Saranghae-II

Mulai dari awal
                                    

"Um" jaejoong mengangguk lemah, saat ia akan beranjak tiba-tiba Mr. Kim bersuara "Bagaimana dengan mingyu?" Suara briton itu menghentikan langkah jaejoong, dapat dilihatnya sang appa berkata tanpa menoleh sedikitpun

"Dia belum pulang, abeoji" jawab jaejoong dengan intonasi kentara sopan,

Asal kau tau, ini berat, berkata seakan tanpa beban, padahal kau sekuat tenaga sedang menahan buliran krystal agar tidak jatuh membasahi pipimu

Terlihat Mr. Kim masih diam tak menanggapi, segera saja jaejoong melanjutkan langkahnya menuju kamar

"Yeobo," panggil heechul saat jaejoong sudah benar-benar pergi

"Chulli ya, jangan mulai..." guman hangeng masih fokus pada layar laptopnya

"Aku benar-benar kecewa padamu gege" ucap heechul lirih

Hhh...

Hangeng bernafas dalam, seraya mengalihkan pandangannya pada heechul

Terlihat raut heechul yang memandangnya sendu

Tap!!

Ia menarik lengan sang istri, membuat heechul duduk di pangkuannya

"Aku sedang marah padamu" heechul berusaha melepas dekapan hangeng namun hangeng malah semakin erat memeluknya

"Mian..." gumannya masih dalan posisi memeluk sang istri yang duduk membelakanginya

"Apa kau benar-benar tak mempercayaiku?" Tanya heechul, sungguh ia ingin melihat raut pasangannya tapi ia tidak bisa menoleh ketika dalam keadaan begini

"Mianhae..." masih kata itu yang di ucapkan hangeng seraya sesekali mengecup pipi sang istri dari belakang

"Berhenti" ucap heechul sambil sesekali tertawa karena geli akibat ulah hangeng

"Chagiya..." hengeng mengubah panggilannya
Yang hanya di jawab gumanan dari sang istri, heechul tau jika hangeng sudah merubah intonasinya, ada yang namja itu inginkan darinya

"Apa... kau akan marah jika aku melakukan tes??" Tanya hangeng hati-hati, tak mau menyakiti perasaan pasangannya

Benar saja, ada yang dia inginkan, dia meminta persetujuannya.
"Kau masih tak percaya padaku??" Tanya heechul seraya mencebikan bibirnya, hal yang sama yang selalu di lakukan jaejoong ketika sedang kesal

"Aku sudah mempertimbangkannya sejak dulu, dan sekarang aku akan bertekad untuk melakukannya" ujar hangeng

"Kenapa kau sangat terobsesi tuan Kim??" Nada ucapan heechul terdengar tak suka
"Kau juga meragukanku" lanjutnya

"Aku hanya berusaha untuk meyakinkan diriku, dan mencoba menerima kenyataan chullie ya" guman hangeng yang pasti di dengar heechul mengingat posisi bibirnya tak jauh dari telinga heechul

"Sikap itu yang ku benci darimu" heechul langsung melepaskan dekapan sang suami dan mencoba bangkit, namun hangeng menariknya lagi, hingga ia terduduk kembali

"Aku butuh persetujuanmu nyonya kim" kini nada ucapannya kembali tegas

"Aku pulang" mingyu memasuki rumah, dan otomatis langsung memasuki ruang tamu, ruangan yang sama dengan orang tuanya saat ini

"Oh kau sudah pulang??" Heechul berkata lembut seraya melepas tautan itu dan berjalan mengampiri anaknya

"Ne eomma" jawab mingyu se-ada-nya, ia tidak tau apa yang terjadi sebelumnya di ruangan itu, yah karena heechul yang cepat bergerak, sementara sang suami masih diam di posisinya kaget dengan kedatangan mingyu yang tiba-tiba.

"Cepat ganti bajumu, kau pasti lelah" kini Mr. Kim sudah bersuara lagi setelah tersadar dari lamunanya

"Ne appa" jawab mingyu dengan senyumnya

"Setelah itu kita makan bersama" ujar Mr. Kim lagi

"Aku tau appa, jangan mengingatkanku, aku bukan anak kecil" jawab mingyu seraya berjalan menjauh

"Bagiku kau kau masih jagoan kecil appa" ujar Mr. Kim sebelum mingyu benar-benar menghilang
"Terserah kau saja" teriak mingyu seraya menutup pintu kamarnya

"Cih anak itu" guman  Mr. Kim seraya tersenyum kecil,

Pandangannya tak senagaja bertemu dengan netra sang istri yang berdiri tak jauh darinya

"Apa kau bisa melakukan hal yang sama pada anak ku yang lainnya??" Sindir heechul

"Ya.. ya.. dia anakmu" guman hangeng seraya kembali fokus pada benda persegi di dapannya

"Yak! Kim hangeng!" Marah heechul, percuma berdebat dengan suaminya, nyatanya sang dominan lah yang akan menang, segera saja ia pergi meninggalkan ruangan itu setelah sebelumnya mendengar helaan nafas kasar dari pasangannya.

                             * * *

Shinki hingh school merupakan sekolah dengan jadwal penuh, jam kerjanyapun sampai sore,

maka tak ayal jika murid-muridnya akan pulang menjelang malam, itu bagi mereka yang terlalu aktif di organisasi

Terlihat kediaman kim sedang berkumpul di ruang makan untuk makan malam

Ting tong~

Suara bell berbunyi

Sebelum Mrs. Kim pergi untuk melihat siapa yang datang jaejoong langsung bersuara

"Tidak usah di buka, tamunya akan masuk sebentar lagi" ujarnya seraya mengambil sumpit di hadapannya

"Annyeonghaseyo...."

Benar saja, seseorang sudah ada di ruangan itu berkumpul bersama mereka, dengan tampang tak berdosa sedikitpun karena memasuki rumah orang lain seenaknya

"Tumben kau lebih sopan?? Sudah tau di mana letak tombol bell nya eoh?? Biasanya kau masuk bahkan tanpa mengetuk pintu" ujar jaejoong panjang lebar

Sementara sosok yang ternyata namja itu hanya terkekeh pelan seraya membungkuk pada tuan dan nyonya kim yang memandang ke arahnya, sama sekali tidak keberatan dengan kehadirannya.

Tbc

Update perdana di bulan ramadhan (udah puasa ajj lagi perasaan kemaren baru lebran) yah begitu, sekarang rada susah buat ngetik godaannya berat, pa lagi bulan puasa skrang kek beda dari yang dulu2 (malah curhat)

Oke baiklah sebenarnya kritik dan saran yang membantu sangat author butuhkan dengan bahasa yang sopan tentunya (selama ini yang comment sopan2 kok ^^D)

Gk tau deh sekarang lebih pen ke ngobrol ajja tpi klu gk ada yg minat vomment juga  nan-gwencanna

ADA yang baca ajja sukur... iye kagak??

Hehe finally

#AKTF
#TVXQ
#DBSK
#CAVELY[5]

"Marhaban ya rammadhan" author mao mnta maaf jika selama ini ada kata2 ato balesan2 koment yang kurang berkenan 😂😂😂

See U next Chap^^

Asu Wa KuruKaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang