Part 30

24.7K 979 14
                                    

Leandra POV

Hari sudah mulai menjelang malam udara pun semakin terasa sangat dingin hingga menusuk ke tulangku. Berarti aku sudah berjalan mengikuti jalan yang berada di hadapanku ini tanpa tahu arah dan tujuan selama seharian ini. Sejak tadi perutku terasa sangat perih sekali untuk meminta segera diisi mengingat sejak kemarin aku tidak menyentuh makanan sama sekali karena memang aku tidak bernafsu untuk makan, di tambah lagi sekarang kepalaku terasa mulai berdenyut-denyut.

Aku menyandarkan tubuhku pada tiang lampu yang ada di jalan itu, aku benar tidak tahu dimana aku berada saat ini. Aku tidak tahu ternyata aku sudah berjalan sejauh ini sampai-sampai aku tidak mengenali daerah dimana aku berdiri saat ini. Aku berniat untuk mencari tempat penginapan untuk mengistirahatkan tubuhku malam ini saja dan aku berencana akan melanjutkan perjalanan tanpa arahku ini lagi besok. Tetapi aku berpikir kembali jika uang tabungan yang aku miliki untuk kehidupanku kedepannya ku pakai untuk menyewa tempat penginapan, itu sama saja aku membuang-buang tabunganku yang jumlahnya tidaklah banyak.

Setelah aku mengistirahatkan kaki ku sejenak, aku berniat untuk melanjutkan perjalananku. Namun ketika aku ingin melangkahkan kakiku, tubuhku terasa limbung dan aku merasa pandanganku seperti berputar, kepalaku terasa sangat pusing sekali. Aku menahan tubuhku agar tidak terjatuh tetapi tidak bisa, tubuhku sangat lemas sekali. Dan saat itu juga, aku langsung terjatuh dan pandanganku mulai menggelap. Aku benar-benar langsung tidak sadarkan diri saat itu juga. Dan aku sangat berharap ada seseorang yang menolongku saat ini.

***

Aku mengernyitkan keningku ketika aku samar-samar mencium minyak aromatherapy yang seperti mencoba untuk membangunkanku. Akhirnya aku membuka sedikit demi sedikit mataku karena aku merasa sangat terganggu dengan aroma minyak itu.

Ketika aku sudah membuka mataku dan merubah posisiku dari tertidur menjadi duduk, aku mengedarkan pandanganku yang terasa sangat asing dengan tempat ini. Bukannya aku bermaksud menghina tempat ini, tetapi tempat yang disebut kamar ini benar-benar bisa di samakan dengan rumah sapi. Barang-barang yang saling bertumpukan di sudut kamar ini karena ukuran kamar ini terbilang sangat kecil. Apa tempat ini masih pantas di sebut sebagai kamar tidur???

"Anda sudah bangun nona???" tanya seorang wanita yang bisa dibilang sudah cukup berumur itu kepadaku.

"Saya berada dimana???"

"Anda berada di rumah saya. Ketika saya bersama cucu saya sedang berjalan menuju rumah saya, saya menemukan anda yang sudah tidak sadarkan diri di trotoar persimpangan jalan dekat rumah saya. Karena anda terlihat sangat pucat sekali saat itu, jadi saya memutuskan untuk membawa anda ke rumah saya,"

Saat itu juga kejadian-kejadian dimana Levi benar-benar sudah mengacuhkanku dan juga aku yang pergi meninggalkan kehidupan Levi untuk selama-lamanya langsung berputar di kepalaku.

"Maafkan saya jika merepotkan anda. Tidak seharusnya anda menolong orang asing seperti saya,"

"Tidak perlu sungkan seperti itu, saya senang menolong anda. Saya bisa melihat sepertinya anda sedang menghadapi masalah, jika anda tidak keberatan anda bisa membaginya kepada saya,"

Aku langsung tersenyum kecil mendengar ucapan wanita itu. Bukannya aku tidak ingin menceritakan masalahku, aku hanya tidak ingin hatiku yang masih terluka semakin terluka mengingat semua kejadian yang belakangan ini menimpaku.

"Tidak apa jika anda masih belum siap membagi semuanya kepada saya," seru wanita itu sambil tersenyum tulus dan mengelus punggung tanganku. "Laura, bawa teh hangatnya ke sini sayang," sambungnya kepada seorang gadis remaja yang tidak lama datang menghampiri kami.

"Silahkan diminum nona," ujar gadis yang bernama Laura itu kepadaku sambil menyerahkan tehnya kepadaku.

"Tidak perlu se-formal itu kepadaku dengan memanggilku nona, cukup Leandra saja," balasku kepada kedua orang di hadapanku.

Mr. Cruel [Versi Lengkap Di Innovel]Where stories live. Discover now