True Soulmate-Extra Part

1.8K 184 36
                                    

" Dua anak - lebih baik! "

- Yuki Rain -


>>>


" Yuki Rain POV "

"Ayah! cepet mandi. Haikal bisa telat kayak kemarin!" seruanku menggema di kamar yang cukup luas ini.

Iya, aku sedang membangunkan Al Adrian, suamiku yang masih saja mesum hingga kini. Selalu saja sulit dibangunkan, jika tidak teriak-teriak begini.

"Al, bangun! Mahira keburu bangun!" seruku lagi, kali ini dengan nada yang sedikit kesal dan dongkol.

Yup, kami memiliki dua anak sekarang. Tahun lalu, Mahira lahir ke dunia dengan selamat. Jadi, lengkaplah keluarga kecil kami dengan dua anak, putra dan putri.

Tahun ini Haikal, si jagoan kami sudah memasuki kelas 1 Sekolah Dasar. Ketampanannya semakin bertambah setiap tahun, ya mengikuti ketampanan sang Ayah yang juga semakin bertambah.

Dan si bungsu Mahira, lucu dan menggemaskan seperti aku tentunya, hihi. Terlalu narsis tidak papalah. Sesekali ini.

Aku mendekat ke arah Al yang masih bergelung di selimut tebal kami. Aku heran, semakin lama, Al semakin susah dibangunkan. Kadang-kadang aku kasihan juga sih. Mungkin ia terlalu lelah dalam bekerja.

Cup...

Kudaratkan sebuah kecupan tepat di bibir tipis menggodanya. Suamiku memang memiliki bibir yang menggoda. Ups...aku mulai tertular pikiran mesumnya.

"Emhh...aku bangun sayang" ujarnya dengan parau.

"Daritadi kek, masa setiap hari harus aku cium dulu baru kamu mau bangun? sengaja ya?" selidikku sudah memicingkan mata ke arahnya.

"Morning kiss Sayang" celotehnya beranjak dari ranjang kami.

"Buruan Yah, Haikal udah ready dari tadi. Mahira juga masih tidur nyenyak" tuturku yang dibalas senyuman olehnya.

"Iya Bunda..."

"Aku siapin baju Ayah dulu deh..." ujarku dan Al masuk ke kamar mandi.

Betapa bahagianya aku memiliki mereka semua. Al, Haikal dan juga Mahira.

Aku segera bergegas mengurus perlengkapan Al pagi ini. Memilihkannya setelan jas dan kemeja yang cocok, dasi, sepatu, semuanya.

Membuat sarapan untuk Haikal yang merengek minta nasi goreng, belum lagi kalau Mahira terbangun dari tidurnya.

Untung saja, Haikal kini sudah belajar mandiri. Dari mandi, makan hingga memakai pakaian seragamnya, Haikal yang melakukan sendiri. Bahkan jagoan kami menyisir rapi rambutnya sendiri.

Sudah punya adik, Haikal semakin mengerti posisiku yang kerepotan. Uhh...anak yang baik dan pengertian.

"Bunda...pensil warna Haikal ada dimana?" tanya si jagoan menghampiriku yang sedang memasak nasi goreng.

"Ada di laci meja belajar kamu Sayang, Bunda kan udah pernah bilang. Kalo udah selesai dipake taruh di tempatnya" ujarku dan Haikal mengangguk.

"Sayang kaos kakinya mana?" teriak Al dari dalam kamar kami.

Beginilah suasana keluarga kecilku bersama Al Adrian. Riuh dan kadang kala membuat gaduh karena banyak hal yang tak bisa kujelaskan satu persatu. Yang pasti, keluarga kecilku akan semakin ramai, jika Mahira sudah terbangun dari tidur lelapnya.

TRUE SOULMATE (√)Where stories live. Discover now