itu, kami sekeluarga akhirnya memutuskan untuk mengunjungi sebuah wahana permainan terbesar dan termegah di pusat kota. Kami mencoba berbagai macam jenis wahana dan permainan, mencicipi berbagaimacam jenis makanan dan minuman yang berwarna-warni, menikmati setiap menit kebersamaan, tertawa terbahak bersama-sama sampai kelelahan (kecuali Alex pastinya, huh!), dan berbelanja gila-gilaan sampai kedua tanganku penuh dengan berbagai macam kantung belanjaan!

Hahaha. Aku bahagia! Sungguh teramat bahagia. Ini adalah hari yang paling membahagiakan untukku. Setelah sekian lama, akhirnya kami sekeluarga dapat berkumpul bersama seperti ini lagi. Sungguh, aku tidak ingin kebahagiaan seperti ini segera berakhir. Sepanjang perjalanan pulang, aku hanya duduk terdiam di sebelah Ayahku yang sedang mengemudikan mobil. Aku melihat dari kaca spion, Ibuku nampak tertidur kelelahan di kursi belakang. Sementara Alex disebelahnya juga terlihat sedang termenung. Ia hanya menatap pemandangan diluar jendela mobil yang terbuka dengan tatapannya yang kosong.

Hari sudah mulai gelap. Mobil sedan kami melesat dengan kecepatan yang tinggi di tengah arus lalu lintas yang agak sepi. Aku tidak ingin kebahagiaan ini berakhir. Aku berpikir sejenak, lalu memutuskan untuk segera menjalankan rencanaku selanjutnya.

Secara tiba-tiba aku meraih setir mobil yang dikemudikan oleh Ayah, dan memutarnya dengan sekuat tenaga searah putaran jarum jam. Ayah nampak terkejut dan menjerit seraya menginjak pedal rem dalam-dalam. Mobil yang kami kendarai seketika oleng ke arah kanan dan masuk ke arah jalur yang berlawanan. Tiba-tiba dari arah yang berlawanan, muncul sebuah truk besar yang melaju dengan kecepatan yang mengerikan, menuju tepat ke arah kami.

Saat itu hanya sepersekian detik, namun aku dapat melihat wajah Ayah dengan jelas. Cahaya dari lampu truk itu sekilas menyinari matanya yang terbelalak dengan lebar. Ia berteriak dengan histeris. Namun terlambat. Teriakannya tenggelam oleh suara decit ban di jalan beraspal dan suara gemeretak besi yang saling beradu dengan sangat keras.

BRUUAAKKK!!!

Aku dapat melihat tubuh Ayah bagaikan bubur yang berisi darah, hancur dan terkoyak dengan mudahnya saat bagian depan truk itu menghantam tubuhnya. Darah ayah seketika terciprat membasahi seluruh bagian depan mobil kami yang hancur berkeping-keping. Serpihan daging, darah, dan tulang dari tubuh ayah yang hancur, berhamburan ke segala arah.

Lalu aku melihat kondisi Ibuku yang tidak kalah mengerikan. Separuh wajahnya telah hilang akibat terkena tajamnya pecahan kaca depan mobil yang terlempar kearahnya. Isi perutnya terburai keluar karena terhimpit oleh kursi dan tertusuk oleh potongan besi yang tajam.

Sedangkan aku? Setengah tubuhku terlempar keluar dari badan mobil yg remuk. Kepalaku menghantam aspal dengan keras dan terhimpit oleh roda truk yang besar. Jasadku tidak lagi utuh. Kedua lenganku patah dan berbentuk tidak karuan. Kedua kakiku terputus dan hilang entah kemana. Dan yang paling parah adalah wajahku. Wajahku hancur terbelah dua. Serpihan dari daging kepala dan otakku berceceran di sepanjang jalanan yang berwarna merah pekat oleh genangan darahku sendiri.

Aku hanya mampu berdiri di tepi jalan menyaksikan itu semua. Orang-orang berlarian disekitar tempat kejadian mencoba untuk menyelamatkan kami. Namun kurasa itu tidak perlu. Secara samar-samar, dibalik kerumunan orang-orang yang sedang sibuk berlarian, aku dapat melihat sosok Ayah dan Ibu yang muncul di tepi jalan di seberangku. Aku akui penampilan mereka saat ini memang agak sedikit mengerikan. Tapi, hei! setidaknya kini mereka akan selalu ada banyak waktu untukku, bukan?

Aku tersenyum penuh kebahagiaan. Well, kurasa rencanaku kali ini berhasil. Akhirnya aku dapat menyatukan kembali seluruh keluargaku. Kami akan selalu bersama-sama sepanjang waktu. Aku senang kebahagiaan ini akan berlangsung selamanya dan tidak akan pernah berakhir…

Eh! Tapi tunggu dulu...

Aku melupakan satu hal. Alex, di mana dia? Dari kejauhan aku melihat seorang pria mengangkat tubuh kecil Alex yang sudah terkulai lemah dari tepi jalan dan menggendongnya menuju mobil ambulance. Alex merintih menahan sakit dari luka di sekujur tubuhnya. Rupanya saat peristiwa itu terjadi, ia sempat terlempar keluar dari jendela mobil dan berhasil selamat.

Aku menahan geram seraya memandangnya dengan sinis. Anak itu masih saja sulit untuk diajak bergabung. Anak itu masih saja lebih suka untuk menyendiri. Hmmm, tenang saja Alex. Aku akan menyiapkan rencana yang lebih spesial untukmu. Lihat saja nanti!

***

CreepypizzaWhere stories live. Discover now