"Terimakasih untuk Tuhan, terimakasih untuk seluruh staff saya. Untuk seluruh orang-orang yang sudah membantu saya," Ucapnya seraya mengangkat tropy nya. Matanya menerangkan bahwa ia benar-benar berterimakasih pada semua orang yang telah membantunya. Membantu menyabotase kemenangan kali ini. Hanya demi seorang Mike Nicholas ia membayar orang dalam acara penghargaan ini.

"Dan juga, untuk sahabat tersayang saya... " Kalimat menggantung, jarinya merujuk pada Mike yang sedari tadi menatapnya dalam diam.

"Mike Nicholas," Senyum Ryan kali ini benar-benar teruaikan dengan alami. "Saya hanya ingin mengucapkan selamat atas pernikahannya dengan--"

"DENGAN SEORANG PEREMPUAN YANG NAMANYA KAMI RAHASIAKAN. Demi menjaga privasi perempuan tersebut. Maaf lancang, dan terimakasih kepada Ryan yang sudah membeberkannya. Berhubung resepsinya belum di umumkan kapan. Maka dengan ini saya selaku sekretaris Mike mengumumkan. Resepsinya akan dilangsungkan minggu depan. Semua nya di undang. Terimakasih."

Mike sedari tadi memang hanya diam. Memangnya dia sebodoh Ryan. Ia sudah tahu rencana Ryan yang akan menyabotase acara penghargaan kali ini. Juga dengan segala cara licik Ryan yang ingin menghancurkannya.

Lelaki itu menggeram dengan kesal, serta umpatan kekesalannya meluncur dengan bebasnya. Saat ia sadar bahwa sekretaris musuhnya tadi berhenti berucap. Ia langsung menyuguhkan senyumnya lagi.

"Ooh benarkah dengan seorang perempuan? Kalau begitu, ini apa?" Ryan menunjukan sebuah undangan bertuliskan nama Mike dan Bryan. Lengkap dengan foto pre-wedding di undangan tersebut. Sontak saja seluruh tamu undangan menahan napasnya sesaat; shock.

Mike yang tidak menyangka akan begini keadaannya langsung berdiri dari duduknya. Tanpa sepatah kata, ia berjalan keluar dari tempat tersebut. Sedang Andy, sekretarisnya barusan melotot tajam menatap undangan yang entah didapat Ryan darimana.

"Terimakasih atas usaha anda untuk menghancurkan perusahaan kami. Saya pastikan semua ini hanya rencana busuk dari seseorang yang tak sanggup bersaing dengan cara sehat." Andy mengakhiri ucapannya seraya menyusul Mike yang lebih dulu pergi.

Kali ini, Ryan merasa satu langkah didepan Mike, saudara tiri nya yang selalu di banggakan Ayahnya itu. Dan sesaat lagi, satu rencana lagi yang akan ia lakukan dipastikan membuatnya berada di ribuan langkah didepan Mike.

***

"Sudahlah sayang, semua akan baik-baik saja." Bryan, pasangan Mike itu terus mengusap punggungnya dengan penuh kasih sayang.

Hanya lelaki itu tempat kembali Mike. Lelaki tersebut memang memiliki sifat keibuan, sifat tulus menyayangi yang tak didapat Mike pada lelaki manapun. Bryan memang wujudnya lelaki, namun selebihnya. Bryan bagai malaikat bagi Mike. Tak akan ada yang mampu menggantikan Bryan dihatinya.

"Aku gak pernah ngerti kenapa Ryan selalu ingin ngancurin aku. Ibu dia udah ngambil Papa. Dia udah ngancurin keluarga aku. Dan sekarang dia mau ngancurin perusahaan aku, juga gak bakal nutup kemungkinan. Dia bakal ngecelakain kamu, aku gak bisa ngebiarin itu terjadi... Kamu satu-satunya orang yang aku cinta dan sayangi di dunia ini," Ucap Mike sambil mengusap air matanya.

Tangan Bryan menggenggam erat tangan lelaki yang duduk didekatnya itu. Dengan pelan ia menggeser kepala Mike menuju pundaknya. "Aku juga sayang sama kamu, Mike. Gak akan ada yang bisa misahin kita di dunia ini."

kedua bibir itu pun menyatu. Menyalurkan kasih sayang keduanya. Cinta yang hadir pada mereka memang sudah buta.

