Noah mendekatkan wajahnya kepada Aletha dan pria itu mencium pipinya sekaligus berbisik di sana.

"Aku akan simpan ini untuk nanti malam."

Kemudian tanpa mengatakan apa pun Noah berbalik dari hadapannya dan pada saat pria itu mencapai ambang pintu.

Noah terlihat menoleh sekilas kepada Aletha yang masih berdiri di dalam kamarnya.

"Aku akan menunggumu di luar, Sweetheart."

Suara Noah terdengar dalam dan serak. Hanya dari mendengarnya saja, Aletha tahu bahwa pada saat sekarang ini Noah sedang mencoba untuk menahan dirinya untuk Aletha.

Usia kandungan Aletha hampir mencapai tujuh bulan dan Noah terlihat sangat antusias dengan kelahiran bayi pertama mereka.

Termasuk dalam hal melakukan apa saja. Noah melakukan banyak hal untuk Aletha selama kehamilannya.

Serta hal lainnya yang pria itu lakukan adalah Noah yang menghabiskan waktu untuk membuat sebuah daftar di atas kertas yang berisi tentang nama-nama anak laki-laki yang terbesit di dalam kepalanya.

Itu terdengar konyol namun Aletha merasa takjub dengan apa yang dilakukan oleh pria itu dan tidak mengetahui bagaimana Noah mendapatkan nama sebanyak itu dan membuatnya menjadi sebuah barisan.

Pada kenyataannya, Aletha tidak pernah membayangkan hal itu akan dilakukan oleh seorang Noah McKlen dan sekarang, mereka sedang ada di sebuah tempat perbelanjaan. Noah dan Aletha sedang mencari pakaian untuk bayi mereka.

Noah menuntun langkah Aletha saat turun dari mobil dan pada saat mereka mulai memasuki tempat perbelanjaan tersebut, Noah mulai membicarakan tentang bayi mereka.

Memikirkan tentang pakaian pertama dan juga sebuah tempat tidur bayi yang akan mereka letakan di dalam kamar mereka.

"Maddy selalu membelikanku topi pada saat aku kecil."

Aletha menoleh kepada Noah dan pria itu terlihat tersenyum mengingat masa kecilnya.

"Jadi, kita akan membelikannya topi?" tanya Aletha.

Noah menggeleng. "Tidak. Jangan, Aletha."

Aletha menaikan sebelah alisnya dan tanpa perlu bertanya, Noah telah menjawabnya.

"Kau tidak akan tahu seperti apa rasanya dipaksa mengenakan topi," bisik Noah.

Aletha memiringkan kepalanya, menatap pada Noah selama beberapa detik.

"Apa yang sedang kau pikirkan, McKlen?" tanya Noah.

"Membayangkanmu," balas Aletha.

Aletha melihat Noah menjilati bibirnya pelan dan bertanya, "Membayangkan apa?"

Aletha belum sempat berkata-kata saat Noah kembali melanjutkan kalimatnya.

"Aku harap kau tidak membayangkan hal yang lain di tempat seperti ini, Aletha."

Aletha menaikan sebelah alisnya namun kemudian wanita itu memutar bola matanya.

"Aku sudah menahan diriku, Sweetheart," bisik Noah.

"Jauhkan pikiran kotor dari kepalamu, McKlen," balas Aletha.

Namun Noah terdengar tidak peduli. "Ya Tuhan, aku lapar sekali."

DEAR ALETHAWhere stories live. Discover now