6. [𝓒𝓪𝓼𝓽𝓵𝓮?]

11.2K 1.2K 19
                                    

꧁༒☬ 𝕯𝖆𝖉𝖉𝖞 ☬༒꧂
.
.
.
________

Wonho dan hyungwon sampai di sebuah rumah mewah lebih tepatnya disebut mansion.
Bagaimana tidak ? Dari gerbang untuk menuju ke halaman rumah saja membutuhkan waktu beberapa menit.

Rumah bergaya khas eropa dengan air mancur besar berlapiskan marmer mewah dengan berbagai tanaman hias menambah kesan mewah mansion tersebut.

Beberapa penjaga berdiri dengan tegap layaknya patung yang menjaga istana megah sang tuan.

Hyungwon yang pertama kali melihat pemandangan indah di depannya tersebut sangat kagum bahkan ia enggan untuk berkedip.

"Kita sampai"
Ucap wonho yang membuayarkan lamunan hyungwon.

Hyungwon turun dari mobil dan mengikuti wonho untuk masuk ke dalam mansion megah milik wonho.

Hal pertama yang dipikirkan hyungwon ketika melihat dalam dari istana milik wonho adalah wow! Seumur hidup bahkan hyungwon baru pertama kali melihat tempat seperti ini.

Ayolah hyungwon tidak sekampungan itu, ia bahkan punya teman yang kaya tentu kalian tau siapa dia. Ya benar dia adalah minhyuk!

Tapi ini berbeda rumah minhyuk bahkan belum bisa menandingi mansion milik wonho. Mungkin mansion ini tiga kali lipat dari pada rumah mewah milik orang tua minhyuk. Berlebihan memang tapi itulah kenyataannya.

Hyungwon terus mengedarkan pandangannya ke kanan ke kiri ke atas ke bawah dan bahkan ke depan dan belakang. Huh Hyungwon mengapa kau sepolos itu ?

"Sudah cukup melihat-lihatnya?"
Suara wonho membuat hyungwon kembali ke dunia nyata.

"Eh? I-iya"

Hyungwon baru sadar sekarang ada beberapa orang maid yang tengah berdiri di sampingnya.
Sudah dapat dipastikan mereka sedang menunggu perintah dari tuan besar.

"Hyungwon, kau ikutlah dengan bibi areum! Dia akan menunjukan dimana kamarmu"

Hyungwon hanya mengangguk, dia mengikuti seorang wanita paruh baya yang membawa kopernya.

"Biar aku saja yang bawa bi"

"Tidak tuan ini sudah tugas saya"

Hyungwon hanya menatap bingung, baginya sangat tidak sopan apabila menyuruh orang yang lebih tua.

Hyungwon dan wanita paruh baya yang bekerja sebagai maid wonho itu pun menaiki tangga untuk menuju kamar baru hyungwon.

Setelah berjalan beberapa langkah akhirnya mereka sampai di depan sebuah kamar dengan pintu yang sangat mewah bergaya classic dan berkelas bak pintu-pintu di istana raja. Benar-benar wonho memiliki selera yang tinggi dalam hal memilih furniture.

"Ini kuncinya tuan, saya permisi.
Silahkan tuan memanggil saya apabila perlu bantuan"

"Terima kasih bi"

Hyungwon segera membuka pintu kamar barunya.

Ceklek

"Gosh! Ini benar kamarku?"

Hyungwon berjalan memasuki ruang yang sangat luas tersebut, pikirannya masih sulit mencerna apa yang sedang ia lihat sekarang.

saat berada di panti ruang sebesar ini akan dijadikan aula di panti asuhan tempat hyungwon tinggal, tapi ini? Ruang ini hanya akan ditempati oleh hyungwon seorang.

"Senang dengan apa yang kau lihat?"
Lagi-lagi suara wonho mengejutkan hyungwon.

"Eh? Tuan?"

"Jangan panggil aku tuan hyungwon, kau bukan maidku"

"Ah maaf"

"Tidak perlu meminta maaf untuk hal sekecil itu"

"Ba-baiklah"

"Oh aku hampir lupa, aku mau nanti setelah makan malam kau datang ke kamarku! Ada yg ingin aku bicarakan"

"Baiklah"

Wonho segera meninggalkan kamar hyungwon.

"Tu-tunggu"

"Apa?"

"Tapi aku tidak tau dimana kamarmu"
Ucap hyungwon malu-malu.

"Huh"
Wonho membuang nafasnya kasar.

"Kamarku ada disamping kamar ini, sebelah kanan"

"Ah baiklah"

"Benar-benar bocah"
Wonho berucap kecil tapi masih bisa didengar oleh hyungwon.

🐞🐞

Hyungwon turun dari kamarnya setelah beberapa menit lalu seorang maid memanggilnya untuk makan malam.

Tanpa membuang-buang waktu hyungwon langsung bergegas menuju ke meja makan.
Disana sudah ada wonho yang sudah duduk di kursi utama. Dengan berbagai macam menu seperti restaurant berbintang lima.

Hyungwon sedikit kaku melihat wonho yang tengah menatap kearahnya dengan intens.

"Duduklah dan makanlah semua yang kau mau"

"Ba-baik"

"Bocah pintar"

"Aku bukan bocah"

"Sudahlah jangan banyak bicara lagi, cepat makan! Setelah itu segera ke kamarku"

"Ck menyebalkan sekali"

🐞🐞

Hyungwon sedikit deg-degan mengingat dia harus ke kamar wonho setelah ini.

Hyungwon masih berkutat di meja makan sedangkan wonho? Pria itu sudah kembali ke kamarnya sedari tadi.

Setelah selesai makan beberapa maid membersihkan piring dan mangkuk yang dipakai wonho dan hyungwon.

"Biar aku bantu bi"

"Ah tidak usah tuan, ini memang sudah tugas kami"

"Tidak apa-apa"

"Lebih baik jangan tuan, kami tidak mau tuan besar marah"

"Huh, apa paman wonho sesensitif itu?"

"Hahaha"
beberapa maid tampak menertawakan hyungwon.

"Apanya yang lucu?"

"Kenapa tuan memanggil tuan besar dengan sebutan paman? Maksud kami tuan besar tidak setua itu, haha"
Mereka kembali tergelak.

"Ah biar saja, aku lebih senang memanggilnya dengan sebutan paman"

"Haha baiklah tuan muda kami yang cantik"

"Hei jangan menyebutku cantik! Aku ini laki-laki"

"Maaf tuan kami hanya bercanda"
Suasana di mansion mewah tersebut kembali hidup dengan kehadiran hyungwon. Well maid disana tidak mungkin bercanda seperti itu dengan tuan besar mereka kan?

Setelah bercanda ria dengan para maid akhirnya hyungwon memilih untuk meninggalkan mereka dan menuju ke kamar sang tuan besar.

Kira-kira hal apa yang ingin dia bicarakan denganku ya?


🐞🐞

Btw rate cerita ini sesuai sikon :) karena ini fastingmonth jadi ratenya masih aman-aman aja :) gatau gimana kedepannya :v

Keep read my fanfiction guys 😘 lavya

𝐃𝐚𝐝𝐝𝐲 | 𝐇𝐲𝐮𝐧𝐠𝐰𝐨𝐧𝐡𝐨✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang