Part 11

35.5K 1.3K 20
                                    

Leandra POV

Ketika aku masih berada di dalam dunia mimpi, samar-samar aku dapat mendengar suara seseorang yang sedang menumpahkan amarahnya, seseorang itu sepertinya sangat marah dan begitu emosi.

Aku yang mulai terganggu dengan suara keributan itu mulai pasrah dan memutuskan untuk bangun dari dunia mimpiku. Tetapi ketika aku ingin menggerakkan tubuhku, sungguh tubuhku terasa seperti sedang dikekang. Tubuhku rasanya sangat sakit dan sangat sulit untuk di gerakkan.

Aku mencoba sedikit demi sedikit untuk mengerakkan tubuhku yang seperti tertimpa reruntuhan bangunan ini. Ketika aku sudah berhasil untuk menegakkan tubuhku, disaat itu juga pintu ruangan Levi terbuka dan keluarlah seseorang yang sepertinya baru saja habis terkena amukan dari Levi. Aku bisa melihat raut wajahnya yang sembab seperti sehabis menangis.

"Kau sudah bangun rupanya. Sir Levi memanggilmu jika kau sudah bangun," seru Hanna dengan suara serak.

Sepertinya dia memang sehabis terkena amarah Levi sehingga dia menangis.

Baru saja aku ingin membuka mulutku untuk menjawab, pintu ruangan Levi terbuka dengan kasar.

"Hanna jika...," ujarnya terpotong ketika melihatku yang sudah terbangun.

"Ohh God, sugar aku sungguh-sungguh menyesal telah meninggalkanmu dan tidak kembali lagi. Sungguh aku tidak tahu jika akan ada kejadian seperti ini," sambungnya sambil memutar kursiku dan berlutut di depanku.

Aku yang masih kesal dengannya hanya diam saja tanpa berniat untuk menjawab ucapannya. Levi yang merasa ku diamkan dia mulai mengambil tindakkan dengan menggendongku ala bridal style lalu membawanya ke dalam ruangannya. Jika sudah seperti ini aku sudah tidak bisa lagi melawan kemauannya. Levi berjalan menuju kursi kebesarannya lalu membawaku ke atas pangkuannya.

"Maafkan aku sugar, aku benar-benar tidak tahu jika kau bisa tertidur di kantor seperti ini," ujar Levi sambil mengelus pipiku lembut.

Aku masih bergeming dan malas untuk menanggapi Levi.

"Sugar sebenarnya apa yang terjadi sehingga kau bisa tertidur dikantor seperti ini?? Kau bisa menceritakannya kepadaku,"

"..."

"Sugar, ceritakan kepadaku atau kau harus ku paksa terlebih dahulu agar kau mau cerita??"

"Fine, aku akan ceritakan. Tetapi setelah ini aku harap kau tidak marah dan aku minta masalah ini hanya sampai disini saja. Bagaimana??"

"Baiklah, kau bisa memulainya sugar," balas Levi sambil mengecup pipiku.

Dan mengalirlah ceritaku dari Hanna yang menyuruhku untuk menginput dokumen hingga aku lembur demi menyelesaikan pekerjaanku, sampai pada saat aku ingin pulang tidak ada yang bisa kulakukan dan akhirnya aku mengambil keputusan untuk menginap dikantor. 

"Apa aku perlu memecat Hanna agar dia menyesal telah melakukan ini kepadamu sugar??"

"Tidak perlu Levi, lagi pula kau sudah berjanji untuk tidak memperpanjang masalah ini bukan??"

"Tetapi tetap saja aku sungguh menyesal untuk tidak mencoba menghubungimu sugar. Di saat itu juga ponselku habis baterai dan aku fikir kau sudah pulang ke apartement sejak petang,"

"Jadi kemarin kau tidak pulang ke apartement??"

"Tidak, aku langsung menginap di mansion temanku. Aku terlalu lelah sehabis menghadapi client, jadi aku pikir lebih efisien jika aku menginap di mansion temanku yang jaraknya tidak begitu jauh dari tempat pertemuanku,"

"Temanmu?? Siapa??" tanyaku menyelidik sambil bangkit berdiri dari atas pangkuannya.