Braakk

"BRYAN!!" Suara pekikan seorang perempuan lantas menghentikan aksi keduanya.

"Pulang, please... " Perempuan tadi terduduk lemas didepan pintu, matanya sudah penuh dengan air mata yang mengepul siap untuk jatuh.

Bryan menggeleng keras. Ia menatap tajam perempuan tersebut, "Mau apa lo?!"

"Aku hamil..." Ucapnya seraya mengelus perut datarnya. "Kita udah resmi nikah, Bryan... Kamu suami aku! Ngapain kamu sama homo itu lagi!!! Aku tau kamu normal! Buktinya aku hamil!! Please, pulang.... Kamu gak ke pengin ngeliat Mama sama Papa kamu seneng ngeliat aku hamil? COWOK ITU GAK AKAN BISA NGASIH ANAK KE KAMU!!"

Citra, nama perempuan yang berteriak histeris tadi itu seketika pingsan ditempatnya. Entah benar atau hanya pura-pura, yang jelas. Bryan langsung melepaskan Mike. Ia berlari cepat kearah Citra yang sudah tak sadarkan diri, dengan sigap Bryan mengangkat tubuh mungil itu, membawanya pergi.

"Maaf, Mike. Kita sampai disini. Selamanya aku sayang kamu," Kata-kata singkat dari Bryan barusan membuat Mike terdiam.

Ia menyadari sekali lagi. Bahwa ia sendirian di dunia ini.

"Gue udah nyiapin calon istri buat lo. Cepet atau lambat, demi keberlangsungan perusahaan, lo harus nikah sama dia minggu depan. Dan lupain tentang Bryan, lupain lo udah nikah dengan dia. Gue bakal urus pembatalan surat nikah kalian ke Las Vegas. As soon as possible."

Sekretarisnya itu lantas menutup pelan pintu kamarnya. Dengan tertutupnya pintu barusan, membuat Mike tersadar. Ia tidak punya rasa apa-apa lagi. Pada siapapun.

***

"Cerita nya tentang apaan sih?" Bunda bertanya pelan seraya duduk disamping Baby yang sibuk dengan memplototi wajah-wajah lelaki tampan didalam serial tersebut.

"Bunda, siapa yang nelpon tadi?" Tanya balik Baby,

Nalia tersenyum getir, ia mengelus lembut rambut Baby, lalu mengecupnya singkat. "Bunda sayang kamu," Ucapnya tulus,

Baby mengernyitkan keningnya; ada yang tidak beres.

"Kamu mau kan bantu Bunda?"

Gadis itu lagi-lagi memandang heran kearah Bundanya, dengan anggukan ragu dikepalanya.

"Panti asuhan ini sudah lama tidak mendapat donator, sejak donator lama telah meninggal... Adik-adik kamu butuh asupan bahan pangan, pakaian, juga biaya sekolah dan kebutuhan panti ini." Nalia tak sanggup mengatakannya, Satu tetes air mata mengalir dipipinya.

Dengan cekatan Baby mengusapnya, ia menatap luruh kearah wanita paruh baya tersebut. "Bunda, ada apa? Apa yang harus Baby bantu? Apapun, Baby lakuin... "

"Ada,... Ada orang yang mau menjadi donator... Dengan syarat,... kamu harus nikah sama dia." Tangis Nalia pun menyeruak, mengalir dengan derasnya. Bersamaan dengan Baby yang terdiam, "Maafin Bunda," Lanjutnya.

"Baby siap, Bun. Baby siap nikah sama dia,"

***

YASSHH!! Setelah lama fakum (cleaner...), ephei balik lagi dengan cerita yang insya Allah ampe tamat yaakk... Buat epilog dan sekuelnya WYLM, w apuz.

Semoga suka sama cerita ini yaa, yang idenya muncul ketika menahan lapar dibulan puasa ketika gak pake sahur segala gegara males -_-v

02 Juni 2017

Crash on YouDonde viven las historias. Descúbrelo ahora