"Kau tidak masuk kelas Jim? Kita akan praktik sekarang. Jangan bilang kau mau bolos?!". Ucapnya lembut. Jimin tertawa kikuk lalu ia memberanikan diri menatap Jisoo.

"A-ano ssaem. Bolehkah aku praktik sendirian saja ? Emmm maksudku aku tidak berkelompok , begitu".
Jisoo mengerutkan keningnya,"Kenapa memangnya? Akan lebih mudah jika bersama , Jimin-ah"

Jimin menunduk. Bagaimana ya bilangnya?

Kediaman Jimin itu membuat Jisoo tersenyum pedih. Ia tahu. Jelas tahu. Anak anak kelas Jimin memang seperti itu , karena itu Jisoo selalu membagi rata jika ada praktikum. Jisoo menepuk bahu Jimin lembut lalu tersenyum mendapati anak didiknya mendongak menatapnya.

"Baiklah , Jim. Aku mengizinkanmu sendirian. Tapi jika ada yang tidak dimengerti kau harus bertanya pada teman. Mengerti?". Ucapnya.

Perkataan Jisoo itu membuat Jimin bahagia. Setidaknya ia takkan membebani teman-temannya itu. Jimin sedikit lega bahwa Jisoo adalah guru yang baik dan sabar. Ia tidak seperti guru yang lain untuk Jimin. Ia terlampau lembut.

"Tapi Jiminnie , kau tidak boleh berfikiran kau membebani teman-temanmu. Jika kau mau berusaha , kau akan sukses. Jadi sampai kapan kau akan diam terus disaat teman-teman mu bahkan sudah berlari,hm?". Jimin terkesiap mendengarnya. Apa terlalu jelas?

"Ma-maaf ssaem. Aku hanya tidak ingin membuat nilai mereka pas dengan rata-rata.". Sesalnya.

Jisoo lagi-lagi tersenyum. "Aku tidak akan semena-mena menilai kinerja orang tanpa sebab,Jim. Dan ku lihat kau adalah siswa yang bagus dalam segi praktik. Tapi tak apa. Kau bisa mengerjakan praktik ini sendirian. Jja kita ke kelas". Ajaknya.

Jisoo berjalan duluan meninggalkan Jimin yang menunduk sambil berfikir.

Ia masih diam disaat teman-temannya sudah berlari.

Apa ia harus mulai berjalan?

Tentu harus. Jimin tak mau ujiannya didahului Jungkook anak akselerasi itu. Ia akan ujian bersama dengan Jungkook dan teman-temannya yang lain. Jimin janji mulai hari ini ia akan berubah.

"Jimin-ah. Ayo ke kelas. Kenapa diam saja?". Tanya Jisoo. Jarak Jisoo sudah terlalu jauh. Jimin berlari menyusul guru fisikanya dengan tekad dalam hati , mulai hari ini ia akan berubah.

.

.

.


.




.


.





Bel pulang telah berbunyi. Yoongi tengah menatap laporan progress anak anak calon kandidat untuk lomba dengan mulut yang penuh dengan roti isi keju kesukaannya. Ia menimang-nimang siapa yang pantas mewakili sekolahnya. Hari ini ia tak bisa berkonsultasi dengan Choi Seungchol karena ia tidak datang hari Rabu ini. Ini jadwal liburnya. Dasar guru tua yang menyebalkan.

Yoongi tengah menunggu Hoseok. Ia sudah janji bertemu dengan Hoseok disini. Di Perpustakaan , lalu setelah itu pergi ke kelas yang biasa ditempati oleh anak-anak English Club'.

Brukkk

Suara gaduh itu membuat perpustakaan yang sepi mendadak ribut. Suara buku berjatuhan dan ringisan seseorang itu membuatnya mendekati asal suara. Tapi setelah itu , Yoongi bersembunyi dibalik rak buku yang besar.

My Stupid [Boy]Friend pjm x mygМесто, где живут истории. Откройте их для себя