"Hhmm.. Te..temanku, temanku pada saat kuliah dulu," ujarnya gugup.

"Jika kau ingin mengatakan jika temanmu itu adalah kekasihmu, aku tidak masalah," balasku telak.

Aku tidak tahu dia berbohong atau tidak, dan mengapa dia harus gugup ketika aku bertanya siapa temannya itu?? Biarkanlah, saat ini aku sedang malas untuk mengetahui lebih jelas siapa temannya itu. Tetapi kalau di pikir kembali mengapa aku terlihat seperti cemburu kepada Levi??

Arghh!!! Lea kau tidak boleh mudah jatuh hati kepada lelaki asing yang baru saja kau kenal ini.

"Kalau begitu aku ingin pulang saja, aku hari ini tidak bekerja dulu. Aku butuh istirahat seharian ini,"

"Aku akan mengantarmu,"

"Tidak perlu Levi aku akan naik bus saja, pekerjaanmu saat ini sedang menunggumu. Lagi pula aku sedang ingin pulang ke flat-ku,"

"Apa?? Tidak tidak, aku tidak akan mengijinkanmu sugar,"

"Saat ini aku butuh waktu sendirian Levi. Aku sedang ingin beristirahat dan tidak ingin diganggu,"

"Tapi sugar...,"

"Aku pulang dulu," ujarku sambil berjalan ke luar ruang kerja Levi.

"Setelah pekerjaanku selesai, aku akan segera menjemputmu sugar,"

Aku mengabaikan ucapan Levi lalu segera meninggalkan ruangannya. Namun ketika aku sedang berjalan menuju lift, aku berpapasan dengan Hanna yang wajahnya sudah terlihat lebih baik di bandingkan dengan sebelum aku memasuki ruangan Levi.

"Tenang saja aku sudah membicarakannya dengan Levi, dan kau tidak perlu takut untuk dipecat. Dan lupakan kejadian ini, anggap saja tidak pernah terjadi," seruku kepada Hanna.

Dia hanya membalas dengan senyumannya. Lalu setelah itu aku memasuki lift dan bergegas untuk pulang ke flat. Sepertinya aku benar-benar butuh istirahat total, tubuhku semakin terasa pegal dan linu.

***

Levi POV

Sebenarnya semalam setelah aku melakukan pertemuan dengan client ku, aku ingin segera kembali ke apartement. Tetapi tiba-tiba saja Halsey datang ke restaurant dimana aku mengadakan pertemuan dan memintaku untuk menemaninya pergi ke club. Aku bisa saja menolaknya saat itu juga, tetapi pergi ke club saat pikiran sedang kacau tidaklah buruk. Akhirnya aku memutuskan untuk menyetujuinya.

Ketika sampai diclub aku terbiasa dengan meminum banyak minuman sampai pikiranku kembali tenang. Tetapi aku tidak mengetahui jika Halsey memesankan berbotol-botol tequila yang alkoholnya cukup tinggi. Dan aku meminumnya sampai hangover dan tidak mengetahui apa-apa. Sampai dipagi harinya aku tidak terkejut lagi jika aku sudah diranjang tanpa sehelai benang pun bersama Halsey.

Sudah kukatakan jika wanita licik itu mempunyai sejuta cara untuk memiliki ku bukan???

Sampai pada saat aku pergi ke kantor dan aku melewati meja Lea dan betapa terkejutnya aku melihatnya tertidur dengan menelungkupkan kepalanya diatas meja. Aku yang melihatnya tertidur diatas meja merasa bingung mengapa dia menginap dikantor??

Ada setitik rasa marah ketika sekretarisku mengatakan jika dia yang membuat Lea menjadi lembur untuk menyelesaikan pekerjaannya hingga larut malam. Tetapi disisi lain juga aku merasa senang bisa melihat Lea menderita.

Sebentar lagi pencapainku akan terwujud, hanya tinggal memberikan sedikit perhatian saja dan dia akan jatuh kedalam pelukanku. Dengan begitu ketika dia sudah jatuh kepelukanku aku bisa segera meninggalkan dan mencampakannya.

***



Tinggalin Vote dan Commentnya...

Selamat Membaca...

Terima Kasih...

Mr. Cruel [Versi Lengkap Di Innovel]Where stories live. Discover now