👫 ; 1.2

3.2K 494 29
                                    

CHANYEOL's POV

Heran gue.

Setelah tadi gue bilang kalo gue sayang sama Hira, eh gue malah diusir sama dia.

Emang apa salah gue?

Salah apa anak ganteng ini?

Masa disayangin sama cogan ga mau?

Tau deh.

Gue inget banget ekspresi kesel Hira pas gue bilang sayang sama dia. Jadi gini...

"Gue ngatur lo karena gue sayang sama lo, ra."

Hira diem ga bergeming. Masih tetep setia sama posisi rebahan di sofa dan gue yang duduk dibawah beralaskan karpet bludru berwarna dark red.

Gue lihat Hira mengehela nafas panjang dan hidungnya jadi merah gitu.

Apa dia baper?

Cepet-cepet deh gue timpalin lagi omongan gue barusan.

"Maksud gue, gue sayang sama lo sebagai temen dari kecil, lo tau sendiri kan dari sd kita barengan terus. Dan gue ga mau terjadi hal-hal yang buruk sama lo."

Hira cuma diem dan malah semakin mejemin matanya.
Ga lama kemudian Hira bersuara masih dengan posisi yang ga berubah sedikit pun.

"Pulang Yeol. Gue mau tidur. Btw thanks udah bantuin gue."

Dari nada dan cara bicaranya. Hira kelihatan beda dan datar.
Dan tanpa aba-aba apapun lagi, gue segera berdiri dan berjalan keluar dari rumah Hira.

"Gue balik ra."

👫👫

Deringan Hape gue yang bunyi berkali-kali pun membuat gue terbangun dari tidur.

Gue cek jam ternyata udah jam 18.12 malem.
Ternyata gue ketiduran sejak balik dari rumah Hira tadi.

Panggilan telepon dihape gue terputus, tapi ga lama kemudian bunyi lagi dan memunculkan nama kakak gue dsini.

"Halo kak?"

"Chan, ke rumah kakak! Sekarang!"

Klik

Gue mengernyit bingung karena Kak Yoora yang tiba-tiba matiin panggilan setelah nyuruh gue untuk dateng ke rumahnya.

Gue penasaran ada apa, dan langsung beranjak bangun dari ranjang dan masuk ke kamar mandi. Lalu siap-siap ke rumah Kak Yoora.

Dan sesampenya disana. Ini yang gue dapetin.

"Kamu tu gila ya Chan?!"

Gue hanya bisa menundukan kepala. Menerima semua ocehan kakak gue satu ini.

"Kakak tau darimana?"

Pertanyaan gue sontak membuat kak Yoora menoleh dengan ekspresi garang dan sulit diartikan.

"Penting kakak tau darimana?" omongan kak Yoora seakan menyindir gue.
Gue ga mau bales dan tetap diem.

"Berani taruhan. Hira pasti gatau kan kalo kamu manfaatin dia kaya gini?!"

s o u l m a t e ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang