𝐢 𝐥𝐨𝐯𝐞 𝐲𝐨𝐮 | 𝑴.𝒚𝒈 ✓

35 - Lunch

Hyerim tak begeming , ia menghirup aroma tubuhku, aroma maskulin kesukaannya.

"Oppa, aku tahu apa maksudmu.."

"Kau pasti memikirkan aku akan selingkuh. Bahkan tak pernah muncul niat sedikitpun untuk menghianatimu."

Aku terdiam, seberkas ceritanya tentang Taehyung yang masih mencintainya membuatku ingin sekali memukul dan membunuh Kim Taehyung.

Namun karena aku ingat siapa aku, dan apa yang akan terjadi dengan karierku lebih baik jangan ku lakukan.

Pasti ada cara lain untuk mematahkan rencana pria itu.
.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

[Kim Tae Hyung's POV]

"Aku pulang!"

Pintu rumah tidak dikunci rupanya. Aku langsung masuk, dan terlihat istriku sedang tertidur dengan posisi yang bagiku kurang nyaman untuknya. Aku tersenyum , namun senyumanku pudar kemudian.

"Untuk apa menungguku?"

Ucapku sedikit sarkastis.

"Eoh, kau sudah pulang , Oppa?"

Hyeosin bangkit dari sofa dan berjalan menghampiriku. Ia mengusap kedua bola matanya , masih dengan wajah mengantuk.

"Seperti yang kau lihat."

Jawabku datar.

"Oppa mengapa pipimu memar?
Apa yang terjadi denganmu?"

Ia khawatir setelah menyadari bekas luka lebam yang terdapat disekitar wajahku.

"Jangan disentuh!"

Aku memperingati agar tangannya tak sampai menyentuh lukaku.

"Oppa kau .. Kau kenapa?"

Balasnya dengan ekspresi sedih.

"Tidak biasanya kau seperti ini padaku."

"Tidak ada, aku mau mandi."

Aku pergi mendahuluinya.

Maafkan aku Hyeosin, tapi aku tak ingin kau ikut campur. Sebentar lagi, kita harus bercerai dan mengakhiri cinta klise ini.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
[Yoon Hye Rim's POV]

Aku sebenarnya masih terpikir akan kalimat kekasihku.

Pasti ada maksud tersembunyi didalamnya.

Aku terdiam di dalam lift, terngiang tentangnya seperti ada adegan film pendek yang berputar dalam otakku.

"Mungkin ia enggan jauh denganku."

Gumamku sesudah keluar dari pintu utama perusahaan Min Corp.

"Astaga, Oppa!"