BAB 2: BERLARI BERSAMA

138 108 31
                                    

  Aku tak pernah berlari        seorang diri
  Aku dapat merasakan kehangatan dari tanganmu yang kugenggam
    Kau tak pernah berlari seorang diri
     Cobalah rasakan kehadiranku, kau juga tidak seorang diri         Jika kau dan aku berlari bersama, aku bisa tersenyum

-----------------------------

Pukul enam lewat tiga puluh menit, mahasiswa dan mahasiswi yang berada di fakultas manajemen telah usai melakukan bimbingan dengan dosen. Tak seperti kebanyakan remaja yang biasanya pulang dari kampus langsung nongkrong bareng teman-temannya di cafe, ada yang tidur di kasur empuk, dan ada juga yang santai-santai di rumah. Lain halnya dengan Azka dan Aji, mereka berdua bergegas pulang ke rumah untuk bersiap-siap kerja. Yah, mereka berdua harus berdagang dengan keras agar dapat mempertahankan hidupnya. Karena  Azka dan Aji tetangga, memudahkan mereka mempersiapkan baju yang akan dijual. Langit gelap dihiasi siluet kaum adam sedang berjalan untuk bergegas pergi ke tempat lapaknya yang berada di Pasar Minggu. Jarak antara rumah dan pasar tidak terlalu jauh hanya membutuhkan waktu 30 menit. Sesampainya di pasar malam,mereka dipenuhi oleh ramainya para manusia yang hilir mudik apalagi berhubung malam ini malam minggu.

"Ka, malam ini rame banget ya. Duh, banyak cewek cantik lagi"

"Apaan sih Ji, muka pas-pasan aja, pedenya tingkat dewa"

"Halah, taulah yang mukanya mirip artis kpop. Sedangkan hayati hanyalah butiran debu" ungkap Aji dengan gaya yang berlebihan.

Memang, apabila diperhatikan tampang Azka lebih unggul dari pada Aji. Dengan wajah yang putih dan mulus, tinggi, serta senyum hangat membuatnya disebut-sebut seperti artis kpop. Sedangkan Aji memiliki kulit sawo matang,muka yang pas-pasan, dan perut yang berisi. Oleh sebab itu, banyak dari kalangan gadis diam-diam menyukai Azka.

"Azka, lo liat cewek yg disana gak. Bodynya itu loh sexy bangetttt"

Tak

Sebuah benda mendarat mulus di belakang kepala Aji hingga membuatnya meringis sembari megusapnya, lalu ia menoleh ke samping dan melihat Azka sedang memegang buku penjualan ditambah muka Azka yg galak.

"Kalau lo kesini cuma mau ngeliat cewek yang body nya sexy, mendingan lo balik ke planet asal lo di pluto. Cepetan lo kerja sekarang" ucap azka garang

"Iye-iye, marah-marah melulu kerjanya kayak cewek lagi pms"

Dari pada membuang-buang waktu, Azka memilih mengacuhkan Aji dan langsung berjualan dengan cara menarik perhatian orang.

"Dijual baju murah meriah, harga terjangkau, dan bagus untuk dipakai" teriak Azka

"Baju nya cantik lho buk, silahkan dilihat-lihat" ucap Aji kepada beberapa pengunjung

Begitulah rutinitas mereka ketika berdagang, serta ditambah kelakuan mereka seperti Tom and Jerry. Walaupun, masih belum banyak pengunjung yang datang mereka tetap bekeja dengan sepenuh hati. Dua jam kemudian, sebagian dagangan mereka ludes dibeli oleh para pengunjung.

                      ------------

Nada menatap bayangannya di cermin. Sebuah longdress berwarna merah maroon melekat di tubuhnya. Dia memakai high heels dan mengambil tasnya yang berada di meja.

Benang MerahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang