Chapter 1

411 55 12
                                    

Chapter 1
ㅡㅡㅡㅡㅡ

23.00 KST

Deru nafasnya kian memburu saat ia mencoba berlari dengan sekuat tenaga. Im Jaebum, pemuda berkacamata ini masih dengan seragam sekolahnya di tengah malam seraya berlari tanpa tujuan. Wajah mulusnya kini babak belur penuh dengan luka dan lebam.

Sampai akhirnya ia tersandung dan terjatuh. Beberapa orang yang tadinya mengejar dirinya akhirnya dapat menangkapnya.

Ketiga pemuda itu menyeringai saat melihat orang yang dikejarnya tadi jatuh tergeletak di tanah.

"Sudah ku katakan tak perlu lari lagi, pembunuh." ujar Bam Bam.

Jaebum yang tergeletak disana semakin takut. Salah satu dari mereka, Young Jae, menarik kerah baju Jaebum dan mengangkatnya.

"Ini untuk Yugyeom."

"Hey!"

Young Jae yang tengah mengayunkan tangannya bersiap untuk memukul Jaebum, kini terhenti akibat teriakan seorang gadis pekerja restoran ayam yang mengganggu mereka. Gadis itu terlihat seperti pelajar yang berumur belasan tahun. Mereka menoleh ke arah gadis pekerja tersebut.

"Haish! Mengganggu saja,"

Gadis itu mengambil ponselnya dan sepertinya akan menelpon seseorang.

"Eo! Paman Seo, apa kau masih di kantor polisi? Ya, ada beberapa orang yang membuat onar dan memukul ..."

"Tjih! Ayo, cepat kita pergi!"

Mereka pun lari meninggalkan tempat tersebut. Gadis itu langsung berlari ke arah Jaebum dan membantunya.

"Gwencahana? Ayo, ku antar ke dalam,"

Ia menuntunnya masuk ke dalam toko dimana ia bekerja. Ia kemudian mendudukan Jaebum di salah satu kursi yang terdekat disana.

"Tunggu sebentar," gadis itu pergi mengambil beberapa makanan dan juga kotak p3k untuk Jaebum, "Makanlah,"

Jaebum tidak berkutik sama sekali. Ia hanya diam seraya melirik makanan tersebut. Gadis itu duduk di sampingnya dan mencoba untuk mengobati luka di wajahnya. Namun, Jaebum menolak.

"Kemarilah. Aku akan membantu mengobati lukamu,"

Gadis itu mengambil kapas dan menuangkan sedikit cairan dan mengobati luka di wajah Jaebum. Wajah mereka sangat dekat hingga membuat Jaebum tak dapat luput dari wajah sang gadis. Mungkin gadis ini bisa dikatakan orang pertama yang peduli terhadapnya.

"Kau tidak ingin menceritakan masalahmu?"

Jaebum masih bungkam.

"Kau sungguh tak mau membicarakannya? Baiklah," tuturnya.

"Terima kasih,"

"Ng?" Gadis itu sedikit terkejut saat Jaebum membuka mulutnya, "Kupikir tadinya kau tidak memiliki mulut untuk berbicara. Syukurlah,"

"Tapi, kenapa?" tanya Jaebum dan lagi gadis itu bingung dengannya.

"Kenapa? Karena aku peduli padamu. Terkadang orang yang suka membully orang lain, mereka tidak tau bahwa membully adalah tindakan yang merugikan dan ketika kau menjadi sasarannya, jangan tanggapi mereka dan biarlah itu berlalu. Semua orang hidup dengan penuh ketakutan di dalam hati mereka. Melarikan diri setiap kali kau takut, itu tidak akan menyelesaikan masalah, kau harus berani menghadapinya. Jalani hidupmu, lagipula ini hidupmu sendiri. Jangan mencoba terlalu keras. Tak masalah untuk menjadi pecundang," ucapnya panjang lebar.

[S1] Darkness Inside YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang